bc

Beautiful Madness (Indonesia)

book_age18+
25.7K
FOLLOW
221.0K
READ
sex
playboy
dominant
badboy
drama
bxg
first love
lies
seductive
stubborn
like
intro-logo
Blurb

-TAMAT

(Warning 21+ Cerita ini mengandung budaya barat. Harap bijak dalam membaca.)

Jangan lupa klik tombol love, ya.

***

Berawal dari sebuah kesalahan Miranda terjebak one night stand dengan sosok yang tidak dia kenali saat dirinya tengah berlibur ke Las Vegas. Takdir membawanya bertemu kembali dengan pria itu saat Miranda kembali ke negaranya. Nasib buruk menimpa Miranda saat mengetahui pria itu adalah Athes Leonard Russel, pengusaha terkenal, rekan bisnis sang ayah.

“Kita betemu kembali, apa kau mengingat sentuhanku? Aku rasa kau tidak mungkin melupakanku, Skyla Miranda Spencer,” bisik Athes serak di telinga Miranda.

“Menjaulah dariku! Kau harus ingat, kau itu adalah teman ayahku!" seru Miranda seraya mendorong dadaa Athes yang begitu dekat dengan tubuhnya.

“Well, sayangnya aku tidak berniat menjauh darimu,” balas Athes dengan seringai di wajahnya.

“Damn it! Are you mad?” Miranda menghunuskan tatapan tajam dan penuh peringatan.

Athes tersenyum miring. “Ya, I think so. but-“ Athes mendekat lalu berbisik kembali di telinga Miranda. “You can call it beautifull madness.”

***

Follow me on **: abigail_kusuma95

Cover designed by Papong & Owned by Abigail Kusuma

chap-preview
Free preview
Bab 1 – Melarikan Diri
London, UK. Seorang wanita cantik berlari menghampiri sahabatnya yang tengah menikmati makan siangnya di salah satu caffe. Wanita cantik ini melepaskan heelsnya, berlari ke arah sahabatnya. “Miranda lari!” Suara teriakan wanita cantik bernama Helen membuat Miranda terkejut. “Ada apa, Helen?” tanya Miranda yang panik dan cemas melihat Helen berlari kearahya. “Tidak ada waktu sekarang! Kita harus berlari! Anak buah ayahmu mengejarku!" seru Helen  dengan nafas yang tersengal-sengal. Dia menyentuh dadanya, mengatur napasnya. Miranda menoleh ke belakang, seketika dia terkejut mendapati enam orang anak buah ayahnya sedang berlari menghampirinya, “Damn it!” umpatnya dengan tangan terkepal kuat. Tanpa menunggu lama, Miranda langsung melepas sepatu heelsnya, menarik tangan Helen dan berlari meninggalkan caffe itu. Suara teriakan memanggil nama Miranda membuat Miranda semakin menambah kecepatannya. “Miranda sialan, kenapa kau harus menyusahkanku!” gerutu Helen, sahabat Miranda yang ikut berlari kini napasnya begitu tersengal-sengal. Kaki Helen sudah tidak mampu lagi berlari kencang. Sesaat dia melirik ke belakang, keenam anak buah dari ayah Miranda masih terus mengejarnya. “Berisik kau, Helen! Ini bukan waktunya kau mengeluh.” Miranda terus berlari, sesekali dia pun menoleh ke belakang. Kini mata Miranda menatap sebuah gudang kosong. Dengan cepat Miranda menarik tangan Helen untuk bersembunyi di gudang kosong itu. Miranda dan Helen langsung duduk di lantai dengan kaki yang diluruskan. Mereka tidak lagi memperdulikan pakaian yang mereka pakai akan kotor atau tidak. Napas mereka tersengal-sengal. Kaki mereka bahkan tidak mampu lagi berdiri. “Miranda, kau sungguh menyusahkan hidupku! Anak buah ayahmu terus mengikutiku! Kenapa kau tidak pulang? Orang tuamu sudah menunggumu! Jika aku tahu seperti ini, aku akan lebih dulu berangkat ke Las Vegas. Menikmati liburanku mencari pria tampan di sana," seru Helen kesal. Dia memijit pelan kakinya yang sakit karena berlari kencang. Kakinya begitu sakit, akibat terus berlari. Sejak tadi Helen berlari kencang karena menghindari anak buah dari ayah sahabatnya ini. “Kau ini kenapa perhitungan sekali! Anggap saja kau sedang berolahraga,” jawab Miranda seenaknya. Helen mendengus. “Lari dari kejaran anak buah ayahmu, kau katakan sama dengan berolah raga? Hebat sekali kau Skyla Miranda Spencer. Otakmu begitu cerdas.” “Sudahlah jangan mengeluh, besok penerbangan kita ke Las Vegas. Aku ingin menikmati hidupku sebelum mendapatkan tanggung jawab sialan itu,” jawab Miranda yang kesal. Perlakataan Miranda sukses membuat Helen tertawa rendah seraya menggelengkan kepalanya. "Tanggung jawab sialan? Kau sungguh lucu, Miranda. Kau diminta ayahmu memimpin hotel keluargamu. Kau juga sudah menyelesaikan master degreemu. Tiga bulan sudah sejak kau lulus tapi kau masih belum kembali ke Roma. Itulah yang membuat ayahmu murka dan meminta anak buahnya menarik paksa dirimu. Jika saja kau menurut, kejadian seperti ini tidak akan pernah terjadi. Kau sangat mengenal dengan baik sifat keras ayahmu, tapi kau malah selalu membuat ayahmu marah.” Skyla Miranda Spencer, seorang wanita yang sangat cantik berusia 22 tahun. Berambut pirang dan berkulit putih serta memiliki warna mata perak, membuat dirinya tampak begitu sempurna. Miranda baru saja menyelesaikan master degree di University of Cambridge. Miranda lulus dengan nilai yang memuaskan. Lulus dengan predikat cumlaude membuat kedua orang tuanya bangga atas dirinya. Namun Miranda tidak sesempurna itu. Dibalik parasnya yang cantik dan otaknya yang cerdas. Miranda terkenal pemberontak. Miranda selalu menentang keinginan sang ayah. Sifat Miranda yang keras, sering kali bertengkah dengan ayahnya. Lebih tepatnya, Miranda tidak pernah ingin menerusakan bisnis keluarganya. Jika saja Miranda memiliki pilihan, sudah pasti dia memilih meninggalkan Roma dan memilih tinggal di negara yang dia inginkan. Tentu jauh dari ayahnya yang selalu melarang dirinya itu. Miranda mendengus, menatap kesal Helen. “Aku tidak ingin memimpin hotel keluargaku. Aku ingin menjadi model. Tapi orang tuaku menentang. Memangnya apa salahnya menjadi seorang model? Aku yakin jika nanti aku menjadi seorang model, pasti aku akan menjadi model yang sangat terkenal. Tidak bukan hanya itu, tapi aku juga yakin, diriku mampu berada dipuncak tertinggi karirku. Jika saja ayahku tidak menentang impianku, maka sudah pasti aku akan mewujudkan apa yang telah menjadi mimpiku sejak dulu.” Helen terkekeh pelan. “Kau sungguh menyusahkan hidupmu, Miranda. Kau cukup duduk manis tanpa harus bekerja keras kau sudah sangat kaya. Kau sangat aneh, jika aku berada di posisimu maka aku akan menikmati hidupku. Aku tidak perlu lagi memikirkan sulitnya mencari uang. Dengan apa yang aku miliki, aku bisa membelikan apapun yang aku inginkan. Andai posisi bisa ditukar, maka aku akan menukar menjadi dirimu.” “Diamlah, Helen! Aku tidak ingin mendengar nasihatmu. Lebih baik pikirkan besok. Besok kita harus bersenang-senang, aku ingin menikmati kebebasan, sebelum kembali ke Roma,” ujar Miranda dengan senyuman di wajahnya. “Ya, ya.. Kau benar. Kita memang harus bersenag-senang. Aku juga ingin mencari pria tampan di sana,” balas Helen yang juga tersenyum seraya membayangkan dirinya mendapatkan pria impiannya di sana. “Terserah! Sekarang aku ingin tanya, bagaimana dengan koperku? Apa semuanya sudah pindah ke apartemenmu?” tanya Mirada sambil menatap Helen. Helen berdecak pelan. “Sudah, aku sudah memindahkan kopermu ke apartemenku. Sungguh, kau itu benar-benar menyusahkan hidupku, Miranda. Barang-barangmu begitu banyak di dalam apartemenku. Dan kau harus tahu, karena aku mebantumu memindahkan barang-barangmu itu, aku jadi gagal pergi berkencan dengan seorang pria yang baru saja kemarin aku berkenalan dengannya.” Miranda tertawa renyah. “Pria mana yang sedang dekat denganmu? Kau ini bahkan selalu mengganti priamu dalam hitungan minggu. Aku saja sampai tidak bisa mengingatnya.” Helen mendengus. “Kau ini sungguh menyebalkan. Itu namanya tidak ada kecocokan. Lagi pula, aku yakin suatu saat akan menemukan pria yang terbaik dihidupku,” jawabnya dengan penuh percaya diri. Miranda menggeleng pelan. “Terserah kau saja, Helen. Kepalaku pusing melihat kau begitu banyak berkencan dengan pria yang berbeda.” “Apa kau ini ingin menjadi biarawati, Miranda? Bahkan kau tidak pernah berkencan. Kau sungguh menyukai seorang pria, kan? Aku hanya takut kau tidak normal. Kita terlalu dekat, orang sering berpikir kau ini tidak menyukai pria,” tukas Helen yang sengaja mnyindir Miranda. Ya, kedekatannya selama ini dengan Miranda, membuat banyak orang yang menganggap mereka sepasang kekasih. Pasalnya, Miranda belum juga memiliki pasangan. Jika ditanya alasannya, tentu karena Miranda menginginkan pria yang sempurna untuk hidupnya. Sejak dulu, Miranda terkenal pemilih dalam pria. Dia tidak mudah jatuh cinta pada seorang pria. Miran berdecak pelan. “Sialan kau, Helan. Siapa yang ingin menjadi biarawati. Aku hanya menunggu seorang pria yang membuatku jantungku berdetak kencang ketika berada di dekatnya. Selain itu aku juga menginginkan pria sempurna untukku. Aku tidak mungkin memilih pria sembarangan. Aku ingin pria yang tepat dan pantas bersanding denganku,” jawabnya dengan nada angkuh. Helen memutar bola matanya malas. “Terserah, lebih baik kita pulang ke apartemenku. Aku ingin segera berendam. Tubuhku sangat lelah berlari sekencang tadi. Pengalaman gila bersamamu selalu di kejar anak buah ayahmu, membuat tubuhku remuk. Sudah, aku tidak ingin lagi dikejar oleh ayahmu.” “Setelah ini, aku harus segera melakukan berbagai perawatan kulitku. Besok kita sudah berangkat. Aku ingin tampil sempurna ketika bertemu pria-pria tampan di sana.” Helen melanjutkan perkataannya seraya membayangkan pria-pria yang nanti dia temui di Las Vegas. Miranda menggeleng tak peraya dengan apa yang dia dengar itu. “Yasudah, kita pulang ke apartemenmu sekarang. Hari ini, aku akan mentraktirmu makan. Besok kita akan ke Las Vegas, kita akan bersenang-senang. Tenang saja, anak buah ayahku tidak akan lagi mengejar kita.” “Good, itu yang aku harapkan,” tukas Helen. “Ingat, kau juga harus membayar perawatanku, karena anak buah ayahmu, tubuhku jadi remuk seperti ini.” “Berisik sekali kau, Helen. Nanti aku akan membayarnya. Kau tenang saja,” balas Miranda dengan tatapan kesal pada sahabatnya itu. Kemudian, Miranda bangkit berdiri, lalu dia mengulurkan tangannya membantu Helen berdiri. Dengan kaki telanjang dan tangan yang memegang sepatu heels mereka. Mereka meninggalkan gudang kosong itu dan segera kembali ke apartemen, mempersiapkan barang yang akan mereka bawa ke Las Vegas. *** -To Be Continued 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
569.1K
bc

Crazy Maid ( INDONESIA )

read
206.1K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
145.8K
bc

LEO'S EX-SECRETARY

read
121.0K
bc

A Secret Proposal

read
376.2K
bc

Bastard My Ex Husband

read
382.9K
bc

Fake Marriage

read
8.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook