Prolog

289 Words
"Kenapa kamu ga cemburu liat aku sama cewe lain?" tanya Ganendra kesal. "Emang harus yah?" tanya balik Pesona. "Ya iyalah, kamu kan pacar aku! Kalau kamu ga cemburu, itu baru aneh." "Emang dia siapa kamu?" "Cuma temen kelas doang." "Terus aku siapa?" "Pacar aku." jawab Nendra bingung. "Nah itu kamu tau kalau aku pacar kamu terus buat apa aku cemburu?" "Hah?!" "Seperti yang kamu bilang, aku ini pacar kamu dan dia itu cuma temen kamu. Kedudukan seorang pacar jauh lebih tinggi daripada temen jadi aku ga perlu khawatir." "Tapi kalau aku suka sama dia gimana?" "Kamu sayang ga sama aku?" "Sayang!" "Cinta ga sama aku?" "Ya pasti cinta!" "Terus, kamu tega buat selingkuh dari aku?" "Enggalah!" "Yaudah, kamu sayangnya sama aku! Cintanya juga sama aku! Kenapa aku harus takut?" Nendra terbengong mendengar penuturan kekasihnya yang cuek itu. "Aku percaya sama kamu Nendra, kamu orang yang mengajarkanku tentang cinta dan kesetiaan. Kenapa sekarang kamu jadi ga tau tentang dasar dari sebuah hubungan?" Ganendra tersenyum bahagia, ternyata kekasihnya ini sangat percaya padanya. "Terima kasih kamu udah percaya sama aku. Semoga aku selalu bisa menjaga kepercayaan yang kamu berikan padaku." jawab Nendra sambil mengelus rambut Pesona. "Tapi inget, jangan terlalu deket juga sama cewe walaupun aku ga cemburu tapi tetep aja ga baik. Udah punya pacar tapi deket sama cewe lain." ujar Pesona. "Haha.. Akhirnya cemburu juga nih yeee.." "Enak aja! Siapa yang cemburu." elak Pesona sambil mencebik. "Iya deh, kamu ga cemburu kok tapi ya.. Ga suka aja liat aku sama cewe lain. Iyakan?" goda Nendra. "Apaan sih!" Ganendra semakin tertawa mendengar nada kesal yang keluar dari mulut Pesona. Aku harap bisa terus seperti ini bersama denganmu Ganendra. Aku harap, waktuku masih banyak untuk menjaga cinta ini. Berdua bersama denganmu Pesona. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD