38. Selamat Tinggal

1055 Words

Perjalanan kali ini, entah kenapa berlalu terlalu cepat bagi Aezar. Seperti sekedipan mata, mereka sudah tiba depan penthouse Aezar dan melangkah masuk. Mungkin karena ini hari terakhir Raras, jadi waktu terasa singkat? Aezar tidak tahu. Ia bahkan sudah tidak berminat untuk melihat lukisan itu, apakah lubang waktunya kembali atau tidak. "Aku akan mandi dulu," kata Aezar setelah hening yang panjang dalam perjalanan pulang tadi. Ia menatap Raras memperingati. "Jangan coba-coba pergi tanpa aku melihatmu, Raras." Raras mengangguk. Tentu, ia tidak akan pergi begitu saja seperti orang tidak tahu diri. "Aku akan menunggumu selagi mempersiapkan semuanya." Perlahan, punggung tegap Aezar menghilang di balik pintu kamarnya, meninggalkan Raras dengan kegelisahan seorang diri. Dan, entah kenapa,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD