Tamu tak terduga

1052 Words
****************** Sepulang dari kantor ,dengan segera Samuel pergi melihat sang anak dikamar barunya. Saat dia telah sampai disana ternyata anaknya itu tengah tertidur pulas. Tak ingin mengganggu ,akhirnya Samuel pun pergi dari sana setelah mengecup kening anaknya itu . Jam sudah menunjukan pukul sebelas malam namu Samuel tak kunjung mengantuk .Setelah membersihkan badannya kini dia mengistirahatkan tubuhnya di ranjang king size . Setelah terdiam cukup lama ,akhirnya dia memutuskan untuk pergi keruang tv . Dan saat dia baru saja sampai ,tiba-tiba ada yang mengetuk pintu apartemennya sangat kencang . Untung saja dalam satu lantai gedung ini hanya ada empat apartrmen dan hanya dua yang di tempati jadi tak terlalu mengganggu . Dok..dok..dok... Dengan tergesa Samuel berjalan kearah pintu depan . Iya bersumpah jika itu Kalvin maka ia akan segera memecatnya dan ia juga bersumpah jika itu Celine maka ia akan menjitakinya dengan brutal juga seperti gedoran di pintu apartemennta yang brutal itu Saat dia membuka pintunya ,tiba-tiba seseorang menubrukan badannya pada Samuel hingga dia sedikit terhunyung kebelakang dan dengan sigap tangannya menangkap tubuh yang menubruknya itu . "Sienna ..." Samuel mencoba menegakan tubuh itu ,tapi percuma ,perempuan itu terlalu lemas . Wajah cantiknya memerah dan terlihat tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya sekarang . "Pusing .." rengeknya yang bernama Sienna itu ,jari lentiknya menjambak rambut hitam kelamnya yang sudah sangat berantakan itu . Samuel menghentikannya ,dia menggenggam jari-jari itu agar tak menjambak rambutnya lagi . Bukannya diam ,Sienna malah menangis prustasi . Sungguh ,Samuel sangat tak menyukai suara orang menangis .Terdengar menyedihkan . Dia mencoba menegakkan kembali tubuh Sienna lalu menendang pelan pintu apartemen agar tertutup. "Give me money Samuel" racau Sienna sambil berusaha agar tubuhnya tak limbung saat menatap sang mantan suami. "Agensi jahat sama aku .Mereka jahat . Mereka membenarkan rumor kalau aku putus dengan Malik ,padahal kita masih pacaran .Mereka membenarkan rumor itu untuk menutupi skandal kekerasan yang di lakukan CEO agensiku." Samuel mengangkat alisnya sebelah. Ah sejauh mana dia melupakan dunia sekitar hingga dia tidak tau bahwa mantan istrinya berhubungan dengan sahabatnya semasa sekolah menengah yang kini menjadi CEO agensi itu. "Kalau aku putus dengan Malik,aku gak punya mesin pencetak uang lagi " ujar Sienna lagi sambil cemberut. Samuel tak terkejut mendengar penuturan Sienna. Dia tak akan benar benar mencintai seseorang . Samuel sama seperti dirinya . Disaat semua orang di perbudak oleh cinta ,mereka berdua tidak. Malahan cintalah yang diperbudak oleh mereka . "Please give me money Samuel . Aku ingin keluar dari agensi . Hiks.. aku - aku harus membayar sisa kontrak ku .Please Sam ." "Shut up. " "Tidak... kau ingin berciuman? Atau bantuan? Ayo, lakukan saja, Sam. Tapi berikan aku banyak uang," rengek Sienna sambil menumpukan seluruh tubuhnya pada Samuel. "Kenapa kamu tidak minta Malik?" "Malik marah karena agensi membenarkan rumor itu. Lagipula, dia tidak mau membantuku dengan cara itu, dia terlalu baik. Aku tidak suka." Samuel terkekeh mendengar itu, lalu dia pun menggendong Sienna ala bridal membawanya masuk lebih dalam ke apartemennya. "Baiklah... aku akan membantumu," final Samuel. Lagi pula memberi sedikit uang dari black card-nya tak masalah. "Tanpa ciuman atau bantuan?" racau Sienna tak jelas karena suaranya terendam di d**a bidang mantan suaminya itu. "Aku menginginkannya." "Tapi aku mau. Ayo kita lakukan, seperti dulu." "Aku tidak ingin bantuan itu. Aku ingin yang lain." Sienna meradang frustrasi. "Terserah. Kau bisa meminta hal lain, tapi kumohon... buat aku merasa gila malam ini, seperti yang pertama." "Akan kulakukan." . . . Keesokan paginya...... Sienna membuka matanya perlahan,ia mengernyit saat silau cahaya matahari menerpa wajahnya membuat dia harus menutup matanya dengan jari tangannya. Dengan malas Sienna bagun lalu duduk bersandar ke kepala ranjang. Dia edarkan pandangannya ke seluruh ruangan .Kamar yanng dominan warna abu ,hitam dan putih ini bukan kamar apartementnya karna ukuran kamar ini 2x lipat lebih besar dari kamarnya . Dan saat kesadarannya telah 100%, dia akhirnya menyadari jika kamar ini milik mantan suaminya. Sienna mencoba mengingat apa yg telah dia lakukan semalah hingga berakhir di sini . Ia mabuk di salah 1 bar milik temannya andrew lalu berusaha merayu pria itu agar mau memberikannya uang namun hasilnya nihil.Dan entah kenapa dia bisa berada disini. Samar-samar dia mendengar suara seseorang yang ia kenal betul ,dan yah itu suara Samuel yang sedang menelpon seseorang .Sienna yang penasaran pun mencoba menguping pembicaraan Samuel. "Enggk..gua jamin lu gak akan rugi .Nanti gua yang tanggung jawab kalau saham agensi lu turun." "Ya tapi kan ..." "Nanti gua ke kantor lu " Sienna mengernyit . Agensi? Pasti ini ada sangkut pautnya dengan dirinya ,pikirnya. Samuel gak mungkin membicarakan tentang agensi ,karena itu bukan ranah pekerjaannya . Tak lama Sienna mendengar langkah kaki yang mendekat ,dengan segera dia kembali berbaring dan menaikan selimut sebatas d**a . Samuel yang semula berada di balkon kamarnya pun kini berjalan menghampiri Sienna di ranjang. "Kamu butuh uang berapa ?" Alih alih menjawab ,Sienna malah balik bertanya " Kamu pengen hal lain apa ?" Samuel hanya terkekeh mendengar yang haera ucapkan ,dan itu malah membuat Sienna terpesona akan ketampanan mantan suaminya itu. Sienna memang kerap kali mengatakan kalau Samuel itu tampan dan tentu saja itu memang benar bukan,tapi bukan berarti dia jatuh cinta pada Samuel. Dia hanya mengaguminya saja. "Kok tanya gitu ,itu nguntungin kamu juga. sekarang kamu butuh uang berapa buat bayar sisa kontarkmu dan keluar dari agensimu itu ?" . "Nguntungin dalam hal apa ?" Huhhp ....Sienna benar-benar separti Nick .Seberapa penting pertanyaan yang dia dapat ,jika di benaknya masih ada yang ingin dia tanyakan mereka akan balik bertanya tanpa memberikan jawaban. "Ck...kamu sebutin berapa atau aku gak akan kasih kamu uang " Sienna memajukan sedikit bibirnya " aku belum menghubingi agensiku kalau aku mau keluar ,jadi aku gak tau " Samuel terdiam sejenak memikirkan seauatu . "Oke..sebaiknya kamu cepat mandi ,aku tunggu 20 menit dibawah " Sienna berniat ingin kembali bertanya namun Samuel sudah pergi. "Apa maksudnya dia menyuruhku mandi dan bersiap dalam 20 menit.Yang aku maksudkan apa yang dia mau kalau dia benar akan memberiku uang " "Ya sudah lah ,tapi awas saja kalau dia tidak jadi memberiku uang hanya karena aku gak tau berapa yang harus aku bayar untuk agensi sialan itu.Setidaknya aku akan buat dia membayar yang semalam " Yah walaupu sebenarnya dia yang minta sih ,but siapa yang perduli .Ia akan pura-pura lupa kalau dia yang meminta terlebih dahulu lalu menyalahkan semuanya pada sang mantan . To be continue....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD