62.

1109 Words

“Aw!” Gadis itu meringis saat ujung cotton budd menyentuh sudut bibirnya yang luka, “Pelan-pelan.” Pintanya dengan nada merengek karena perih yang dia rasakan. “Ini sudah pelan-pelan Luna.” Ucap Bu Sri yang dengan telatennya membersihkan luka disudut bibir gadis itu. “Lain kali kalau si mak lampir itu melakukan penganiayaan padamu, balas saja.” Ucap Sulikah dengan nada suara tak senangnya, “Kalau perlu jambak rambutnya, tinju hidungnya supaya hidung hasil operasi plastic itu patah.” Lanjut sulikah penuh emosi, “Heran, bukan pemilik rumah dan tidak menggaji kita tapi bersikap seenaknya sendiri seolah Nyonya rumah.” gerutunya penuh sindiran. "Apakah Nona Gabriel sudah berhubungan cukup lama dengan Tuan Alex?" Luna bertanya karena sangat penasaran pasalnya wanita itu terbilang cukup beran

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD