“Maaf aku terlambat. Aku menyesal tidak menyadari semuanya. Apa kamu mau....”
“... Pak!” Bevi langsung menyela kalimat Birzy. Dia tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Kehadiran Birzy cukup membuatnya kaget. Ditambah lelaki itu tiba-tiba menciumnya. Refleks Bevi menyentuh bibirnya lalu membuang muka. “Ah! Ciuman pertamaku,” gerutunya sebal.
Birzy diam-diam menahan tawa mendengar. Dia menggaruk belakang kepala lalu menggenggam tangan Bevi. “Aku nggak terlambat, kan?”
Bevi mengembuskan napas lalu mendongak menatap Birzy. “Terlambat apanya?” Dia sungguh tidak mengerti apa yang terjadi dengan bosnya itu. Birzy yang cool mendadak gelisah dan bertingkah aneh.
“Menyadari semuanya,” jawab Birzy dengan suara lembut. “Apa aku terlambat?”
Jantung Bevi berdegup lebih cepat. Dia menunduk men
