“Kamu belum bicara padanya?” bisik Kim Woo pelan pada perempuan anggun yang berada di dekapannya. Keduanya terlihat kompak menatap pemandangan indah kota Seoul dari gedung paling atas.
“Sudah. Dia mau, tapi aku nggak tahu kapan waktunya mau bertemu dengan sepupu dari sahabatmu itu. Pembicaraan kita terpotong ketika kakakku datang,” ungkapnya. Perempuan itu melepaskan dekapan dari laki-laki yang dicintainya, merubah posisinya untuk saling bersitatap.
“Jadi aku belum mendapatkan jawaban yang pasti,” sambungnya.
Perempuan berambut panjang yang tak lain Clarisa tersenyum manis pada Ceo muda yang terkenal di negeri gingseng tersebut. “Mungkin nanti setelah dari sini aku akan bicarakan lagi dengan kak Gilly, semoga saja suaminya sudah berangkat ke kantor.”
Satu alis Kim Woo terangkat, mendad
