Pagi itu, aroma teh masih tercium samar di ruang makan yang kini sepi. Hanya langkah Adam dan Elena yang terdengar menapaki koridor panjang yang mengarah ke bagian timur rumah. "Apakah Anda benar-benar mencintai pria itu seperti ucapannya di ruang makan tadi?" tegur Adam, memecah keheningan. Elena menoleh pada pria itu. "Mengapa kau berpikir begitu?" ia balik bertanya. Sebenarnya, ia tidak ingin Adam selalu mengikutinya setiap saat. Tapi pria ini tiba-tiba mengejarnya ketika ia meninggalkan ruang makan beberapa saat yang lalu. Gaunnya terseret di lantai marmer, langkahnya pelan dan sedikit gugup. Merasa tidak nyaman dengan semua yang telah terjadi pagi ini di rumahnya. Sebuah kastil megah yang seharusnya tidak semudah itu didatangi oleh setiap orang yang ingin datang ke tempat ini.

