TIGA PULUH TUJUH

1871 Words

Selama seminggu ini Shani hanya berdiam diri di kamar. Ia terlihat sangat terpuruk. Sungguh sangat menyesali semua yang telah terjadi pada rumah tangga nya. Dan, tanpa Afdhal hidup nya kini kacau. Setiap hari ia berharap kalau, semua nya adalah mimpi. Berharap agar cepat terbangun. Tapi, ini adalah kenyataan. Afdhal benar-benar tidak memberikan nya maaf lagi. Ia tau kalau ia salah, dan sudah kelewatan. Tapi, ia juga tidak bisa menutup mata dengan kondisi Cio. Tidak ada niat sedikit pun dalam benak, untuk kembali pada Cio. Ia hanya, ingin Cio mengerti dan berfikir dewasa. Bahwa mereka memang tidak akan bisa bersama lagi. Karena, ia sudah memiliki kehidupan baru. Namun, ia memulai dengan cara yang salah. Seharusnya, malam itu ia tidak langsung emosi. Ia seharusnya menanyakan dulu dan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD