Bukan Tuduhan Tanpa Bukti!

1461 Words

“Hallo…. Ya, Ris?” Kedua alis Kim Woo bertautan seiring tangisan Clarisa di ujung sana yang terdengar di panggilan telephonenya. Kim Woo tersenyum lebar, seiring gemas dengan tingkah Clarisa yang menggemaskan jika sudah merengek seperti ini. Mendengar perempuan manja itu menangis seperti ini, Kim Woo jadi berasumsi jika Clarisa menangis karena panggilannya yang hampir dua puluh kali itu tak kunjung diangkat olehnya. “Hei, tenanglah, aku ada disini. Aku sudah menjawab panggilanmu, Ris.” “Kamu kemana aja sih, Kim?” tanya Clarisa, kesal. Namun, si pelaku salah mengapresiasikan. Lagi, Kim Woo senyum-senyum sendiri seiring pandangannya menatap ketiga sahabatnya. “Aku masih di rumah si Al. Sudah ya, jangan menangis. Aku nggak kedengaran kamu ngomong apaan. “Uh, sayang. Aku jadi ingin cepet

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD