Kim Woo dan Alverno berada di lift yang sama dengan Clarisa dan Claudia, dua perempuan yang sejak tadi tak henti berbicara sementara Alverno dan Kim Woo sibuk dengan pikiran masing-masing. Dentingan suara lift dan terbukanya pintu tersebut menyentakan kedua pria itu dari lamunannya. Claudia orang yang pertama keluar dengan wajah yang bahagia karena sebentar lagi dia kana bertemu dengan idolanya itu. Sepanjang jalan menyusuri lorong, hanya Alverno yang masih bungkam di saat Kim Woo sudah membaur dengan kedua perempuan tersebut. “Astaga, ternyata dunia begitu sempit. Apa ini pertanda benar jika kamu ditakdirkan menjadi pendampingku, Gilly?” batin Alverno sedikit terkejut ketika Clarisa berdiri di depan pintu yang berhadapan dengan kamarnya sendiri. Pintu yang menurut Alverno terlalu aneh

