DUA PULUH LIMA

1150 Words

“Kamu ke mana lagi sih Damian? Mama perhatikan kamu tiap hari minggu kok keluar terus?” Langkahnya terhenti ketika mamanya berkata demikian. “Memangnya kapan aku pernah ada waktu di rumah, Ma? Tahu sendiri kan aku kayak gimana orangnya?” “Setidaknya kamu bisa d rumah untuk sementara waktu,” “Pekerjaan aku banyak, Ma. Mama sendiri kan hobinya belanja,” Hanya dengna ucapan itu dia mampu membuat mamanya bungkam. Memang setelah pulang dari rumah Fiona. Dia rajin pulang ke rumahnya. Namun setiap kali Dita memeluknya, sedikitpun tidak ada hasrat lagi ingin memeluk perempuan itu, apalagi menyentuh. Dia hanya memikirkan anak-anaknya sekarang. Setiap kali dihubungi oleh Fiona juga dia akan langsung ke sana. Sesibuk apa pun, ketika anaknya demam dia akan datang ke rumah Fiona untuk menje

New users can unlock 2 chapters for free!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD