Bab 10

1228 Words

Arjuna Flame sudah gelap, hanya sisa cahaya dari layar kontrol dapur yang berkedip di sudut ruangan. Suara kulkas industri mendengung rendah, seperti detak jantung besar yang memantulkan seluruh ketegangan di antara mereka. Kana berdiri tepat di tengah ruangan eksperimen—ruangan yang dinginnya menusuk kulit, tapi tidak cukup dingin untuk meredam panas yang merayap di dalam dadanya. Lampu neon putih menciptakan bayangan tajam di pipi Dante, menonjolkan rahang keras, mata gelap, dan niat yang terlalu jelas untuk ditutupi. Dante mendekat tanpa terburu-buru, langkahnya mantap, presisi, seperti seorang chef yang tahu persis kapan harus memberi tekanan dan kapan harus menahan. “Jadi…” suara Dante rendah, hampir seperti panggilan predator. “Kamu belum jawab pertanyaan terakhirku.” Kana menaha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD