Bab 2

1375 Words
Yoora bukannya menikmati sarapan yang baru saja diantarkan oleh bibi pemilik kos. Yoora justru mengedarkan pandangannya keseluruh rumahnya untuk mencari tahu apakah hantu semalam masih ada di sini atau tidak. Yoora baru bisa tidur saat jam sudah menunjukkan jam 3 pagi, saat itu hantu Shi kyung entah tiba-tiba karena apa menghilang begitu saja. Wajah Yoora yang kurang tidur terlihat kusut, ditambah lagi sekarang dia sedang di serang rasa ketakutan yang amat sangat. "Apa yang harus Aku lakukan? bagaimana Aku bisa mengusir hantu laki-laki itu pergi dari sini?" gumam Yoora sendiri masih terus mengedarkan pandangannya ketakutan. "Aku akan pergi dengan sendirinya kalau Kau bisa membantuku menemui adikku dan bilang padanya untuk hati-hati." suara Shi kyung sontak membuat Yoora terkejut dan sampai membuat Yoora jatuh kebelakang. "Ya! kenapa Kau mengagetkanku? Kalau sampai aku jantungan Kau mau tanggung jawab?" Yoora memegangi dadanya yang berdegub kencang sambil marah-marah di hadapan Shi kyung yang sekarang sedang tertawa keras merasa tingkah Yoora lucu. "Kenapa Kau justru tertawa, dasar hantu tidak punya etika," gerutu Yoora lagi lalu berdiri dan meraih tasnya yang ada di atas ranjang  dan berjalan keluar rumah meninggalkan Shi kyung sendirian. "Aku juga tidak mau menjadi hantu seperti ini, Yoora-shi," gumam Shi kyung yang raut wajahnya berubah menjadi sendu kehilangan tawanya baru saja. "Akhirnya Kau masuk sekolah, Yoora-ya, Kau tahu Kami kesulitan menghubungimu dan kami berkali-kali datang ke kosmu juga," ucap Sany teman sekelas Yoora yang juga kebetulan duduk d sebelah Yoora juga. "Benar yang Sany bilang, Kau seperti hilang di telan bumi, sampai akhirnya Bu Yumi mengabari kami kalau Kau mengalami kecelakaan dan koma. Lebih anehnya lagi, Bu Yumi juga tidak mengetahui Kau di rawat di mana, menurutnya ada laki-laki yang menemui Bu Yumi dan memberitahukan keadaanmu hari itu," sambung Min-ah menambahkan perkataan Sany. Kening Yoora sekarang mengkerut bingung, siapa laki-laki yang dimaksud Min-ah. Dia tinggal sendiri dan tidak mungkin ada laki-laki yang mengetahui kondisinya kecuali orang yang menabraknya. "Atau jangan-jangan," batin Yoora bermonolog, tiba-tiba bulu kuduk Yoora meremang dan membuatnya bergidik takut. "Ya! kenapa Kau aneh begitu? apakah kecelakaan itu membuatmu kehilangaan akal sehat?" tanya Sany yang melihat Yoora berbeda. "O,,,madja! sekarang Aku bisa melihat hantu. Sepertinya kecelakaan itu sudah membuka indra keenamku," sahut Yoora -o,,,benar- mengatakan apa yang dia alami saat ini. Min-ah dan Sany sekarang saling pandang dan sedetik kemudian terdengar derai tawa Sany dan Min-ah. "Ya! sadarlah, Kang Yoora, mana ada hantu bisa dilihat manusia. Ayolah kalu mau bercanda jangan keterlaluan," tukas Min-ah sama sekali tidak mempercayai ucapan Yoora. Sedangkan Sany masih sibuk tertawa keras sekarang. Yoora yang merasa dirinya pun sudah hampir gila karena bisa melihat hantu yang kalau ukuran manusia sangat sexy dan tampan. Yoora mengacak rambutnya sendiri dengan frustasi sekarang. *** "Ya il-eona!, Yoora-shi bangunlah!, Aku ingin meminta tolong pada dirimu" -hei bangun!- panggil Shi kyung sembari mengoncang-goncang tubuh Yoora. Merasa jengkel dengan kelakuan hantu laki-laki yang menurut Yoora sangat mengganggu ini. Yoora kemudian membuka matanya kesal lalu memelototi Shi kyung sekarang. "Kau tidak bisa membiarkan Aku tidur sebentar saja ha?" bentak Yoora yang kemudian berhasil membuat Shi kyung terdiam ketakutan melihat Yoora marah-marah. "Miane, Yoora-shi, tidurlah Aku akan pergi dulu," -maaf- ucap Shi kyung lirih kemudian berjalan pergi meninggalkan Yoora yang kemudian tertegun dengan jawaban hantu tampan itu. "Apa Aku sudah keterlaluan?" tanya Yoora pada dirinya sendiri sembari memandangi punggung Shi kyung yang kemudian menghilang begitu saja. Setelah hampir setiap hari di teror oleh arwah Shi kyung, Yoora sekarang sudah terbiasa di ganggu oleh Shi kyung. Walaupun sampai sekarang dia belum tahu apa alasan Shi kyung menghantuinya. Yoora mencoba memejamkan matanya lagi siapa tahu bisa tidur kembali, karena nanti malam dia harus pergi bekerja di toserba dekat rumah kosnya. Namun ternyata dia sudah tidak bisa terlelap, Yoora mengerang frustasi lalu menendang-nendang selimutnya. "Ya!, Shi kyung-a keluarlah lagi! Aku sudah tidak bisa tidur gara-gara dirimu," teriak Yoora kesal. Yoora kembali meneguk kopi miliknya sambil memandang Shi kyung yang sedang menatapnya juga. "Jadi sebenarnya Kau sekarang sedang koma?" tanya Yoora memastikan kebenaran cerita Shi kyung barusan. Shi kyung menganggukkan kepalanya mengiyakan ucapan Yoora. "Lalu kenapa Kau bisa minta tolong Aku?" tanya Yoora lagi. "Yoora-shi, mungkin Kau lupa tapi Aku tidak akan pernah lupa. Saat Kau juga dalam keadaan koma, kita pernah bertemu bahkan Kau meminta bantuanku untuk memberi tahu wali kelasmu keadaanmu saat itu. Sesaat sebelum dirimu terseret angin yang kemudian membuatmu tersadar dari koma, Kau berkata supaya Aku mencarimu saat Aku membutuhkan bantuanmu," terang Shi kyung yang sukses membuat Yoora melongo sekarang. Otak Yoora mencoba mencerna segala apa yang di ceritakan Shi kyung, apakah benar seperti itu saat dirinya koma. Tapi kenapa dia sama sekali tidak mengingatnya sama sekali. "Apa yang Kau ceritakan itu benar, Shi kyung-shi? kenapa aku sama sekali tidak mengingatnya," timpal Yoora masih belum bisa mempercayai apa yang dia dengar. Shi kyung terdengar menghela nafasnya berat, lalu dia membuang muka kesamping sekarang. "Sudahlah kalau Kau memang tidak ingat apa-apa, Yoora-shi, apakah Kau mau membantuku?" tanya Shi kyung masih tidak mau memandang Yoora lagi. Yoora terlihat berfikir sejenak, lalu Yoora menepuk pundak laki-laki hantu di hadapannya itu sekarang. "Aku akan membantumu sebisaku, Shi kyung-shi," sahut Yoora kemudian. Shi kyung membalikkan wajahnya dan senyum sumringah terkembang di bibir indah milik Shi kyung sekarang. *** Seperti hari-hari yang sudah dilewati beberapa waktu ini, Dokgo selalu pulang kerumah dengan wajah lelah dan suntuk. Dan Yeol sang Hyung selalu menyambutnya dengan kopi hangat pelepas lelah. "Mulai besok sepulang sekolah sebaiknya Kau tidak perlu mencari perempuan itu lagi, Dokgo-ya. Percuma ini sudah lewat satu bulan, kalau perempuan itu benar-benar meninggal berita di televisi sudah pasti berseliweran tidak berhenti," ucap Yeol sembari duduk di sebelah Dokgo yang mencoba memejamkan matanya. Hari ini tubuhnya begitu letih, ujian akhir semakin dekat namun dia sama sekali tidak bisa fokus sebelum menemukan perempuan itu. Setiap malamnya Dokgo selalu dihantui oleh Shi kyung sang Hyung untuk mencari perempuan itu, Shi kyung bilang di mimpinya kalau gadis itu akan menunjukkan sesuatu yang pasti akan sangat membantu Dokgo dan Lee Yeol nantinya. "Tapi Hyung, Aku masih memimpikan, Shi kyung Hyung. Dia masih sering datang dan memintaku untuk terus mencari gadis itu," sahut Dokgo memandang Lee Yeol dengan wajah frustasi. "Dokgo-ya, sesekali sepertinya Kau harus menganggap itu hanya bunga tidur. Aku yakin kalau Shi kyung tahu Kau sangat kelelahan seperti ini, dia pasti tidak akan pernah datang ke mimpimu lagi," Yeol masih mencoba untuk meyakinkan sang adik supaya menyerah mencari Yoora, yang tidak lain adalah gadis yang di tabrak Shi kyung dan kecelakaan itu juga membuat Shi kyung koma sampai sekarang. "Tapi Hyung,,,." Dokgo masih enggan untuk menuruti perkataan Lee Yeol. "Dokgo-ya, please turuti Hyung untuk sekali ini. Jangan keras kepala seperti sekarang," sahut Yeol memotong ucapan Dokgo. Walaupun dengan setengah hati Dokgo pun akhirnya menganggukkan kepalanya menuruti ucapan Lee Yeol. Setelah semalam berbincang cukup lama dengan Yeol sang Hyung yang pertama. Pagi ini Dokgo mampir ke rumah sakit terlebih dulu sebelum berangkat ke sekolah. "Hyung miane, mulai hari ini Aku harus fokus pada sekolah. Ujian akhir semakin dekat, Aku ingin lulus dan menjadi pegawai sipil seperti harapanmu. Hyung cepatlah bangun, supaya Aku tidak membutuhkan gadis itu untuk membantuku dan Yeol Hyung. Kami hanya membutuhkanmu Hyung," -maaf- ucap Dokgo sambil menggenggam tangan Shi kyung yang hanya diam dan terus tidur dengan wajah lembut. Setelah beberapa saat berbincang atau lebih tepatnya berbicara sendiri di ruang rawat Shi kyung. Dokgo pun pergi meninggalkan ruang rawat Shi kyung untuk pergi ke sekolah sebelum dia nanti kesiangan. Dengan menggunakan mobil milik Shi kyung yang sudah diperbaiki beberapa waktu lalu. Dokgo memasuki area parkir sekolahnya, setelah keluar dan mengunci pintu mobil miliknya. Dokgo meninggalkan parkiran sembari mengedarkan pandangannya kesemua arah. Yoora yang juga baru saja sampai di sekolah lalu terpaku pada mobil di parkiran sekolah. Yoora seperti mengenali mobil itu. "Ah,,,Madja, bukannya itu mobil Shi kyung Oppa, kenapa bisa ada di parkiran sekolah ini? tidak mungkin kan adiknya satu sekolah denganku?" gumam Yoora sembari terus mengamati mobil yang di bawa Dokgo. "Ya! kenapa Kau pandangi mobilku seperti itu?" suara Dokgo membuat berbagai pertanyaan di benak Yoora mendadak berhamburan. Yoora sekarang menatap Dokgo sembari mengerjap-ngerjapkan matanya. "Sehun-a? itu mobilmu?" tanya Yoora tidak percaya. "Ne,,,Weo?" -iya,,,kenapa?- tanya Dokgo menatap Yoora meminta penjelasan, Yoora mengerjap masih tidak mempercayai kalau teman sekolahnya dan juga teman sekelasnya ini adalah adik hantu Shi kyung yang sekarang tinggal dengannya di rumah kos. Mereka berdua berakhir saling mentap sekarang. ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD