3.Dilabrak

2055 Words
BRIAN POV I don't like monday.Sekarang aku sedang tenggelam dengan berkas gambar yang berserakan di meja kerjaku yang besar.Banyak banget gambar desain proyek yang mesti aku periksa.Aku menghela nafas lelah TAk lama Hpku berdering Bontot calling Aku geser tombol hijau di layar hpku "Abang gue minta duit"jerit Nadine di sebrang sana "Apaan elo datang datang minta duit"kataku sambil menyender di bangku kerjaku "Ih lo mah.Gue di suruh kanjeng bunda buat minta duit ma lo"katanya lagi setengah menjerit "Buat apa?"godaku "Buat bayar baju pesanan kebaya bunda di butik tante Anna"kali ini terdengar gemas "Kok minta sama gue,emang ayah dah bangkrut?"aku semakin suka mengogodanya "Suruh bunda minta sama elo.Kemarin gue sama bunda udah palakin ayah shopping di Plaza Senayan"jelas Nadine "Trus sekarang malakin gue"cetusku pura pura kesal adikku ini benar benar menguras emosi Nadine cekikikan "Buruan sih kirim,pulang sekolah gue mau ambil tuh kebaya"kejarnya kali ini "Pake duit lo aja dulu"tolakku "Ogah,duit gue ga boleh di ganggu.Lagian elo jadi kakak pelit banget.Ga malu lo udah kerja minjem duit ama gue yang masih sekolah.Jangan kikirlah bang nanti mati kuburan elo sempit" "Sialan lo.Doain gue jelek banget"keluhku benaran kesal kali ini. adikku ini benar benar juara mulutnya "Abis lo kelamaan.Bodo amat ah gue tar bilang bunda elo ga mau kasih duitnya"kali ini mlah dia mengeluh "Iya..iya cerewet.Berapa duit sih?"tanyaku  "Gocap bang,buruan sih bang" "Gocap ribu apa gocap gotun"godaku "Ya salam abang.Elo kata bunda beli baju di tenabang.Ini kebaya di butik tante Anna Avantie bang.Gaul sih lo kerja mulu"bentaknya bercampur gemas "Iya...maksud gue kok sampai semahal itu" "Bunda pesen kebaya couple buat 4 orang.Buat bunda,calon mertua gue,buat tante Mia sama tante Inge.Mereka mau jadi pager ayu di acara nikahan anaknya tante Laras" "Dih ngapain camer lo di beliin juga.Emang ga bisa beli sendiri"ejekku "Ih biarin aja sih,kan sekarang camer gue ikut ngegank sama bunda dan teman temannya.Sirik lo ga boleh liat orang senang"cerocos Nadine "Iya okey..okey..bentar gue transfer ya"kataku  "Jangan lama,males gue telepon elo lagi" Astaga dia yang butuh dia yang belagu.Adikkku ini memang seperti ini "Iya Nad Nad,bis ini gue transfer ke rekening elo"kataku "Okay gue tunggu.Makasih babang ganteng bye"kata Nadine memutuskan sambungan telepon Aku tersenyum menanggapi permintaan Nadine tadi.Aku membuka aplikasi internet bangking di hp ku lalu mentransfer sejumlah uang yang tadi Nadine minta.Aku screenshot bukti transfer via WA lalu dapat balasan emot love dan tanda jempol.Ampun punya ade susah banget bilang terima kasih,Aku menggeleng sambil tersenyum. Bunda dan Nadine memang gila belanja.Begitu juga Rosa dan Tasya.Mereka seakan bersekutu untuk urusan belanja.Tapi ayah dan bang Andra tidak pernah merasa keberatan.Kalo sudah memalak ayah dan bang Andra pasti aku juga kena palak.Aku juga tidak keberatan.Toh kami bekerja untuk memenuhi tanggung jawab kami pada bunda,Nadine,Rosa dan Tasya.Aku kadang berpikir bagaimana istriku nanti,apa dia juga akan punya hobi yang sama seperti ibu,adik,kakak ipar dan keponakanku juga.Ah....wanita dan urusan belanja memang tidak bisa di pisahkan Aku lanjutkan pekerjaanku yang tertunda.Pukul 1 siang.Aku bahkan belum makan siang BRAK!!!,pintu ruanganku tiba tiba terbuka.Masuk seorang wanita dan sekertarisku yang tergopoh gopoh di belakang wanita itu "Maaf Pa,saya sudah larang masuk,tapi mbak ini maksa masuk"kata sekertarisku takut Aku mengerjap kaget saat ke dapati si wanita itu adalah wanita yang aku tolong saat mabuk.Aku bangkit dari dudukku "Ga apa apa Rina,kamu boleh keluar"kataku sambil menyenderkan badanku di meja kerjaku Rina berlalu dari ruanganku.Wanita itu Cleymira menatapku tajam.Dan aku baru sadar kalo sepasang bola matanya berwarna biru terang yang cantik.Sesaat aku tersihir akan keindahan matanya Aku pandangi penampilannya yang santai.Dia memakai sweter tipis warna hitam yang kedodoran dan memakai hotpants jeans  warna biru yang sukses menonjolkan kaki jenjangnya yang terbungkus stoking hitam.Rambutnya di gerai asal cenderung berantakan tapi justru menonjolkan kesan sexy.Kali ini dia tidak menggunakan highhells tapi memakai sepasang sepatu bots kulit pendek dan tas selempang .She is so hot,batinku "So...ada apa?"kataku memecah keheningan sambil menatapnya kaget Dia menghela nafas "Gue mau minta tanggung jawab!"katany sambil menatapku tajam "Tanggung jawab?,bukannya elo ya yang mesti tanggung jawab benerin mobil gue yang elo tabrak sama ganti biaya hotel yang gue sewa"kataku santai "WHAT!!"jeritnya "Kok elo kaget?,apa mesti gue perjelas?.Heh!,elo lupa malam itu elo mabok trus nabrak mobil gue.Sekarang tuh mobil ada di bengkel tinggal elo bayar tagihannya.Kalo biaya hotel ga usah deh kalo elo ga mau.Toh gue juga tidur di kamar itu"kataku sambil tersenyum "Urusan mobil lo gampang pasti gue bayar" "Trus yang ga gampang?"kataku bingung "Argh!!!,masa mesti gue jelasin sih"katanya kesal "Lah iyalah gue bingung"kataku sambil menggaruk kepalaku yang tidak gatal "Elo mesti tanggung jawab kalo gue......."katanya tertahan "Kalo elo apa?"kataku penasaran "Bunting"katanya berbisik Aku melongo "Wait.....wait....aduh gue ga ngerti,sumpah"kataku semakin bingung Cley mengusap mukanya frustasi "Elo mah masa mesti gue perjelas.Pas gue bangun elo sama gue tuh seranjang" "Trus...." "Gue cuma pake pakaian dalam dan elo juga ampir naked,menurut elo kita abis ngapain?,kalo ga abis...Ih masa elo bego banget sih"rutuknya kesal Aku coba menelaah setiap perkataannya,berarti dia berpikir aku menidurinya.Ya ampun tapi aku suka dia berpikir begitu "Oh itu...emang elo sekarang bunting?,kan kita check in pas malam sabtu.Baru juga 3 hari masa langsung ketauan elo bunting"godaku sambil berusaha menahan tawaku "Ya gue belum tau kalo gue bunting apa ga.Tapi elo tetap mesti tanggung jawab kalo pun gue ga bunting"katanya lagi "Lah elo bunting aja belum tentu gue mau tanggung jawab.Mana tau itu bukan anak gue..." Plak!!! Cleymira menampar pipiku.Aku merasa pipiku panas.Aku bangkit berdiri lalu menatapnya tajam.Kami saling melotot satu sama lain "Elo pikir gue cewe murahan,Gue masih PERAWAN sampe elo tidurin gue malam itu"katanya garang Aku mundur selangkah,oh jadi dia masih perawan.Okay aku memang pantas di tampar.Aku usap pipiku yang terasa perih.Seumur umur baru kali ini aku di tabok cewe.Sakit juga ternyata Aku terdiam dan dia tetap menatapku tajam "Sory,kata kata gue keterlaluan tadi"kataku menyesal padahal aku hanya bermaksud menggodanya Tatapan Cley meredup mendengar permintaan maafku "Gue juga ga mau ngerepotin lo lagi sih sebenarnya.Gue sih ga berharap gue bunting tapi..."katanya terdiam "Tapi apa?"tanyaku pelan Cley menunduk "Gue ngerasa ga berharga lagi sebagai seorang perempuan.Mending gue bunting aja kali ya jadi lebih gampang minta elo tanggung jawab.Kalo gue ga bunting malah bingung harus bagaimana minta elo tanggung jawab"katanya semakin menunduk Aku tertegun "Gue cewe,kejadian itu ninggalin bekas,ga kaya elo cowo.kalo gue nikah apa kata suami gue nanti kalo tau gue ga perawan.Sumpah!,gue bukan cewe murahan kaya elo sangka,gue mabuk pun karena gue ga sengaja minum minuman pacar teman gue di Club.Sebelumnya bahkan gue ga pernah minum"katanya mulai terisak pelan "Maaf...tapi kita..."kataku berusaha menjelaskan Pintuku tiba tiba terbuka dan kepala bagian pemasaran masuk dengan tergesa gesa "Maaf pa Brie,saya buru buru untuk minta tangan tangan bapak di gambar desain interor revisi proyek apartemen baru"kata Pa arif sambil menyodorkan map "Lain kali ketuk pintu pa,saya sedang ada tamu"kataku sambil melirik Cley yang tertunduk menghapus airmatanya "Iya pa,maaf berkas gambar nya di tunggu kurir untuk di antar ke tempat meeting.Saya lupa minta tanda tangan bapak"kata pa Arif sambil menunduk Aku berbalik menunduk di meja kerjaku.Menandatangani map lalu berbalik "Loh,wanita tadi mana?"tanyaku sambil menyerahkan map yang aku tanda tangani ke pa Arif "Tadi langsung keluar pa"kata Pa Arif "HAH!,urusan bapak sudah selesai kan sama saya?"kataku "Udah pa..."kata pa Arif "Okey...makasih pa"kataku sambil melesat keluar mengejar Cley.Aku masuk lift dengan tergesa gesa Aku berlarian sampai ke loby.Aku melihat sebuah taksi berlalu dengan Cley di dalamnya tepat aku di pintu loby "s**t!"umpatku kesal.Sekarang aku harus cari dia dimana?. ### Aku sedang di ruang tengah saat Brie masuk dengan tampang kusut. "Hai Brie"sapaku "Hai bun"kata Brie sambil mengecup pipiku lalu menghempaskan tubuhnya di sebelahku "Kamu baru pulang lesu banget?"tanyaku sambil mengelus rambutnya yang bersandar di bahuku "Ga apa bun.Ayah kemana?"tanya Brie "Biasa apalagi kerjaan ayahmu semenjak pensiun kalo bukan mancing.Ayah pergi ke tanjung lesung,balik balik hari rabu"jelasku Brie bergeser "Bunda bete dong,ga ada teman"ledek Brie "Ya gitu deh"kataku Hening di antara kami "Bun cewe kalo nangis sebabnya apa sih?"tanya Brie Aku mengerutkan dahiku heran "Tergantung,kenapa kamu tanya?"kataku "Ga...aku abis bikin cewe nangis bun"kata Brie pelan "Kenapa,kok bisa.Kamu apain dia sampai nangis?"tanyaku "Aku sih ngerasa ga apa apain,cuma salah faham dan aku ga sempat jelasin dia udah kabur"jelas Brie lesu "Bisa cerita dulu sama bunda masalahnya apa?"tanyaku Brie menghela nafas lalu terdiam "Kamu malu?,oke ga apa Brie.Mungkin kamu canggung buat cerita sama bunda apalagi soal cewe.Coba kamu ngomong sama Andra deh.Kali aja ada jalan keluar"kataku lagi Brie hanya mengangguk "Iya bun,tapi bunda belum jawab alasan cewe nangis?" Aku tersenyum "Ya banyak hal Brie.Kami para perempuan dalam kondisi bahagia aja bisa menangis.Bisa juga menangis karena kecewa,menangis karena lega,menangis karena sakit hati,menangis karena merasa tidak di hargai.Menangis karena kehilangan,banyak Brie.Makanya bunda minta kamu cerita dulu biar bunda ngerti" Brie diam "Aku udah ngomong kasar bun,aku nyesel"keluhnya "Ya sudah kamu minta maaf" "Aku ga sempat Bun,dia udah pergi.Dan aku ga tau dia dimana.Bayangan dia nangis bikin aku ngerasa bersalah"kata Brie sambil mengusap wajahnya lelah "Ya kamu usaha cari.Kamu minta maaf yang tulus sama dia.Brie,perempuan itu perasaannya halus beda sama lelaki.Kamu jangan ulangi lagi ya.Perlakukan perempuan dengan penuh kehormatan.Kaya kamu perlakukan bunda,Rosa,Nadine juga Tasya.Bunda ga ngajarin kamu buat jadi lelaki pecundang"narasiku "Iya bun,maaf"katanya Kami terdiam lagi "Ngomong ngomong dia cantik ya?"godaku Brie menarik bibirnya tersenyum "Apaan sih bun,tiba tiba"kata Brie tersipu "Pasti cantik ya.Kamu galau gini.Kalo ga cantik mana mungkin kamu blushing pas bunda tanya dia cantik atau ga" "Ya gitu deh.Aku ga tau definisi cantik seperti apa.Tapi aku memang ga berenti pikirin dia bun"katanya sambil cengar cengir Aku menahan senyum "Pasti cantik deh.Kamu dari dulu di dekatin cewe mana pun,responnya selalu biasa aja malah cenderung dingin.Kenapa sekarang jadi senyum senyum ga jelas"godaku "Kalo aku bilang cantik tar pas bunda liat ga cantik gimana?.Cantik relatif bun.Bang Andra dulu pacarnya cantik cantik lebih dari Rosa.Tapi dia malah jatuh cinta sama Rosa.Jadi cantik atau ga bukan prioritas.Yang penting klik bun"kata Brie Aku tertawa "Tumben kamu pinter.Trus apa yang menarik deh?"tanyaku "Apa ya....matanya kali ya bun.Matanya biru terang.Pas dia nangis matanya kaya nyala.Aku makanya kebayang trus.Pas dia terbelak apa lagi.Itu sih yang bikin menarik"kata Brie dengan sorot mata menerawang membayangkan sesuatu "Pakai soflens kali Brie"kataku "Aku tau bun kalo memang dia pakai soflens.Kaya mata bunda,aku,Nadine kan coklat terang juga.Tapi karena ga pake softlens jadi kelihatan natural.Kalo pake softlens kan keliatan deh pokoknya"sanggah Brie "Jadi blasteran?" "Kayanya sih bun" "Cantik dong"godaku "Kalo aku di tanya jujur sih cantik.Muka judesnya bikin gemes"kata Brie tersipu lagi "Hm...jadi ceritanya kamu jatuh cinta at the firts sight nih"godaku "Emang bisa bun,baru ketemu gitu" "Kenapa ga?,ayah sama bunda juga gitu.Cuma bunda sok gengsi.Jadi ayah yang kejar kejar.Bunda gengsi dong mana bunda yang ngejar"kataku sambil senyum senyum "Cie...cie...inget romansa picisan nih"ledek Brie Aku tertawa "Brie jatuh cinta itu kita ga pernah tau.Bisa di mana aja,kapan aja,sama siapa pun.Cinta itu mampu menembus setiap batasan.Menembus jarak,waktu,keangkuhan,status,suku,ras,bahkan agama.Itulah kenapa ayah sama bunda ga pernah memaksa sama siapa pun anak bunda sama ayah berhubungan.Asal kalian suka sama suka,kita dukung.Segala perbedaan dan kekurangan harus kalian yang menyatukan bukan orang lain" "Makasih bun"kata Brie setelah ceramah panjangku "Kalo kamu merasa jatuh cinta,ya kamu kejar.Kamu lelaki harus berjuang jangan lembek" "Kalo dianya ga suka gimana bun?" "Ya usaha Brie.Bunda kasih rahasia ya" "Apa bun?"kata Brie antusias "Kalo dia ga jatuh cinta sama kamu ,bikin dia nyaman dulu sama kamu.Perlakukan dia dengan baik dan terhormat.Kamu jagain,kesusahan dia kamu bantu,bikin dia terbiasa sama kehadiran kamu.Pegang omongan bunda kalo kamu ga percaya,pasti dia luluh.Nanti justru kamu kerepotan karena dia bakal mendominasi hidup kamu.Liat Rosa sama Andra.Dulu Rosa setengah mati nolak Andra.Sekarang takut banget kalo Andra ga ada.See?"kataku "Kalo dia tetep kekeh nolak?" "Ya jangan nyerah,usaha trus.Sampai titik dimana dia ngomong kalo dia ga bahagia sama kamu.Kalo seperti itu,ya kamu lepas dia biar dia cari kebahagian dia sendiri" "Sia sia dong bun kalo gitu mah,di perjuangin tapi buat di lepas"keluh Brie "Ga ada Brie usaha mengkhianati hasil.Kalo memang harus di lepas ya berarti itu hasil akhir dari kerja kerasmu.Kalian belum jodoh.Di akhir setiap usaha manusia itu ada takdir tuhan.Kalo memang tuhan bilang kalian ga jodoh,berarti tuhan masih nyimpen jodoh lain yang lebih baik buat kamu.Kamu mungkin harus mencintai orang yang salah dulu jadi saat kamu menemukan orang yang tepat kamu tau caranya mencintai"aku menasehati Brie Brie terdiam "Intinya biar kamu ga pusing,saat ini kamu usaha dulu aja.Urusan dia bakal suka atau ga bisa di pikirin nanti.Kamu usaha aja dulu buat yakinin dia,soal urusan perasaan dia ke kamu,pasrahkan semua sama tuhan.kalo jodoh ga akan kemana sayang.Nikmati aja setiap moment perasaan kamu sekarang"kataku sambil mengelus rambut Brie lembut Brie memelukku "Aku beruntung banget punya bunda.Semoga tuhan kasih aku jodoh seperti bunda"katanya dalam pelukanku "Amin,berdoa nak!"kataku Mulai galau galau Brian..lalu bagaimana selanjutnya????
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD