Semalam, Lila tidak pulang ke apartemen. Ia menginap di kosan milik Melly. Hatinya masih dipenuhi amarah dan kekecewaan pada Hannan. Bahkan ia sama sekali tidak peduli pada ponselnya yang ternyata sudah mati entah sejak kapan. Lila pun mengabaikan acara perayaan ulang tahun suaminya yang sudah ia siapkan sejak kemarin. “La, lo semalaman nggak pulang, emang suami lo dan keluarganya nggak khawatir nyariin lo? Lo udah coba hidupin HP belum?” tanya Melly saat mereka sarapan bersama di kosannya. “Entah. Gue nggak peduli,” jawab Lila dingin. “Gue udah terlanjur kecewa sama Om Hannan. Gue nggak nyangka makanan yang gue buat susah payah malah dibuang ke kotak sampah. Padahal itu bukan sepenuhnya gue yang masak. Ada yang dibantuin Mommy, bahkan sebagian juga dimasakin sama Kak Alea. Tapi gara-gar

