Assalamualaikum,"ucap Nara ketika memasuki rumahnya yang sudah beberapa ini tak pernah ia singgahi. Senyum kecil terpatri diwajah ayunya. Wanita itu melangkahkan kaki sembari menggeret kopernya itu. Nara mengedarkan pandangannya kesegala penjuru ruangan. Tatananya masih sama sebelum ia pergi dari sini. Itu berarti, suaminya belum pernah pulang semenjak insiden itu. Terlihat ada sedikit debu disekitar sofa dan meja ruang tamu serta beberapa tempat lainnya. Wanita itu menyeret langkahnya menuju kamar. Setelah meletakkan kopernya didalam lemari, Nara merebahkan tubuhnya di king size kesayangannya itu. Aroma khas dari Abidzar masih sangat terasa. Nara menatap sendu bantal yang biasa digunakan oleh suaminya. Biasanya, akan ada Abidzar yang tidur disisinya. Memeluknya, memberinya kecupan

