BAB 3 : Senyap yang Menghangatkan

1269 Words

Pagi itu menjadi titik balik. Sandiwara kecil di kamar Ayah, bubur yang diberi label "keasinan," dan pandangan mata penuh pengakuan antara Dara dan Ibu di ambang pintu, telah merobohkan dinding lima tahun yang mereka bangun. Setelah selesai menyuapi Ayahnya—suatu hal yang tidak pernah berhasil dilakukan Ibu selama berminggu-minggu—Dara kembali ke dapur. Ibu sedang mencuci mangkuk bubur Ayah. Ia tidak lagi membelakangi Dara, juga tidak menghindari tatapan putrinya. "Aku akan mencuci piringnya, Bu," kata Dara pelan. Ibu hanya menggeser badannya sedikit, membiarkanku mendekat ke wastafel. Mereka berdiri berdampingan, melakukan pekerjaan rumah tangga, suatu hal yang sudah lama sekali tidak mereka lakukan. Keheningan masih ada, tapi kini ia terasa berbeda. Bukan lagi keheningan yang dingin d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD