Shani duduk terdiam di tepi ranjang nya, tatapan kosong nya membuatnya melamun jauh. Entah apa yang tengah ia fikiran sekarang ini, ia mulai merasa ada yang kurang. Tatapan itu beralih pada jendela kamarnya. Tepat, pada sofa panjang di sana. Tempat, dimana biasanya ia bekerja hampir setiap malam. Namun, ia bukan melihat bayangan dirinya yang duduk di depan laptop yang menyala. Melainkan, bayangan sosok pria yang pernah tidur di sana. Huft. Hembusan napas kasar ia lepaskan. Untuk membuang segala perasaan aneh yang entah sejak kapan ia rasakan. Ia sudah terbiasa dengan kamarnya, bahkan ini adalah tempat favoritnya. Ia terbiasa dengan sepi dan sunyi, bahkan menyukainya. Namun, sekarang ia benar-benar merasakan sepi. Dan, ia merasa aneh sendiri. Perasaan jelas, merasakan kalau ada yan

