Big Family

1746 Words
Jangan lupa follow ig @queendeeii @w*****d_dee @keina_askadina @ichasapfeeraa @kenzo.dustineee Dengan boneka barbie ditangannya. Gadis cilik berparas ayu hanya diam digendongan Keina. Semua keluarga Keenan berkumpul. "Keke nggak suka sama bonekanya?"tanya Ana menatap gadis cilik dengan paras cantik itu. Lalu Keina entah membisikkan apa pada gadis kecil itu hingga mau turun dari gendongannya dan melangkah mendekati Ana membuat orang orang terpekik senang. "Masih lebam..." Keina mengangguk pada Mamanya yang menunjuk luka lebam di tangan Keke. Ana mencium Keke sayang. Keina yang melihatnya tersenyum. Tak pernah terbesit di bayangannya, keluarganya akan seperti ini. Keina sangat bersyukur. "Kakak gantian!" rengek Tata menatap ponsel yang Veri mainkan. "Nanti kalau kalah." balas Veri. "Tata Veri makan dulu."teriak Sasya pada dua anaknya yang sibuk dengan ponsel milik Keenan. Hampir tiap hari Tata dan Veri ke rumah Keenan. Bahkan kadang tidur, mandi,makan dirumah Keenan. Keenan sudah lama pindah rumah. Keenan, Gery dan Vero ada di satu komplek yang sama sekarang. "Papa mana sih Ma?"tanya Keenan kala tidak melihat Ardhan. "Lagi beli makanan sama Abangmu."jawab Rere yang sedang menguncir rambut Evrina. Evrina, anak dari Cakra dan Diana itu lebih pendiam dari Zeflyn (anak Icha) dan Nancy (anak Reina) . "Ze duduk dulu kok usil."ujar Reina pada anak Icha dan Reno itu. Nancy dan Evrina sudah sekolah dasar. Sedangkan Zeflyn masih duduk di taman kanak kanak. Hanya terpaut satu tahun dengan Keke. Dan Tata anak Gery dan Sasya sekarang sudah kelas 5 sekolah dasar. Icha dan Reno memang menunda mempunyai anak dulu. Rangga belum memiliki anak. Istrinya sedang hamil sekarang. "Anaknya Icha mana bisa anteng."sahut Keenan. "SIRIK AJA LO BANG!"Teriak Icha dari dapur yang sedang membuat cemilan bersama istri Rangga dan Diana. "Nancy Mama hapus Loh lama lama gamenya kalo main hpnya nggak berhenti."peringat Reina pada anaknya yang selalu bermain game dengan jarak mata yang dekat. "Sama Papa aja ayo bakar sate."ajak Vero membuat Nancy membuat ponselnya sembarangan. "Anaknya Vero emang."kesal Reina melihat anaknya dengan seenak jidat membuang ponselnya. "Udah cantik."ujar Reina melihat Zeflyn sudah cantik dengan rambut kuncir duanya. Gadis cilik itu terlihat sangat imut walaupun tak sekalem Evrina. Rumah Keenan sangat ramai sekarang. Kenzo sedang bermain PS sedangkan Kenzie dan Cakra sedang berbincang. Lalu Fahri, Vero, Keenan dan Reno sedang membakar sate didepan rumah. "Dii Evrina mau nyusu."ujar Rere membuat Diana yang tengah memasak cepat cepat mendatanginya. "Uluhuluh anak Ibu haus iya?"wanita dengan dress putih bertali itu terlihat sangat dewasa. Diana menggendong Evrina ke sudut rumah untuk menyusuinya. Evrina masih suka menyusu, tapi Diana sudah mengurangi karena Evrina sudah besar. "Yah jaketnya mana?"Cakra yang sedang berbincang dengan Kenzie langsung masuk dan membuka jaketnya memberikan pada istrinya. "Udah gede masih nyusu Ibu Vrin Vrin."ledek Cakra membuat Evrina merengek menendang kakinya keudara pada Diana. "Nggak usah ngeledek anak sendiri."peringat Diana membuat Cakra terkekeh lalu duduk disampingnya setelah melihat Kenzie sudah bangkit dari kursi dan menggendong Zeflyn melihat kolam. Zeflyn memang usil. Tapi kalau sama Kenzie nurut. Mobil BMW biru masuk kedalam pekarangan rumah Keenan. Lalu Ardhan keluar bersama Rangga. "Opi datanggg."heboh Ardhan membuat Keenan terkekeh geli. Bisa gitu bapaknya. "Apa tuh?"tanya Kenzie ketika melihat banyak kantong kresek yang sedang Rangga bawa. "Makanan dong. Tantemu mana?" "Dapur sama Mami."balas Kenzie. "Eh ini cucu Opi ya. Sama Opi sini."gemash Ardhan melihat Keke yang sedang bermain Barbie dipangkuan Ana. Namun tak sesuai ekspektasi orang orang, Keke akan menolak karena takut . Keke malah langsung mengulurkan tangannya membuat Ardhan langsung menggendongnya. "Uluh uluh cucu Opi cantik banget iya." Ardhan menciumi perut Keke. "Awas Pa." peringat Rere menunjuk luka lebam tubuh Keke membuat Ardhan diam beberapa menit menatap gadis cilik itu. "Nggak ada yang boleh nyakitin cucu Opi lagi ya." ujar Ardhan. "Iyalah Keenan mampusin kalau ada." sahut Keenan yang diangguki Ardhan. "Kok sama Papah mau."heran Keina yang tengah mengupas buah. Ardhan terkekeh. "Papa orang baik." "Jadi Mama orang jahat Pa? Keke nggak mau sama Mama tuh."ketus Rere membuat Ardhan menggeleng cepat. "Canda Mama. Mama hamil lagi ya? Kok sensi sih." "Hamil lambemu!" Ckckck. Dasar Papanya, geleng Keenan yang sekarang malah menyender pada Keina. "Tata kenapa sih?"tanya Ana kala melihat Tasya uring uringan sembari menatap Kenzo. "Mau pangku Bang Zo Oma."rengek gadis itu. "Bang Zo lagi main. Sana sama yang lain."ujar Kenzo tak perduli. "Kamu main Tata dipangku kan bisa Bang."ujar Keina. "Anaknya Mama Sasya ganggu Zo main!"kesal Kenzo. "Kenzo."peringat Keina menatap anaknya itu. "Bunn.."rengek Kenzo. "Sini Ta, sama Abang aja."Kenzie yang tengah menggendong Zeflyn mengulurkan tangannya pada Tata yang sudah pias karena Kenzo tak mau dengannya. "Jangan kasar kasar Zo."peringat Kenzie lalu membawa Zeflyn dan Tata ke kamarnya. "Anak Papa nangis, kamu Papa gibeng ya Zo."ujar Gery yang tiba tiba masuk membuat Kenzo mencibir. "Udah udah itu Opi bawain martabak, croissant sama sandwich tadi cuma beli itu." ujar Ardhan menengahi. "Ada Taste of Diamond."seru Reno senang membuat wanita wanita melotot pada Ardhan. "Sekali sekali lah ya. Cuma beli 3 botol kok. Buat 7 orang. Kenzie sama Kenzo nggak usah."ujar Ardhan membuat Kenzo mencebik. "Gapapa asal nanti malam kalo udah pada tidur."ujar Keina membuat Rere dan Ana menatapnya tajam. "Nggakpapa Ma biarin seneng hari ini." para lelaki mengangguk, Keina emang paling bisa diandelin. "Yaudah minum aja."ujar Icha teriak membuta para pria tersenyum. Memang rencana pada kumpul. Nanti mereka menginap di rumah Keenan, Gery atau Vero karena rumah mereka satu komplek jalan aja sampe nggak sampai 5 menit. Oh iya, Taste of Diamond adalah anggur merah. Termahal di dunia. Harga perbotol bisa mencapai 25 miliar. Namun untuk Ardhan yang memiliki perusahaan yang tak hanya satu uang segitu tak begitu mahal jika untuk membeli minuman favorit pria itu. "Udah lama nggak ajeb ajeb."seru Fahri membuat Ana menatapnya. "Selow Ma. Papa terakhir kan Mama tau kapan."ujar Pria itu membuat Ana mencebik. "Itu yang ketahuan yang nggak ketauan kan pasti ada."ujar Reina menyahuti membuat Fahri menatap nya tajam. "Pa, jangan natap istri Vero kayak gitu."ujar Vero membuat Fahri menghela napas. "Serah serah Papa pusing. Mana cucu cucu Opa?"tanya Fahri kala hanya melihat Nancy yang sedang membakar sate bersama Keenan dan Reno didepan. Dan Evrina yang sedang menyusu Diana di pojokan ditemani Cakra yang terus mengajaknya mengobrol. "Kita siapa ya?"tanya Veri yang sekarang beralih bermain ps bersama Kenzo. "Nggak kenal."ujar Fahri membuat Vero dan Kenzo mencibir. "Durhaka sama cucu ya Opa kayak gitu."balas Kenzo. "Eleh eleh anaknya Keenan pinter omong banget. Yang ada kamu durhaka sama Opa nggak pernah datang jengukin. kalian kalo disuruh main aja langsung gercep."ceramah Fahri sembari menepuk b****g Keke. "Kita bakal kesana..." "Kalo dikasih duit."ujar Kenzo meneruskan omongan Veri yang sengaja di putus. Keduanya lalu tergelak bersama membuat orang orang menggeleng. "Halo.."Fahri menatap Keke di gendongan Ardhan. Lalu gadis itu mengulurkan tangannya membuat Fahri terkejut. "Ma, Keke mau sama Papa!" seru Fahri membuat Ana menatapnya. "Dia pengen kenalan." ujar Keina senang Keke sudah tak lagi takut. "Zeflyn sama Tata dikamar Abang."ujar Reina membuat Fahri langsung melangkah ke kamar Kenzie sembari mengajak bicara Keke. "Yuk ke kamar Abang yuk" ajak Fahri pada Keke sembari menaiki anak tangga. "Tidur?"tanya Fahri lirih setelah membuka kamar dan melihat Zeflyn dan Tata pulas di kasur Kenzie. Sedangkan Kenzie berada ditengah tengah keduanya yang memeluk perutnya. "Tidur Opa. Ada apa?"tanya Kenzie. "Nggakpapa. Cuma kangen aja udah pada tidur disini. Abang kenapa dikamar nggak ikut main dibawah?"tanya Fahri yang mengecup kening Zeflyn dan Tata bergantian. Orang tua Kei, Keenan, Reno, Sasya, Diana maupun Cakra. Sama sama menganggap semua cucu mereka. Seperti saat ini. Zeflyn dan Tata bukan anak dari Fahri namun Fahri tetap menyayangi mereka. "Nggakpapa. Biarin Kenzo sama Veri puas main berdua."kekeh Kenzie. "Makan dulu. Opa bawain makanan dibawah."Kenzie mengangguk pada Fahri. Tiba tiba Keke mengulurkan tangannya pada Kenzie membuat Kenzie terpekik. "Gendong Abang?"tanya Opa yang diangguki Keke membuat Fahri memberikan Keke ke Kenzie hati hati "Awas Bang." Ardhan menunjuk luka lebam Keke. Membuat Kenzie mengangguk sembari merapikan anak rambut Keke. "Abang emang idaman anak anak."kekeh Fahri yang membuat Kenzie ikut tertawa. "Eungh...."Zeflyn melenguh lalu membuka matanya. "Udah bangun cucu Opa?" "Mami."rengek gadis cilik itu membuat Fahri langsung menggendong nya. "Yuk ke Mami ayuk."ujar Fahri meneluk b****g Zeflyn. "Opa tinggal ya?" Fahri menatap Keke yang nyaman dipelukan Kenzie. Kenzie mengangguk. Cowok yang menjadi pemimpin Gervide yang Ayahnya bangun dulu itu menciumi Keke yang diam dipelukannya. Sesekali mengelus luka lebam Keke yang mulai memudar. Benar benar, orang itu pasti bukan manusia. Tega melakukan ini pada Keke. Namun disamping rasa kesalnya, hatinya girang sangat. Keke mau ia gendong. Sejak pertama datang, Keke hanya diam. Tak bersuara bahkan Keke takut disentuh olehnya membuat Kenzie menyentuh Keke saat gadis itu tertidur pulas saja. "Loh Keke mana Pah?"heran Rere kala Fahri kembali bersama Zeflyn bukan dengan Keke. "Tiba tiba mau sama Kenzie."ujar Fahri. "Abang emang idaman favorit anak anak."kekeh Reina. "Mami.."rengek Zeflyn membuat Icha langsung menggendongnya. "Vrin masih belum puas mimik?"tanya Fahri menatap Evrina yang menendang nendang kakinya ke arah Cakra sembari meminum asi. Gadis itu langsung mencopot sumber asi Diana dan menoleh pada Fahri. Evrina langsung turun dan mendekati Fahri membuat Fahri tertawa senang. Dari sekian banyak cucunya hanya Evrina yang paling minat dengan Fahri. Diana dan Cakra terkekeh melihat gadisnya berlari kecil mendekati Fahri. "Jalan jalan yuk sama Opa."ajak Fahri. "Ikut Pa."sahut Rere lalu bangkit ikut melangkah keluar bersama Fahri. "Kalian udahan dulu mainnya. Mandi dulu, dari pulang sekolah nggak mandi langsung main."ujar Cakra pada dua anak cowok itu. Diana langsung kembali ke dapur lagi. "Bilang aja Ayah Cakra mau main."sahut Veri. "Itu tau. Sekarang gantian."ujar Cakra. "Ver, Zo." Keenan menyahuti. "Ah nggak asik. Yok mandi Bang."ajak Veri bangkit bersama Kenzo. "Udah SMA mainnya sama anak SMP kamu Zo Zo. Bocah."ujar Cakra lalu mengambil stik psnya bersamaan dengan Keenan. "Daripada kalian udah tua masih PS an."Balas Kenzo tak terima saat di bilang bocah. "Mulut anak Gue.."Keenan mengelus d**a. Nancy anak Vero dan Reina Tasya /Tata anak kedua Sasya dan Gery Evrina anak Diana dana Cakra Zeflyn anak Icha dan Reno Gimana gimana masih mau lanjut? Satu kesan baca cerita Dee apa??? YANG BACA INI FOLLOW JUGA AKUN DREAME QUEENDEE YA DISITU MBTD PERTAMA SUDAH LENGKAP. DAN CERITA INI JUGA OTW UP DI DREAME. CERITA 18+ DEE LAIN JUGA ADA DI SANA. FOLLOW IG @queendeeii @w*****d_dee @solo_ofc . FOLLOW AKUN w*****d QUEENDEEII DAN s_dee001 DEE LIANDRA
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD