“Tinggal di sini?” Allan memastikan Ernest yang cukup membuatnya terkejut. “Kau baru saja pindah sebulan yang lalu, Ernest. Lalu bagaimana dengan nasib Penthouse yang baru saja kau beli? Apa kau akan meninggalkannya begitu saja?” “Penthouse?" Sela Ernest cepat. "Kau memang pandai bergurau, Dad.” Ernest terkekeh dan menggeleng lalu melambaikan tangan ke arah Maid yang berdiri tak jauh dari mereka. Maid yang berusia sekitar empat puluh tahunan itu menghampiri Ernest. “Tolong kau bawakan ini ke kamarku, Viona.” Titahnya lalu duduk di kursi meja makan. Viona menurut. “Baik, Tuan.” sahutnya, bergegas membawa koper itu menuju lantai dua. Ernest mengambil dua lapis sandwich dan segelas jus jeruk yang sudah terhidang di atas meja. “Selain aku harus menyelesaikan urusanku, aku juga sedang mer

