Kontrak Impian, Pengasuh Dadakan

1000 Words
*************** Tapi tunggu,Sienna gak boleh seneng dulu . Karena Samuel itu orangnya licik,dia harus tetap berhati hati dengannya. "Nanti saya yang tanggung kalau ada kerugian .Cukup selesai'in kontrak dia sama agensinya ,abis itu rekrut dia. Setelah itu saya akan menjadikan dia model di SH Airline .Selesai." ujar Samuel. Bangunkan Sienna jika dia bermimpi .Pendengarannya masih sangat baguskan ? Dibrekrut MJ.ENT terus jadi model di SH Airline ? Anugrah apa ini ya tuhan... "Udah sih ka turutin aja " ujar Celine setelah dia cukup lama mengamati wajah Samuel dan sepertinya ada yang Samuel ingin lakukan . Marsel lagi-lagi hanya bisa menghela nafasnya . Dua lawan satu tentu saja dia kalah. Apalagi Celine juga ikut membantu Samuel ,sudah di pastikan dia tidak bisa berkutik. "Oke..gue bakalan selesai'in kontrak dia sama agensi lamanya .Lusa lo bawa dia kesini lagi buat tanda tangan kontrak dengan MJ .ENT sama ke SH juga." Ujar Marsel dengan wajah kesal bercampur syok . "Dan satu lagi ,Lo yang menangguk semua Penalti Kontrak nya ." Samuel menyunggingkan senyumannya,lalu menoleh ke arah Sienna yang masih terdiam di tempatnya . "Are you happy ?" " This is real ? " " Hey, you're talking to prince Huntara. There are no lies here." Sienna masih tidak percaya .Tidak mungkin kan devil ini menguntungkannya lagi setelah ia meminta uang untuk menyelesaikan kontraknya. Apa ini ibarat kata ia minta mobil dikasih pesawat juga . Tidak mungkin,pasti mantan suaminya itu punya alasan lain . Secara MJ.ENT adalah agensi impian semua artis apalagi yang pemula . "Setuju atau enggak ?" Sienna terdiam sebentar lalu dengan ragu mengatakan. "O-oke .." . Ternyata ambisinya memasuki agensi besar yang menjamin karirnya di masa depan ini lebih besar ketimbang rasa takutnya akan Samuel yang mempunyai maksud tertentu di balik pertolongannya ini. Samuel menganggukan anggukkan kepalanya . Entah Sienna yang salah lihat atau Samuel memandang Nick dengan pandangan yang entahlah..lega ? Tenang ? Atau bahagia . Sienna tak tau . "Oke...kalau begitu,mari saya antar kembali anda ke apartement Mrs. Sienna " ujar Samuel masih menyunggingkan senyumannya sambil berjalan keluar dari ruangan itu . Sienna tanpa banyak bicara langsung pergi mengikuti Samuel sambil membenahi lagi bocah dalam gendongannya itu. Pikirannya tak fokus. Sienna terus memikirkan segala hal negatif tentang maksud Samuel di balik semua ini. "Besok pagi sebelum jam 7 kamu harus udah ada dirumahku yang dulu " "Hah...bukannya kesini laginnya nanti lusa ?" Tanya Sienna sambil menghentikan langkahnya. "Besok aku ada meeting pagi di luar kota .Celine juga besok sangat sibuk pemotretan ." Ujar Samuel juga ikut menghentikan langkahnya "Ya..ya terus ?" Balas Sienna ,dia sudah mulai merasakan pirasat yang tak baik . Hah jangan bilang kalau mantan suaminya ini ingin Sienna menjaga anaknya selama dia bekerja "Kamu yang jagain Nick sampai aku pulang." Ujar Samuel. Tuh kan. "WHAT......... Nggak-nggak .Aku gak bisa. " balas Sienna. "Ingat apa kosekuensinya kalau kamu ngebantah perintah aku " ujar Samuel dengan tatapan tajam ke arah Sienna. "Ihs...kamu tau gak ? Kamu tuh orang yang paling nyebelin yang pernah aku temuin Samuel Huntara !" kesal Sienna tanpa menunggu jawaban Samuel ,dia langsung pergi meninggalkan pria itu menuju parkiran mobil tadi sambil menggerutu. "Aunty kenapa marahin Dady?" "Diam Nick ,kamu mau aku buang di jalan, hah ?" Samuel haya terkekeh sambil melanjutkan langkahnya menyusul Sienna ,namun alih alih marah atas ucapan mantan istrinya itu ,Samuel malah merasa dari dalam sudut hatinya dia merasa hangat . "Dia memang benar benar tak pernah berubah. " gumam Samuel.Dan entah kenapa hatinya terasa hangat . Di penthouse Samuel... Dua jam sudah berlalu, Sienna sama sekali tak beranjak dari ambang pintu. Dengan muka kesal, ia memandangi bocah yang sedang mengedipkan matanya beberapa kali. Mata indah sehitam jelaga itu terlihat mengkilau terkena sinar matahari yang berhasil masuk lewat balkon kamarnya. Mata yang bahkan lebih pekat dari milik Samuel. Sienna menebak kalau hari ini pasti membosankan. Ternyata, mantan suaminya ini memanfaatkannya untuk menjaga bocah ini. Ia jadi ragu tentang Samuel yang menjadikannya model di perusahaan miliknya. Jangan-jangan itu hanya kebohongannya semata. "Sampai kapan dia akan diam saja seperti itu? Apa sehari-harinya juga seperti ini? Gak bosen apa?" monolog Sienna sambil berjalan mendekati anak itu. "Dady?" panggil Nick sambil memiringkan kepalanya. Ia berusaha mempertajam pendengarannya. Tercipta senyuman jahil di bibir Sienna, ia berniat untuk menakuti Nick yang duduk di ranjangnya itu. Sienna menjatuhkan hiasan keramik ke lantai, namun anehnya Nick masih diam tak bergerak, bahkan raut wajahnya tak memperlihatkan kalau ia takut. Sienna masih sengaja tak mengeluarkan suara apa pun agar Nick mengira kalau ia adalah orang jahat. Lalu Sienna membuka laci-laci di meja kecil dengan keras, ia masih melakukan aksi jailnya. Namun, reaksi Nick masih sama, ia hanya terdiam seperti semula. Sienna melihat itu merasa heran, lalu ia berjalan perlahan mendekati Nick, kemudian ia mengulurkan kedua tangannya untuk menggendong bocah itu. Awalnya Nick hanya terdiam kaku dalam gendongannya membuat senyuman kemenangan di bibir Sienna, tapi itu tak bertahan lama. Karena setelahnya Nick memandang ke arahnya, benar-benar menatap tepat ke mata cokelatnya, seolah bocah itu bisa membaca pikiran Sienna. Lalu Nick menunjukkan tawa kecilnya sambil menjatuhkan kepalanya di d**a Sienna, juga tangan mungilnya merengkuh memeluk punggung Sienna. Sienna mengernyit heran. "Kok gak takut sih?" Pertanyaan Sienna diabaikan Nick. Bocah itu malah asyik bersandar di d**a hangat Sienna lalu mengayun-ayunkan kakinya yang menggantung seolah-olah sangat nyaman berada di gendongan Sienna. Sienna hanya memutar bola matanya malas, lalu melangkahkan kakinya keluar dari kamar itu. Tapi langkahnya terhenti sebelum tangannya menyentuh knop pintu, lalu menoleh pada pecahan keramik yang berserakan di lantai karena ulahnya tadi. Mengingat Samuel hanya mempekerjakan asisten rumah tangga seminggu sekali di rumahnya ini, Sienna menghela napasnya sebelum beranjak kembali menghampiri pecahan keramik yang berceceran di lantai. Dengan Nick yang masih dalam gendongan, Sienna dengan susah payah memunguti satu per satu pecahan keramik itu dengan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya digunakan untuk menopang tubuh Nick. Setelah selesai, kini Sienna kembali mematung di depan pintu. "Terus sekarang mau ngapain coba?" Monolognya bingung harus melakukan apa di rumah sebesar ini hanya dengan bocah tampan ini. Apa yang biasanya dilakukan Michel dan bocah ini? To be continue....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD