3 - First Taste

611 Words
Namun belum sempat Tif meninggalkan tempat itu, tangannya sudah kembali ditarik oleh pria di belakangnya itu. “Tell me, kamu karyawan baru di perusahaanku?” tanyanya dengan kening berkerut. Sial, begitu saja pria ini terlihat seksi. “Aku baru melamar di perusahaanmu tadi siang.” Alisnya naik dan hidungnya berkerut tidak suka. “Aku tidak pernah tidur dengan karyawanku.” Gumam Regan, lebih ke mengingatkan diri sendiri. Tif mengangguk dan tersenyum menggoda pria itu. “Kalau begitu, sayang sekali kau tidak punya kesempatan meniduriku.” Kesal karena pernyataan Tif barusan, Regan menyisirkan jemarinya disela-sela rambut hitamnya namun Regan tetaplah dirinya yang selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Termasuk wanita seksi yang berdiri di depannya. Regan mulai menarik lagi kepala wanita itu, mendekatkan bibir untuk beradu dengan bibir yang sejak tadi menggodanya. Regan merasakan Tif mulai melakukan perlawanan dan menolak ciumannya. “Hentikan, sudah kubilang aku sedang melamar pekerjaan.” Ucap Tif sambil menahan bibirnya dari serangan ciuman Regan. “Aku janji ini tidak akan mempengaruhi apapun yang berurusan dengan kantor.” Setelah mendengar perkataan Regan, Tif tanpa sadar langsung tersenyum yang diartikan Regan sebagai tanda tidak keberatan. Tangan Regan langsung memeluk pinggang ramping Tif dan mendekatkan tubuh indah itu pada dirinya. Mata Tif terbelalak saat merasakan sesuatu yang keras menempel pada tubuhnya. Tif mengalungkan tangannya pada leher Regan dan meneruskan ciumannya yang sejak tadi ia tahan, ciuman itu disambut baik oleh Regan yang langsung menghisap bibir bawah Tif dengan kuat, diselingi menggigit bibir bawahnya pelan membuat Tif mengerang karena nikmat. Regan yang tidak sabar ingin mencicipi tubuhnya, dengan terburu-buru membawa Tif untuk berbaring diatas sofa yang terletak di ujung ruangan ini. Regan mulai mencari cara untuk membuka dress ketat yang membalut tubuh Tif dengan sempurna hingga semua yang Tif kenakan berkumpul di lantai. Mata Regan memindai dengan teliti dan memandang kagum pada tubuh yang terpampang di depannya. Pipi Tif memanas karena tatapan intens dari pria itu, maka dari itu ia menutupinya dengan buru-buru melepaskan pakaian pria itu yang masih menempel utuh pada badannya. Regan membantu usaha Tif melepaskannya dan ia langsung menindih tubuh Tif di sofa. Tif bahkan belum sempat melihat tubuhnya dengan jelas namun Regan lebih dulu memberikan kecupan ringan di sepanjang kulit telanjang Tif. Tangannya meremas p******a Tif dengan lembut diikuti bibirnya yang menghisap puncak payudaranya bergantian. Jarinya perlahan turun menyusuri perut dan berhenti di daerah kewanitaan Tif. Regan menyelipkan satu jari ke dalamnya lalu tersenyum puas saat ia melihat Tif sedang memejamkan mata karena ulahnya. Tanpa aba-aba Regan memosisikan miliknya di depan kewanitaan Tif lalu menerobos masuk ke dalam dengan pelan. Tif setengah menjerit karena kaget merasakan kejantanan Regan di dalam dirinya. Regan yang tahu bahwa Tif sudah menerima dirinya sepenuhnya pun langsung meneruskan aksinya. Ia memompa kejantanannya di dalam diri Tif tanpa henti hingga ia merasakan tubuh Tif menegang. Regan mencium bibir Tif dengan brutal karena tidak tahan akan desahan yang keluar dari bibir Tif saat wanita itu merasakan puncaknya. Lalu ia memompa sedikit lebih keras dan berhasil mendapatkan puncaknya dengan nikmat. Regan ambruk diatas Tif dan menempelkan hidungnya di leher Tif yang beraroma nikmat. Tif memeluk punggung Regan sambil sesekali mengusapnya dengan mata masih terpejam karena masih merasakan kenikmatan yang baru saja terjadi. Karena sofa ini tidak dapat digunakan mereka berdua untuk tidur maka Regan mengangkat kepalanya dari leher wanita itu dan berkata, “Kita pindah ke tempatku.” Dengan suara parau. Tif menggeleng, “Aku harus pergi.” “Kau tidak bisa pergi sebelum urusan kita selesai.” “Selesaikan disini, aku tidak akan pergi kemana-mana denganmu.” Regan kesal karena wanita ini membantahnya namun ia tidak rela kehilangan kenikmatan itu malam ini dan dia menyerang Tif lagi hingga mereka berdua merasakan o*****e yang kedua.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD