Prolog

144 Words
Panah melesat cepat hingga mengenai tepat pada pohon di belakangnya sesosok gagah berambut cokelat. Senyuman miring terbit dari paras rupawannya. Tangan yang berbalut baju dari daun mengambil anak panah tersebut. Dia mengamati dari ujung hingga ujung dan kemudian melemparnya asal. “Kita dapat!” serunya. Senyum itu masih sama. Dia Franklyn. Laki-laki dari ras Dryad. “Mari lanjutkan!” ajak Dryad lain yang berparas sama tampan, tetapi sedikit lebih pendek. Kedua Dryad itu berjalan kembali menyusuri hutan dengan langkah penuh kehati-hatian. ~~~ Busur panah tergeletak di atas tanah dengan beberapa anak panah yang berserakan. Secarik kain berwarna putih yang terbuat dari bulu domba tersangkut di sebuah akar yang mencuat ke permukaan tanah. Jejak kaki terlihat jelas di sekitar jatuhnya busur tersebut. “Cresentia!” Suara teriakan terdengar menggema di hutan tersebut. Kicauan burung yang terbang menjauh dari asal suara semakin ricuh terdengar. “Cresentia! Kamu dimana?” ~~~ Tidak ada yang tahu bagaimana aslinya watak seseorang selain dia sendiri dan penciptanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD