Alexa menyesap kembali mocktailnya, sudut matanya melirik ke arah Razor yang sedang menuang whisky kembali ke dalam gelasnya. Keheningan menyelimuti room Klub, hanya gemerincing suara es yang Razor masukkan ke dalam gelas whiskynya yang memecah kesunyian itu. "Jadi ... Universitas Glasgow, Hmm." Razor akhirnya memecah keheningan. Pria ini mengambil gelas whiskynya, menggoyangnya sebentar, membuat pecahan es beradu dengan dinding gelas. Setelahnya, ia mengarahkan gelas itu ke depan bibirnya, menikmati isinya secara perlahan. Tidak tergesa-gesa seperti yang telah ia lakukan sebelumnya. Alexa mengangguk pelan. "Kakek ingin agar aku mendapatkan pendidikan bisnis terbaik," ujarnya sembari tersenyum kecut. "Pendidikan bisnis terbaik?" Razor tersenyum miring, "Ternyata begitu? Dia tidak h

