Dua jam kemudian ... Suasana di lounge sudah mulai terlihat ramai. Musik hidup mengalun menghentak, dan para tamu yang datang tampak menikmati minuman mereka. Beberapa wanita bergaun indah wara-wiri memperlihatkan kecantikan mereka. Razor duduk di sofa favoritnya, menyaksikan semuanya sembari tersenyum puas. Seth mendekat dari belakang, menunduk hingga sebatas bahu Bosnya. "Bagaimana, Bos? Apakah semua sudah tampak sempurna?" Razor tersenyum miring. "Kinerjamu dan Ian tidak akan pernah kuragukan," ujarnya memuji sang bawahan. Di tengah percakapan mereka, dua wanita berjalan menghampiri Razor, berusaha menarik perhatiannya. Tetapi mata pria berwajah keras ini justru mengembara ke sekeliling lounge. Memastikan bahwa semua telah berjalan sesuai harapannya. Tiba-tiba, Ian muncul dari s

