Part 12 - Angry

2437 Words

"Kenapa aku nggak boleh ke kantor kamu?" Aku menghela nafas dalam mendengar pertanyaan itu. Beberapa hari terakhir aku kesulitan mengatur emosiku dan Nata adalah alasan kenapa aku bisa merasakan emosi yang meledak-ledak. Aku mematikan panggilan itu dengan cepat. Malas, aku malas sekali mendengar suaranya saat ini. "Kenapa lo?" tanya Farhan yang sedang mengurus iklan salah satu brand makanan di kantorku. Dia mengaku hanya menemani temannya untuk meeting, yang kebetulan langsung meeting denganku tadi. Jadilah kami bertemu. Aku menggeleng menjawab pertanyaannya. Selain kesusahan mengatur emosi, aku kesulitan berkomunikasi dengan orang lain. Aku tidak tau apa yang terjadi, mungkin efek stress yang berkepanjangan akibat Nata dan keinginan menikahnya atau bukan. Tapi yang jelas, ini membuatku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD