An Important thing

2864 Words

“Ayo naiklah,” ajak Ernest melihat Emily terdiam dengan tangan memegang helm di parkiran depan mansion mewah itu. Emily ragu, berkali-kali ia melihat ke belakang, berharap Allan mengejarnya tapi tidak, terakhir yang ia lihat Allan sedang berdebat dengan wanita yang bernama Paula tadi. Wanita cantik, tetapi tidak punya etika. “Come on, Emily,” ajak Ernest lagi, sedikit memaksa. Ia sudah menghidupkan mesin dan siap melajukan motor sportnya yang mahal. Emily berpikir sebentar. “Baiklah.” Akhirnya ia menerima ajakan Ernest walau sebenarnya takut Allan kembali menghukumnya lagi. Dan, mungkin hukumannya lebih dari sekadar mencambuk, tetapi Emily sudah siap menerima hukuman itu daripada berada di sebuah tempat yang tidak membuatnya nyaman, setelah Paula berhasil meremehkan dan mempermalukanny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD