Chapter 1

1040 Words
Sebuah mobil Lykan Hypersport berwarna kuning berhenti di depan lobby Winstar Casino di Las Vegas. Seorang lelaki ber-iris hijau ,dengan mengenakan setelan jas berwarna putih, bersurai hitam, dengan tinggi 185cm, dan berbadan muscle turun dari mobil itu. Lelaki itu bernama Hunt  Dickerson Camorra , pemimpin mafia terbesar bernama Camorra di Amerika Serikat. Lelaki itu sedang berkunjung disana, berkunjung jika dalam dunianya berarti mengambil sesuatu yang memang miliknya, dan menemui seseorang yang sudah beberapa minggu ini menghindari orang suruhannya. Hunt memang bukan tipe orang yang akan turun secara langsung jika bukan karena hal penting. Seperti saat ini, Hunt langsung saja masuk kedalam ruang VVIP di kasino itu. BRAK  Pintu itu terbuka secara paksa karena dua bodyguard menghalangi Hunt untuk masuk. “T-tuan ... maafkan anak buah saya yang tidak tahu diri itu,” ujar lelaki itu terbata.  “Bagaimana? “ “Beri saya waktu satu minggu lagi, Tuan. Saya mohon! “ Hunt mengeluarkan shotgun dari balik jubahnya, lalu menembak tepat di kepala lelaki itu. DOR Tubuh lelaki itu tergeletak dihadapan Hunt, dengan kepala yang sudah hancur. Kini Hunt duduk di sofa dengan santai, sedangkan pengikutnya yang membereskan kekacauan itu. “Tuan, ini surat-surat kepemilikan kasino ini. Lalu ada beberapa uang dan berkas saham di brankasnya,” jelas Gary, tangan kanan Hunt. “Kenapa hal seperti ini saja kalian tidak becus! Kalian sudah mengganggu tidurku, “ gerutu Hunt. Ada tiga orang yang sebelumnya di utus Hunt untuk menangani hal ini. Mereka tengah berdiri dengan tubuh yang bergetar dihadapan Hunt. Tak ada yang berani membela diri, mereka memilih diam daripada menjadi sasaran empuk. “Gary, bereskan mereka. Jangan membuatku mengutus mereka lagi untuk pekerjaan mudah seperti ini! “ ujar Hunt. “Tuan, mobil anda sudah siap. Apakah anda akan langsung kembali ke Sala Silvermine? “ tanya Gary. “Aku akan pulang, kau urus semuanya! Temui aku jika pekerjaanmu sudah selesai. “ Hunt beranjak dari sana, ia berjalan keluar dari kasino itu menuju mobilnya. Lelaki itu melajukan mobilnya menuju kawasan hutan Redwood miliknya. Sedangkan ketiga lelaki yang kini terdiam akan mendapatkan hukuman. Tentu saja hukumannya adalah ditembak mati. DOR DOR DOR Tiga jasad itu bersama satu orang pemilik kasino dimasukkan kedalam sebuah kantong plastik besar. Jasad keempat orang itu akan di letakkan pada pembuangan sampah di pinggir kota. *** Redwood adalah sebuah hutan dengan luas 139 hektar dan 50 mil garis pantai di California Utara. Hutan ini adalah milik Hunt, dan disana lelaki itu berdiam diri. Didalam hutan dengan satu jalan untuk keluar dan masuk, Hunt mendirikan sebuah gubuk kecil yang sebenarnya bukanlah gubuk biasa. Didalam gubuk itu terdapat satu pintu istimewa dan jika dibuka maka akan menampilkan Sala Silvermine. Sebuah rumah bawah tanah, dengan kedalaman 155meter. Sala Silvermine memiliki ruangan layaknya rumah yang ada di permukaan. Desain ruang tamu mewah yang memiliki warna dominan cokelat dan krem, membuat ruangan itu terasa hangat dan elegan . Dengan hiasan dinding kepala rusa di bagian atas perapian, membuat ruangan itu terasa seperti rumah di tengah hutan pada umumnya. Terdapat ratusan kamar, tetapi hanya ada lima kamar utama di Sala Silvermine. Bahkan rumah itu memiliki lift yang menuju bagian bawah. Seperti bangunan yang ada di permukaan, tempat ini memiliki hingga enam lantai. Dengan lantai paling bawah sebagai tempat penyimpanan senjata dan harta penting milik Hunt. Lalu satu lantai atasnya sebagai tempat latihan dan laboratorium yang digunakan beberapa ilmuwan untuk membuat obat – obatan yang Hunt inginkan. Dua lantai berikutnya berisi kamar dan beberapa fasilitas seperti minibar, gudang penyimpanan minuman ber-alkohol dengan kualitas terbaik yang Hunt miliki, selain itu bioskop pribadi, dan dapur yang cukup besar juga ada di salah satu lantai. Sedangkan lantai lima yang berada di atas terdapat lima kamar utama, dan salah satunya adalah kamar milik Hunt. Lantai paling atas adalah ruang tamu dan garasi mobil. Hunt berada diruang kerjanya yang letaknya berada tepat disamping kamar. Ia sedang mengamati beberapa berkas yang membuatnya sedikit emosi. Bagaimana tidak, sebuah angka turun dari satu berkas itu bisa membuat Hunt naik pitam. Lelaki itu tidak ingin bisnisnya menurun. Ia akan melakukan apapun untuk membuat bisnisnya terus meningkat. Tok Tok Tok  Ceklek   Seorang asisten rumah masuk membawa nampan berisi kudapan dan kopi panas. Ia meletakkannya diatas meja kerja Hunt. “Permisi,Tuan,“ ucap asisten rumah itu. Hunt hanya mengibaskan tangannya, tanpa melihat kearah wanita di hadapannya. Ia masih tetap berkutat pada laptop dan berkas di tangannya. CEKLEK Gary baru saja masuk tanpa mengetuk pintu, lelaki itu memang sedikit istimewa untuk Hunt. Ia membawa beberapa berkas penting yang Hunt inginkan. “Kau terlalu cepat, Gary! Apa benar-benar sudah selesai? “ tanya Hunt tanpa melihat Gary yang berlumuran darah, tentu saja itu bukan darah darinya, melainkan darah musuh yang baru saja ia lawan. “Ini berkasnya, aku ingin mandi dulu, Grif. Kau membuat jas baruku kotor, dan aku harus membeli lagi yang baru!” gerutu Gary. “Setelah selesai segera kemari, aku ingin sedikit berbincang denganmu, “ ujar Hunt. “Baiklah, aku harap bukan permintaan yang sulit. “ Gary pun keluar dari ruang kerja Hunt menuju kamarnya di lantai bawah. *** Setelah tiga puluh menit berlalu, Gary kembali keruang kerja Hunt. Kini lelaki itu tengah mengenakan setelan jas berwarna hitam. Surai putihnya terlihat rapi, dengan dua kancing kemeja bagian atasnya terbuka. Meski usianya sudah tiga puluh lima tahun, lelaki itu masih terlihat tampan dan mempesona. “Apa yang ingin kau bicarakan, Grif? “ tanya Gary yang kini duduk di sofa. “Aku terlalu fokus dengan bisnis dan lainnya, hingga aku melupakan untuk memiliki penerus. “ “Bagaimana dengan Larry? “ “Anak itu tidak akan bisa memegang Camorra dengan baik, kau bahkan bisa melihat bagaimana kinerjanya selama ini. “ “Lalu? Apa kau ingin seorang anak dari seorang wanita? “ “Ya, aku ingin memiliki anak. Namun, kau tahu bagaimana wanita yang ku inginkan. “ “Ya, kau terlalu memilih, bahkan dengan jalang pun kau memilih yang berkelas. “ “Baiklah, itu tugasmu selanjutnya! “ “Dasar kau ini! Sebaiknya kau memberikan tugas untuk menangani seseorang dari pada harus mencarikanmu w***********g! “ “Aku tak ingin jalang yang menerima benihku! Carikan seorang wanita dari kelas kita! “ “Astaga, kau memang merepotkan, Grif! “ keluh Gary. Hunt memiliki sebutan Griffit karena memiliki sifat tidak pandang bulu. Ia akan membantai setiap orang yang dianggap merugikannya maupun menentangnya. Hunt memang terkenal dengan julukan Griffit daripada namanya sendiri. Setelah perbincangan itu, Gary beranjak dari tempatnya dan segera menjalankan misi dari Hunt. Misinya hanya untuk mencari seorang wanita berkelas yang akan melahirkan anak Hunt. Tentu saja wanita itu hanya dimanfaatkan untuk beberapa waktu saja. Setelah Hunt mendapatkan apa yang ia inginkan, wanita itu akan segera dikembalikan ke asalnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD