Chris menghela napas. Dia tidak lagi berkata-kata. Dia menuruti apa yang Dania inginkan jika Dania diam maka dia akan diam itu yang penting. Dania dan Chris juga Asher makan burger di tengah jalan. Mereka tidak perduli diperhatikan oleh orang-orang sekitar.
Selesai makan dan bayar ketiganya langsung pergi. Tidak ada pembicaraan yang berarti di antara mereka. Begitu juga saat di rumah baik itu Chris maupun Dania keduanya langsung masuk ke kamar masing-masing.
Sedangkan Asher kembali ke apartemennya. Hari-hari dilewati Dania seperti biasanya. Akan tetapi kali ini dia tidak mengerjakan pekerjaan di rumah karena banyak pelayan. Dania hanya pergi ke kampus seperti biasanya. Dania juga diikuti oleh salah satu pengawal yang memang diperintahkan oleh Chris untuk menjaga Dania dari musuh-musuhnya baik di dunia mafia maupun di dunia kerja.
"Nona, apakah Anda mau ke tempat lain?" tanya Pengawal Dania yang mendekati Dania.
"Sepertinya tidak. Kita kembali saja," jawab Dania.
Dania sebenarnya risih dijaga tapi semua Chris yang minta jadi dia ikuti saja.
Sedangkan Chris yang menikahi Dania tidak memberitahukan ke siapapun mengenai pernikahannya. Pernikahan mereka dilakukan secara diam-diam. Chris mewarisi seluruh kekayaan dari kedua orang tuanya dan juga kekuasaan di dunia mafia karena ayah dan ibunya merupakan ketua mafia ya sangat kejam.
Keduanya meninggal saat umurnya masih 17 tahun dan di saat itu ayah ibunya ingin pergi menemuinya untuk merayakan ulang tahun di hotel namun sayang sebelum sampai di tempat perayaan, Chris mendapat kabar kalau kedua orang tuanya meninggal dunia akibat ledakan di mobil yang ditumpangi oleh kedua orang tuanya.
Sejak saat itulah dia menguasai dua klain mafia. Satu milik ayahnya dan satu milik ibunya. Chris mempunyai darah mafia dan siapa yang tidak dikenal dengan Chris yang dijuluki tangan iblis dan dia dipanggil dengan julukan King Devil.
Dania yang baru saja pulang dari kampusnya terkejut di rumahnya banyak sekali pria bertubuh tegap dan memakai pakaian serba hitam, berkacamata hitam berdiri di seluruh rumahnya bukan hanya di luar tapi di dalam.
"Sejak kapan mereka ada di sini. Pagi tadi masih tidak sebanyak ini," gumam Dania.
Dania diikuti oleh pengawal wanita dan juga pengawal pria. Karena penasaran Dania bertanya kenapa banyak sekali pengawal di rumah.
"Berta, kenapa di rumah ini banyak sekali pengawal seperti kalian. Ada apa sebenarnya?" tanya Dania dengan suara lembut.
"Oh, mungkin mereka dipanggil untuk mengadakan rapat, Nona," jawab Berta dengan tegas dan lugas.
Dania terdiam dan berpikir bagaimana bisa pengawal mengadakan rapat. Dania pun masuk ke dalam rumah. Para pengawal yang melihat Dania menundukkan kepala dan Dania pun membalas anggukan dari para pengawal.
Tidak lama dari atas tangga turun Chris dengan berpakaian serba hitam. Dia menatap Dania dari atas sampai bawah. Tidak ada satupun ucapan yang keluar dari mulut Chris. Ia langsung turun mengabaikan Dania hanya Asher saja yang memberikan respon kepada Dania dengan anggukan kepala ke bawah sebagai tanda hormatnya kepada istri sang bos.
"Aneh sekali kenapa wajahnya seperti itu. Apa dia ada masalah pribadi," gumam Dania dengan pelan sambil naik ke lantai atas.
Dania tidak peduli dengan Chris yang wajahnya datar seperti gunung es.
Sedangkan Chris segera pergi ke ruangan khusus di bawah. Dan saat masuk, Chris menatap ke arah pria yang sudah berlutut.
"Bos, dialah yang sudah mencuri semua barang-barang kita. Apakah Anda ingin saya yang menghukumnya, bos?" tanya Laila.
Laila salah satu pengawal dari Chris yang berdiri tegak dengan pakaian sangat seksi. Laila salah satu pengawal wanita yang diandalkan oleh Chris dan Laila di bawah oleh Chris dari jalanan dan dilatih oleh Chris dengan cukup keras sehingga Laila yang terlihat cantik diluar tapi dia cukup kuat dan Laila sulit untuk dikalahkan karena bela dirinya sangat mumpuni.
"Sabarlah Laila. Bos lagi berpikir harus lakukan apa ke dia. Dia ini tidak tahu malu pengkhianat. Katakan kepadaku dimana kamu sembunyikan barang-barang milik bosku. Jika kamu tidak ingin mengatakannya aku akan melemparmu ke kolam ikan piranha."
"Kamu tahu sendiri bukan bagaimana ganasnya ikan-ikan itu. Jadi, cepat katakan di mana kamu sembunyikan barang yang kamu curi. Ayo katakan," bentak Robert yang juga pengawal dari Chris dan dia juga kaki tangan dari Chris.
Chris duduk di kursinya menghadap ke arah pria yang saat ini menatapnya. Terlihat sandera Chris masih kuat dan tidak sedikitpun mengakui apa yang sudah ia lakukan.
Malah pria yang wajahnya sudah tidak lagi seperti biasanya mengejek ke arah Chris.
"Kalian pikir aku akan mengatakannya? Jangan bodoh. Aku tidak akan mengatakannya. Karena barang-barang itu sudah aku simpan di tempat yang aman. Kalian tidak akan pernah bisa mendapatkannya. Dan satu lagi yang tidak berguna itu kalian. Kalian akan kalah suatu saat nanti dan kau Tuan King Devil alias Tuan Chris Alexander kau akan menyesal karena sudah menangkapku."
"Karena aku mempunyai informasi untuk bisa aku sebarkan ke seluruh musuh-musuhmu. Bersiap saja kau akan hancur," ucap pria tersebut yang mengancam Chris hingg amembuat Chris emosi.
Akan tetapi, dia bisa menahannya. Laila yang mendengar perkataan dari pria yang menjadi mata-mata di kelompoknya nendang pria tersebut hingga tersungkur dan cairan merah keluar dari mulutnya.
Pria tersebut terbatuk dan dia merasakan sakit yang teramat dalam karena sepatu yang digunakan Laila keras dan kuat. Contohnya seperti saat ini tendang dari Laila bisa membuat dirinya mati namun sayangnya belum. Karena Laila belum mengeluarkan seluruh tenaganya hanya tendangan kecil tapi bisa membuat pria yang ada di depannya ini muntah darah.
"Kau masih mengancam bosku? Berani-beraninya kau mengancam bosku. Aku akan membunuhmu sekarang juga. Bos biarkan aku membunuhnya. Senjata revolverku sudah tidak sabar untuk memuntahkan proyektil tepat di depan kepalanya. Tolong izinkan aku untuk melakukannya bos," pinta Laila kepada Chris yang saat ini masih menatap tajam ke arah mata-mata yang meringkuk kesakitan akibat tendangan dari Laila.
"Berdirikan dia. Aku juga ingin membunuhnya dan kesayanganku juga ingin menyapanya," jawab Chris yang segera berdiri menatap ke arah pria yang saat ini sudah tidak lagi kuat untuk menahan berat badannya.
Kedua pengawal kris segera mengangkat pria tersebut untuk berdiri dan menghadap ke arah bos mereka.
Pria tersebut berdiri tepat di depan Chris. Laila tersenyum melihat mata-mata tersebut akan dieksekusi. Laila berdiri tepat bersama dengan Asher, Robert dan juga Leo yang juga kaki tangan Asher. Mata-mata yang berdiri tepat di depan Chris masih terus mengejeknya walaupun kondisi yang sudah cukup parah dia menatap Chris dan tidak ada sedikitpun rasa takut di sorot matanya.
Sedangkan Chris masih diam dan terus mengintimidasi mata-mata tersebut. Senjata kesayangan dari Chris segera keluar dari dalam jasnya yang dia sembunyikan. Senjata tersebut sudah banyak memakan korban. Ribuan korban yang sudah Chris jatuhkan. Tentunya korban Chris adalah musuh-musuhnya bukan warga sekitar.
"Kamu tidak takut? Baiklah aku akan turuti apa yang kamu inginkan. Aku juga tidak peduli kamu membongkar rahasiaku. Dan aku tidak takut. Jadi pergilah ke neraka," ucap Chris dengan suara yang dingin dan wajah Chris mulai berubah menjadi sangat menakutkan.
Mata-mata yang tadinya berani mulai ciut dan dia tidak menyangka kalau Chris akan membunuhnya. Yang dia dengar kalau Chris itu pemaaf namun nyatanya tidak. Dia benar-benar King Devil seperti julukannya.
Senjata kesayangan Chris menempel di kening sang mata-mata dan satu tarikan terdengar suara letusan dam proyektil yang ada di dalam senjata kesayangan Chris keluar tembus ke kulit dan masuk ke tengkorak pria tersebut hingga menembus ke belakang dan percikan Cairan merah mengenai tubuh Chris.
Apakah Chris marah? Tidak, dia sangat suka aroma cairan merah itu namun disaat Chris nikmati cairan merah dari musuhnya tiba-tiba terdengar suara teriakan dari belakang.
Chris langsung menoleh ke arah belakang dan dia terkejut melihat siapa yang ada di belakangnya. Semua orang yang berada di ruangan tersebut menoleh dan ikut terkejut melihat siapa yang di depan pintu.
"Apa yang kamu lakukan ? Kenapa kamu membunuhnya. Apa salah dia kepadamu dan siapa kamu sebenarnya?" tanya orang tersebut dengan suara bergetar.
Sedangkan sang pengawal menundukkan kepala mereka tidak berani berkata apa-apa dan mereka bersalah karena tidak mencegah orang tersebut.
Wajah Chris berubah menjadi datar dan semakin menakutkan. Chris mendekati orang tersebut dan hendak menyentuh namun orang yang melihat bagaimana Chris membunuh pria tersebut langsung pingsan.