Kondisi jalanan malam ini masih sangat ramai, waktu yang biasanya hanya ditempuh dua puluh menit, sekarang hampir empat puluh lima menit yang di butuhkan Alka untuk sampai di rumahnya. Untuk menghilangkan rasa lelahnya, gadis itu segera berendam air hangat sebelum dirinya pergi tidur untuk mengistirahatkan tubuhnya. Di sisi lain, tepatnya di sebuah rumah mewah tiga lantai, tampak seorang pria yang tengah bersiap-siap untuk pergi ke suatu tempat. Tak lama kemudian terdengar pintu kamarnya yang diketuk oleh salah seorang dari maid yang bekerja di rumahnya. Arsa memang tidak tinggal di kediaman Ibrahim, pria itu tinggal di rumah yang dia beli dari hasil jerih payahnya sendiri. Lalu pria tampan berkacamata tersebut segera melangkahkan kakinya menuju ke arah pintu untuk membukakannya. “Maaf,

