Barbara yang mendengar semua ucapan William diam, ia merasa gugup karena William meminta jatah di siang hari. Oh Tuhan ... ada apa dengan pria itu? Kenapa sangat mendadak seperti saat ini? Suasana cukup tenang, dan matahari sedang tertawa jahat sambil menyengat bumi dengan sengatan cahayanya yang terang. William memeluk Barbara, ia kemudian mengembuskan napas pada bagian telinga istrinya itu. Pria itu kemudian menciumi telinga Barbara, ia berbisik, “Aku akan memberikan banyak uang ... tapi ... puaskan aku, Barbara. Aku ingin tubuhmu, aku ingin mendengar desahanmu. Barbara ... benda kejantananku sangat merindukan liang nikmatmu.” Barbara yang mendengar kata ‘uang’ menjadi sangat bersemangat, ia tak masalah jika William membayarnya. “Sayang, apa kau tak ingin melakukannya?” William kemba

