Bab 41

1731 Words
37 Hari Sebelum Persidangan Rosaline mengernyitkan dahinya karena ketika dia menyelakan ponselnya, dia menerima banyak sekali notifikasi panggilan tidak terjawab. Ada apa ini? Sebenarnya, setelah Rosaline pulang dari apartemen Farel, Rosaline tidak jadi datang ke kantor. Keadaan Rosaline sedang sangat kacau, dia tidak akan bisa fokus bekerja sekalipun dia memaksakan dirinya sendiri. Lagi pula hari ini Rosaline tidak memiliki jadwal yang terlalu penting. Rosaline memilih untuk duduk di atas ranjang lalu mulai menangisi segala hal yang sudah terjadi. Benar, Rosaline memang terluka dengan keputusan yang dia buat sendiri. Rosaline merasa sangat tersiksa karena pada akhirnya Rosaline harus menjalani kehidupannya seorang diri. Rosaline harus berjalan sendirian lagi karena dia sudah tidak bisa bersama dengan Farel. Saat menangis dengan cara yang cukup menyedihkan, pada akhirnya Rosaline tertidur begitu saja. Rosaline sama sekali tidak sadar dengan apa yang terjadi hingga akhirnya dia baru bangun beberapa menit yang lalu. Saat bangun tidur, keadaan Rosaline memang sangat kacau, oleh sebab itu dia memutuskan untuk langsung mandi dan membereskan dirinya dari semua kakacauan ini. Rasanya memang sangat menyakitkan, tapi Rosaline harus tetap melanjutkan hidupnya, bukan? Rosaline baru mencari ponselnya karena dia ingat dia sama sekali tidak memegang benda itu sejak semalam. Iya, ponselnya mati karena kehabisan daya. Entah kapan terakhir kali Rosaline mengisi daya ponsel itu. Akhirnya Rosaline memutuskan untuk mengisi daya ponsel dan baru beberapa saat yang lalu dia nyalakan. Kebanyakan panggilan berasal dari orang kantor. Sebenarnya ini hal yang wajar, Rosaline memang tidak mengatakan apapun pada orang kantor. Rosaline menghilang begitu saja. Rosaline mengernyitkan dahinya ketika dia mendapatkan notifikasi pesan singkat dari Feli. Kenapa Feli juga ikut menghubungi dirinya? Ketika membaca pesan yang dikirimkan oleh Feli, Rosaline merasa semakin kebingungan. Apa yang terjadi dengan wanita itu? Rosaline menghembuskan napasnya dengan pelan. Apakah Feli sedang dalam masalah? Rosaline memang sedang berusaha menghindari Farel, Ken dan juga Feli. Tapi ketika membaca pesan yang dikirimkan oleh Feli, Rosaline merasa sangat tidak tenang. Ini sama sekali tidak benar.. Apa yang sedang terjadi pada Feli? Rosaline benar-benar merasa cemas karena dia tahu jika Feli menghubungi dirinya dan memintanya untuk datang, pasti wanita itu sedang mengalami masalah. Jika Feli mengalami masalah biasa, wanita itu pasti akan menghubungi Ken atau Farel, tapi kenapa Feli malah memilih untuk menghubungi Rosaline? Apakah ini artinya Feli sedang memiliki masalah dengan Farel dan Ken? Rosaline tidak memiliki waktu lagi. melihat jika pesan itu baru dikirimkan sekitar 15 menit yang lalu, akhirnya Rosaline memilih untuk segera bersiap dan cepat datang ke alamat yang dikirimkan oleh Feli. Apapun yang terjadi di sana, setidaknya sekarang Rosaline harus datang lebih dulu. bagimanapun juga Rosaline tidak akan bisa tenang kalau dia mengabaikan pesan dari Feli. Rosaline melangkahkan kakinya dengan pelan untuk keluar dari apartemennya. Tidak masalah, Rosaline hanya harus memastikan kalau Feli tidak sedang dalam bahaya. Sebenarnya, selama ini Ken selalu memaksa Feli untuk menggunakan jasa pengawal pribadi. Beberapa tahun yang lalu Feli pernah disekap oleh seorang penggemarnya yang sepertinya terlalu mengidolakan Feli dengan cara yang salah. Iya, sejak saat itu semua orang selalu berusaha untuk menjaga Feli, apalagi Feli menolak untuk menggunakan seorang pengawal yang bisa menjaganya. Sekarang Rosaline benar-benar sangat cemas sehingga dia tidak bisa memikirkan apapun selain cara tercepat untuk bisa datang ke lokasi Feli. Bagaimanapun juga, Feli adalah adiknya. Selama ini Feli sangat dekat dengan dirinya. Jika Ken adalah seorang adik yang memiliki peran sebagai Kakak, maka di dalam diri Feli, Rosaline bisa menemukan sosok adik yang selama ini dia rindukan. Sebagai Kakak, sebenarnya Rosaline yang memiliki tugas untuk menjaga adiknya, tapi Ken malah melakukan sebaliknya. Adiknya itu malah selalu berusaha untuk menjaga Rosaline. Ketika mengenal Feli, Rosaline bisa menjadi seorang Kakak yang sebenarnya. Rosaline bisa memperlakukan Feli layaknya adiknya sendiri. Oleh sebab itulah Rosaline benar-benar menyayangi Feli. Rosaline menghembuskan napasnya. Apapun yang terjadi di sana, setidaknya Rosaline harus tetap memastikan keamanan Feli. *** Rosaline melangkahkan kakinya dengan cepat dan dia langsung menghembuskan napasnya dengan lega ketika melihat Feli yang sedang duduk bersama dengan Ken dan Farel. Ada apa ini? Dari raut wajah mereka, pertemuan ini tidak terasa seperti pertemuan biasa dimana mereka bisa bersantai bersama. Tidak, tidak seperti itu. wajah tegang di antara Farel dan Ken terlihat sangat jelas. Sementara itu Feli juga tampak sangat cemas. Wanita itu langsung bisa tersenyum dan terlihat menghembuskan napasnya dengan lega ketika dia melihat Rosaline dan datang mendekati mereka. “Rosaline?” Bukan Feli atau Ken, yang pertama kali menyapa Rosaline justru adalah Farel. Posisi pria itu sebenarnya membelakangi Rosaline sehingga seharusnya dia tidak tahu kalau Rosaline sedang berjalan mendekatinya. Tapi sama seperti yang sering Farel katakan, pria itu memang selalu bisa merasakan kehadiran Rosaline yang ada di sekitarnya. Ini memang sangat sulit untuk dipercaya, tapi memang begitulah kenyataannya. Bersama dengan kepala Farel yang menoleh, pria itu langsung memanggil nama Rosaline seakan dia sangat yakin jika pemilik langkah kaki yang mendekati mereka adalah milik Rosaline. Rosaline menghentikan langkahnya ketika dia mendengar suara Farel. Apa yang sebenarnya dilakukan oleh Feli? Kenapa wanita itu meminta Rosaline datang ke sini. “Aku yang menghubungi Kak Rosaline karena aku benar-benar tidak tahu harus melakukan apa lagi. Kalian membuat aku sangat khawatir..” Kata Feli dengan pelan. Wanita itu tampak menundukkan wajahnya dengan pelan. Rosaline tahu jika ada sesuatu yang tidak beres di sini. Tapi apa? Apa yang sedang disembunyikan oleh mereka? Rosaline kembali melangkahkan kakinya dengan pelan untuk duduk di samping Feli, tepat di depan Farel dan Ken. “Feli, kamu seharusnya tidak melakukan ini..” Kata Ken dengan pelan. Rosaline semakin mengernyitkan dahinya. Memangnya apa yang terjadi hingga Feli tidak boleh menghubungi Rosaline? Apakah ada masalah di sini? “Kalian membuat aku ketakutan, apa yang bisa aku lakukan selain menghubungi Kak Rosaline?” Tanya Feli sambil menatap Ken dan Farel secara bergantian. Dari suasana tegang yang ada di sini, sepertinya memang ada masalah besar yang sedang terjadi. “Aku sudah mengatakan padamu supaya kamu menunggu kami di tempat lain, Feli..” Sekalipun terlihat sangat marah, Ken tetap berusaha untuk merendahkan suaranya. Iya, itulah yang membuat Rosaline merasa sangat bangga dengan sifat Ken. Adiknya itu selalu menjaga sikapnya ketika dia sedang berada di depan wanita. Semarah apapun Ken pada seseorang, adiknya itu tidak pernah mengatakan sesuatu dengan suara tinggi. Ken lebih memilih untuk mengendalikan emosinya sendiri. “Maafkan aku, aku tidak bisa melakukan itu..” Kata Feli dengan pelan juga. Rosaline tidak bisa menunggu teralu lama, terlebih lagi ketika Farel terus menatapnya dengan pandangan yang tidak bisa dijelaskan dengan tepat. Rosaline tahu apa arti dari pandangan itu, tapi Rosaline sama sekali tidak bisa memberi penjelasan akan tatapan Farel yang terasa sangat dalam bagi Rosaline. “Apa yang sebenarnya terjadi? Ada yang menghubungi aku secara beruntun tadi. Apakah ini berhubungan dengan kalian?” Rosaline memutuskan untuk langsung bertanya karena jujur saja Rosaline sama sekali tidak memiliki waktu lagi. Dia tidak sanggup kalau harus berada dalam satu meja yang sama dengan Farel. Kenyataan tentang apa yang terjadi tadi pagi, semua itu membuat Rosaline tidak bisa menahan dirinya lagi. “Seharusnya Kakak tidak perlu datang ke sini. Tidak ada apapun yang terjadi, aku hanya sedang ada urusan dengan Kak Farel. Hanya itu saja..” Ken memberikan penjelasan dengan sangat tenang. Sekalipun semua orang yang ada di meja ini tahu jika Ken dan Rosaline sedang ada masalah, adiknya itu tetap berusaha menutupi keadaan persaudaraan mereka yang sedang diterpa masalah. Bagi Ken, apa yang terjadi di dalam keluarga mereka adalah privasi yang harus ditutupi dari siapapun, bahkan dari calon istrinya sendiri. Ken tidak pernah mengumbar masalah mereka pada orang lain. Rosaline menghembuskan napasnya dengan pelan, Ken mungkin belum ingin mengatakan apapun pada Rosaline, tapi Rosaline sudah terlanjur ada di sini. Akan sangat tidak berguna kalau Rosaline kembali pulang tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. “Feli menghubungi dan memintaku untuk datang ke sini. Dia tidak mungkin memintaku datang tanpa ada alasan yang jelas. Apa kamu sedang berusaha menyembunyikan sesuatu, Ken?” Tanya Rosaline sambil menatap adiknya. Rasanya sudah sangat lama sekali sejak terakhir kali Ken dan Rosaline berbicara. Memang benar jika Rosaline sendiri yang memilih untuk menghindari Ken, tapi sekarang Rosaline juga merasa sangat menyesal karena melakukan semua itu. Dia merindukan adiknya.. iya, itulah faktanya. Bagaimanapun keadaan dia orang saudara yang sedang saling bertengkar, sebenarnya mereka juga menyimpan rindu satu sama lain. Memang sangat rumit, tapi begitulah kenyataan yang dialami oleh setiap hubungan persaudaraan. “Kak, aku tidak ingin melibatkan Kakak dalam masalah ini. Ini hanya tentang aku dan Kak Farel saja..” Kata Ken tetap dengan suara yang sangat tenang. Sekalipun mereka bekerja di firma hukum yang sala, sebenarnya selama ini mereka tidak pernah saling mencampuri urusan satu dengan yang lain. Jika ada yang meminta saran, Rosaline memang akan memberikan saran yang terbaik. Selama ini mereka juga sering saling berdiskusi satu dengan yang lain, tapi kalau tidak sedang dimintai bantuan, mereka tidak akan pernah mencampuri urusan yang lain. Kali ini sepertinya juga, Ken tidak ingin kalau Rosaline sampai harus mencampuri urusannya. Masalahnya, sekarang Rosaline sudah terlanjur datang ke sini karena Feli yang memintanya untuk datang. Menurut Rosaline, Feli tidak akan meminta Rosaline datang tanpa ada alasan yang jelas.. “Ken, aku—” “Kamu ingat kasus yang aku ceritakan padamu beberapa minggu yang alu? Tentang Arika Nadya yang diduga dibunuh oleh suaminya? Hari ini adalah persidangan terakhirnya, dan aku tidak datang, Rosaline..”  Perkataan Farel yang memotong kalimat Rosaline itu benar-benar membuat Rosaline tidak bisa mengatakan apapun. Astaga? Apa yang dilakukan oleh pria itu? “Farel! Apa kamu sudah gila?” Rosaline secara spontan menunjukkan ekspresi kagetnya. “Benar, aku memang sudah gila..” Kalimat yang dikatakan oleh Farel membuat Rosaline langsung menutup mulutnya. Rosaline sama sekali tidak tahu harus mengatakan apa lagi karena sekarang ini tatapan Farel terasa lebih menyakitkan ketika sedang dilihat. Apa yang dilakukan oleh pria itu? Dia benar-benar melakukan kesalahan fatal yang jelas akan sulit untuk diperbaiki. Rosaline sempat mendengar cerita yang Farel katakan beberapa minggu yang lalu. Iya, sekalipun hubungan Farel dan Rosaline sangat buruk, ketika sedang di kantor mereka selalu bekerja secara profesional. Rosaline selali mengizinkan Farel untuk datang ke ruangannya dan menanyakan pendapat Rosaline tentang beberapa kasus yang sedang dia tangani. Dulu Rosaline juga melakukan hal yang sama, tapi semenjak ada masalah yang terjadi, Rosaline tidak pernah lagi meminta pendapat Farel. Rosaline tahu tentang kasus yang ditangani oleh Farel. Bagi Rosaline, kasus itu adalah masalah yang cukup besar sehingga Rosaline tidak bisa menutupi keterkejutannya. Kalimat yang baru saja dikatakan oleh Farel adalah kesalahan terbesar yang dilakukan oleh pria itu. Seharusnya Farel tidak pernah melakukan semua itu.. dia memang sudah gila!  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD