Chapter 1

1692 Words
                Wanita itu hanya bisa menunduk setelah mendengar permintaan sang ibu. Permintaan yang keluar dari mulut ibunya untuk pertama kali selama dua puluh tujuh tahun ia hidup dalam limpahan kasih sayang dari ibu dan ayahnya, kasih sayang yang seharusnya didapatkan oleh dia yang lain yang lebih berhak, karena nyatanya ia bukanlah anak kandung wanita dari wanita yang membesarkannya dengan penuh kasih sayang selama ini dan mencintainya layaknya putri kandungnya sendiri. Nyatanya, ia hanyalah seorang anak yang diadopsi, bukanlah anak kandung seperti yang ia pikirkan selama ini, semua itu ia ketahui satu tahun yang lalu, satu tahun yang menjadi awal kesedihannya juga perasaan bersalahnya.                   Satu tahun yang lalu, entah bagaimana ada seorang wanita yang seumuran dengannya datang ke rumahnya dan menangis tersedu-sedu terus mencari ibu dan ayahnya, lalu wanita itu menangis dengan bercerita bagaimana ia bisa sampai ke rumah dan mencari kedua orang tuanya, gadis itu mengatakan jika ia adalah anak kandung ibu dan ayahnya, ia mengatakan hal itu dan bercerita semua hal yang membuatnya pusing. Gadis itu memberikan sebuah dokumen rumah sakit dan sebuah surat yang membuat ibu dan ayahnya akhirnya percaya jika memang wanita itu adalah anak kandungnya.                   Kyra, gadis itu hanya bisa menggigit bibirnya kuat-kuat mendengar permintaan sang ibu yang ia cintai melebihi nyawanya sendiri, permintaan yang akhir-akhir ini dikarenakan oleh seorang gadis yang tiba-tiba masuk dalam kehidupan keluarganya yang harmonis dan mengaku jika ia adalah anak kandung ibu dan ayahnya. Dirinya ditemukan di depan rumah dalam kondisi menyedihkan, hingga orang tuanya memilih untuk mengadopsi dirinya, karena saat itu, orang tuanya sempat kehilangan bayi perempuan mereka tidak lama setelah dilahirkan.                   "Maafkan Bunda sayang, Bunda .... Bunda sangat berat untuk mengatakan ini ... tapi ... tapi Bunda tidak memiliki pilihan lain, Bunda memohon kerendahan hatimu untuk menolong hidup Davina, kita bukanlah orang kaya yang bisa mengeluarkan uang puluhan juta dalam satu bulan terlebih untuk biaya pengobatannya, selama ini hidupnya telah menderita karena disiksa oleh keluarga angkatnya, Bunda sangat memohon Kyra, bantulah Davina... Bunda ingin menebus hari-hari yang Bunda lewatkan selama ini bersamanya dengan membuatnya hidup lebih lama, Bunda ... Bunda tidak tau apalagi yang harus Bunda lakukan saat tawaran itu datang, Ayah hanyalah pegawai biasa di perusahaan swasta dan gajinya tidak seberapa untuk membiayai pengobatan Davina, hanya itu satu-satunya cara yang bisa dilakukan, Bunda ... Bunda putus asa sayang, Bunda juga sangat sakit karena harus memintamu dengan cara seperti ini, namun ... namun Bunda tidak memiliki pilihan lain, hidup Davina yang menjadi taruhannya, belum ada satu tahun ia hidup bersama kita dan Bunda belum bisa membahagiakannya dan memanjakannya seperti Bunda memanjakanmu dan Bintang selama ini," Lea menggumam sedih, ia menggenggam erat tangan Kyra dengan air mata yang berlinang membuat Kyra juga ikut menangis dalam diamnya.                   Kyra tidak tau bagaimana bisa ibunya bertemu dengan orang gila yang dengan mudah mau menanggung biaya kesehatan Davina yang memiliki riwayat lemah jantung dengan syarat mau menjadi istrinya, Kyra benar-benar tidak habis pikir dengan orang gila mana yang bisa serandom itu mencari istri dengan alasan yang tidak jelas seperti itu padahal pernikahan adalah hal yang sakral dan harus dipikirkan dengan matang.                   "Apa Bunda sudah memikirkannya dengan baik? Apa mereka benar-benar mau membiayai pengobatan Davina? Bagaimana jika mereka tidak serius?"                   "Ya sayang, Bunda sudah bertemu dua kali dengannya, mereka merupakan salah satu pemilik hotel & Mall di Jakarta, memiliki banyak cabang bahkan hingga ke luar negeri, Bunda yakin mereka memang sanggup membiayai pengobatan Davina,"                   "Bagaimana mereka bisa meminta syarat konyol seperti itu, Bunda?" Tanya Kyra dengan nada lelah masih tidak habis pikir dengan permintaan konyol orang itu.                   "Bunda tidak tahu, saat mengantar Davina ke rumah sakit Bunda benar-benar tidak tau harus melakukan apa, lalu ada seorang wanita yang seumuran dengan Bunda datang dan menenangkan Bunda, meminta Bunda bercerita agar beban Bunda sedikit berkurang, lalu semuanya mengalir begitu saja dan ia mengetahui jika Bunda memiliki dua orang putri dan seorang putra, lalu tawarannya meluncur begitu saja dari mulutnya membuat Bunda bingung dibuatnya juga tidak percaya, namun sekali lagi wanita itu juga mengatakan dengan serius dan menjelaskan keinginannya untuk menjodohkan putranya yang masih patah hati karena luka masa lalu."                   "Bagaimana kondisi anaknya itu? Hingga meminta sang ibu mencarikan mempelai wanita?" Kyra sudah bergidig ngeri membayangkan jika pria itu adalah pria tua yang sudah memasuki usia lima puluh dan sudah putus asa mencari jodoh hingga meminta bantuan sang ibu. 'Ya Tuhan, aku tidak sanggup jika benar begitu adanya,' Kyra menggumam dalam hati dan bergidig ngeri berharap apa yang ada di pikirannya hanyalah sebuah khayalan yang bukan berarti apa-apa.                   "Dia sudah lama patah hati, hingga membuatnya berubah menjadi pria dingin dan tak tersentuh, orang tuanya begitu putus asa untuk menyembuhkan luka hatinya, maka sang ibu akhirnya memilih jalan untuk menjodohkan anaknya, berharap dengan cinta yang baru, anaknya bisa sembuh dari patah hati."                   "Ya Tuhan, tapi bagaimana mereka bisa mencari calon istri untuk anaknya serandom ini? Kenapa saat melihat Bunda, wanita itu langsung menawarkan bantuan dengan syarat yang tidak masuk akal? Sungguh, Bunda, Kyra benar-benar tidak paham dengan pemikiran mereka. Kenapa mereka tidak mencari dari kerabat atau kenalan baik? Kenapa harus orang asing seperti kita? Kyra mendecak kesal dan mengacak rambutnya frustasi.”                   "Kyra, tidak sesederhana itu, enam bulan yang lalu pria itu sudah akan menikah namun sang wanita meninggalkannya dan memilih menikah dengan pria lain yang lebih kaya, yang Bunda dengar jika pria itu menguasai bisnis di Eropa dan Asia dan pernah mendapat penghargaan sebagai pengusaha termuda yang paling sukses dan paling kaya dengan semua bisnisnya yang telah merambah ke Asia dan Eropa, tentu saja pria itu patah hati karena sang wanita yang merupakan cinta pertamanya sejak High School dan telah menjalin hubungan selama hampir delapan tahun berpaling begitu saja hanya karena silau dengan harta, ibunya mengatakan anaknya benar-benar berubah dan ibunya berharap dengan menikah akan ada yang mengurusnya dan mencintainya dengan tulus, bisakah kau membantu pria malang itu Kyra? Juga menyelamatkan hidup Davina," Lea kembali meneteskan air matanya dan menggenggam tangan Kyra lalu menciumnya penuh kasih membuat lidah Kyra kelu untuk menjawab pertanyaan paling sulit yang tidak pernah ia duga sebelumnya.                   “Dan terakhir kalinya, pria itu sendiri yang menemui Bunda, dia cukup terkejut saat Bunda menyerahkan fotomu, tatapannya berbinar begitu melihat fotomu, lalu dia mengatakan mengenalmu sejak sekolah dan pernah menyukaimu, dulu dia mengatakan tidak memiliki kesempatan karena kau memiliki kekasih, namun saat mengetahui jika wanita yang akan menjadi istrinya adalah dirimu, dia mengatakan dengan tegas pada Bunda akan membahagiakanmu karena dia masih menyukaimu. Itu .... itulah yang membuat Bunda akhirnya yakin dengan hal ini walau Bunda harus mengemis padamu. Bunda percaya pria itu akan menjagamu dengan baik, karena dia telah mengenalmu dan menyukaimu sejak sekolah.”               Satu lagi fakta yang keluar dari bibir Lea benar-benar sulit dinalar oleh Kyra. Siapa teman sekolah yang menyukainya? Apa maksud pria itu? Kenapa Kyra merasa tidak yakin dengan ucapan pria itu, pria itu seperti hanya berusaha meyakinkan Lea agar Lea setuju dengan pernikahan ini. Begitu banyak pertanyaan di kepalanya, namun tidak ada satu pun yang bisa ia jawab terkait tentang pria yang mungkin akan menjadi suaminya itu.                   Ingin ia berteriak pada ibunya jika ia tidak ingin menghabiskan sisa hidupnya dengan menikahi pria asing yang bahkan tidak ada dalam rencana masa depannya, tidak pernah terpikirkan dalam hidupnya ia akan menikah tanpa menjalin hubungan bahkan tidak mengetahui bagaimana rupa sang mempelainya.                   Sungguh baginya ini benar-benar di luar nalar, namun saat melihat tatapan putus asa ibunya juga air mata yang membasahi wajah tuanya, teriakan itu tertahan begitu saja di kerongkongan, semua memori kenangan manis bagaimana ibu dan ayahnya yang menyayanginya dan memanjakannya selama ini membuat Kyra bimbang, tidak bisa menolak dengan satu permintaan yang baru kali ini diajukan oleh ibunya. Padahal di saat kecil ia selalu meminta ini dan itu kepada Lea juga Kenzo dan mereka selalu memberikannya tanpa pikir panjang selama hal itu baik dan berguna untuknya.                   Lalu kali ini, untuk pertama kalinya sang ibu meminta satu permintaan selama hidupnya, permintaan terberat untuk seseorang yang sangat berharga bagi mereka, permata keluarga yang dulu hilang dan kini telah kembali, bagaimana Kyra sanggup untuk menolaknya di saat ia telah mendengar semua cerita Davina yang selama ini disiksa oleh keluarga angkatnya dan sengaja diculik karena alasan konyol bernama cinta buta seorang wanita pada ayahnya?                   Bahkan Kyra juga melihat beberapa bekas luka di tubuh Davina, menandakan cerita gadis itu bukanlah karangan belaka, menyatakan jika Davina selama ini menderita dan menjadi korban cinta buta seorang wanita gila yang mencintai ayahnya dengan cara yang salah.                   Davina yang seharusnya bisa merasakan kasih sayang dan kehangatan sebuah keluarga nyatanya harus berakhir mengenaskan dan hidup menderita selama ini bersama wanita itu, sebaliknya, jika dulu Lea da Kenzo tidak mengangkatnya, mungkin ia masih harus berada di panti asuhan selama beberapa tahun ke depan dan kemungkinan buruknya lagi ia mendapat keluarga yang tidak lebih baik dari Lea dan Kenzo yang merawat dan menyayanginya selama ini.                  Dengan semua fakta itu, bagaimana bisa Kyra mengatakan tidak? Sekali pun ia harus mengorbankan hidupnya, karena nyatanya Davina juga telah mengorbankan hidupnya dengan hidup dalam penderitaan, Lea dan Kenzo juga telah mengorbankan hidupnya untuk merawat dan menyayangi seseorang yang bukan anak kandungnya dan harus menelan pil pahit saat mengetahui jika anak kandungnya selama ini masih hidup namun hidup dalam siksaan dan penderitaan, jadi sudah seharusnya ia yang sekarang berkorban kan?                   "Ba... baiklah Bunda, jika ... jika ini bisa menyelamatkan Davina, aku ... aku akan melakukannya," ujar Kyra susah payah berusaha meyakinkan dirinya sendiri jika ini adalah hal terbaik yang bisa ia lakukan untuk membalas semua kebaikan ibu dan ayahnya yang telah menyayangi dan merawatnya dengan tulus hingga ia menjadi seperti sekarang ini.                   "Ya Tuhan ... terima kasih sayang, terima kasih... Bunda tidak tau apa yang harus Bunda lakukan untuk membalas kebaikanmu ini," Lea langsung memeluk Kyra dan menangis sesenggukan di punggung gadis itu.                   "Cukup Bunda dan Ayah selalu sehat, itulah balasan yang sangat aku inginkan," Kyra tersenyum tulus mengusap punggung Lea yang masih bergetar, rasanya sebagian hatinya terasa lega saat bisa membantu Lea mengurangi satu beban beratnya namun sebagian hati yang lain benar-benar merasa takut untuk semua hal yang terjadi ke depannya. Dia bukan orang yang sabar yang bisa hidup dengan orang asing yang sifatnya bahkan belum Kyra ketahui. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD