Kamu saya pecat!"tegas Abidzar dengan salah satu tangan yang ia masukkan kedalam saku celana. Nara yang memang sedang memegang cangkir kopi tersentak kaget. Sehingga cangkir yang ada ditangannya jatuh kelantai dan hancur berkeping - keping. Baru juga masuk, udah main pecat aja. "Ma-maksudnya?"Nara meminta penjelasan dengan mata yang berkaca - kaca. Ia rasa, ia tak melakukan sebuah kesalahan apapun. Lantas kenapa suaminya ini tega memecatnya. "Apa perlu, saya mengulangi kalimat yang sama?"katanya dingin. "A-apa salah Nara?perasaan Nara tidak melakukan kesalahan apapun." Abidzar mengangkat sudut bibir bagian kanannya. Tatapannya masih menerawang lurus kearah luar dari jendela ruangannya. Ia membalikkan badan, menghadap seorang gadis yang sedang menahan tangis. "Kamu memang tidak mela

