Bab 5. Aku Anak Haram

1417 Words
Nyonya Maria terdiam mendengar apa yang dikatakan oleh Chris. Dirinya menatap ke arah Chris dengan tatapan yang sedikit takut. Dania yang melihat Nyonya Maria menatap Chris dengan ketakutan tidak berani mengatakan apapun. "Tidak mau menjawabnya? Kalau begitu jangan halangi jalan saya. Ayo, Dania kita pergi sekarang," ajak Chris yang menarik tangan Dania untuk pergi dari hadapan Nyonya Maria. Dania menundukkan kepala ke arah Nyonya Maria dan ayahnya, tapi tidak dipedulikan oleh Nyonya Maria. Dia membuang wajahnya dan itu bisa dilihat oleh Chris. Tapi, tidak dengan Tuan Jack yang membalas dengan menundukkan kepala. "Tunggu saja, aku akan membuatmu tunduk, Chris," ucap Nyonya Maria dengan raut wajah penuh amarah. "Jangan ganggu mereka. Semua sudah terjadi. Jangan juga salahkan Dania. Anakmu yang tidak mau aku jodohkan jadi terima saja. Dan ingat, jangan cari masalah. Kalau tidak ingin jadi gembel," jawab Tuan Jack dengan tegas dan meninggalkan Nyonya Maria yang masih marah. Nyonya Maria menatap kepergian suaminya dengan tajam. "Lihat saja, aku akan buat kamu berterima kasih padaku, Jack." Nyonya Maria segera mencari anaknya Mia. Dia ingin Mila segera mendekati Chris. "Dania, jangan jauh-jauh dariku. Kamu tidak boleh kemana-mana, paham kamu." Dania mendengar perkataan Chris hanya menganggukkan kepala. "Baik, honey," jawabnya. Dania dan Chris juga Asher berjalan ke arah lift menuju ballroom di lantai tiga. Tidak ada pembicaraan sama sekali. Dania masih berdiri di samping Dania dan tangannya dipegang oleh Chris dengan erat. Dia seperti tawanan saja. "Tuan, klien yang waktu itu meminta bertemu dengan Anda sekarang, apa Anda mau menemui dia?" tanya Asher dengan hati-hati. "Tidak. Cari waktu lain. Ini bukan jam kerja, biasakan atur mereka di jam kerja saja," jawab Chris. "Baik, Tuan," sahut Asher. Pintu lift terbuka, terlihat orang sudah memenuhi ballroom. Suara musik juga sudah terdengar. Ini baru pertama kali Dania datang ke sini. Dia jarang untuk diajak keluar oleh keluarganya. "Mewah sekali. Makanannya juga banyak," cicit Dania yang masih didengar oleh Chris dan Asher. "Kalau mau makan, silahkan makan. Asher temani dia, jangan biarkan dia nyasar. Aku tidak mau mencarinya jika dia nyasar," pinta Chris ke Asher untuk menemani Dania. Chris tahu kalau Dania belum makan, jadi dia meminta asistennya untuk menemani Dania makan. "Siap, Tuan," ucap Asher yang mempersilahkan Dania untuk melihat makanan yang mungkin ingin Dania makan. Dania tersenyum dan mengikuti Asher ke meja makan. Dania memilih beberapa makanan untuk dia makan. Saat dirinya mengambil makanan seseorang dengan sengaja menyenggol piring Dania. Piring yang Dania pegang jatuh ke bawah dan bukan hanya itu saja, orang yang menyenggol Dania juga mendorong Dania hingga Dania jatuh ke meja yang banyak makanan. Suara kegaduhan terdengar hingga membuat semua orang memandang ke arah sumber suara. Asher yang meletakkan minuman untuk Dania di meja terkejut melihat istri dari bosnya jatuh. Dia bergegas lari mendekati Dania. Takut jika bosnya murka. "Astaga, Nona Dania. Ada apa denganmu?" tanya Asher yang panik melihat kondisi Dania sambil membantu Dania berdiri. Asher menoleh ke arah orang yang mendorong Dania. Wajah Asher berubah datar dan murka. Dia tidak menyangka jika orang yang melakukan itu adalah Mila. "Anda keterlaluan, kenapa Anda mendorong Nona Dania? Ada masalah apa Anda dengan Nona saya?" tanya Asher yang geram dengan tindakan Mila. Mila yang tadinya tertawa bahagia melihat Dania menjatuhkan makanan terdiam mendengar Asher marah padanya. Dan dalam sekejap wajah berubah sendu. Dan Mia mulai berakting. "Saya tidak salah, Tuan. Dia yang jatuh sendiri. Saya jalan dan dia mencegah saya dan mengatai saya perempuan kurang beruntung, perempuan penggoda, jadi wajar saya melakukan itu. Saya tidak terima tapi saya hanya mendorong dia dan tidak jatuh. Benar tidak, pelayan?" tanya Mia ke pelayan yang berdiri di depan mereka. Mia menatap sinis ke arah pelayan dengan mengintimidasi pelayan tersebut. Mia ingin pelayan tersebut ikut mengiyakan apa yang dia katakan. Pelayan tersebut takut saat dirinya menatap Mia dan tubuhnya juga gemetar saat si pelayan mendapatkan tatapan tajam dari Asher ke arahnya. Pelayan yang diminta berbohong dengan Mia menjawab dengan menggelengkan kepala. "Nona ini yang mendorongnya, Tuan. Bukan karena dihina," jawabnya. Mia melotot mendengar apa yang dikatakan pelayan tersebut. Dia tidak menyangka kalau pelayan tersebut tidak mau menolong dirinya. "Kau!" Mia geram dengan si pelayan yang jujur mengatakan itu kepada Asher. Dania yang berdiri dibantu oleh Asher hanya menundukkan kepala. Dania benar-benar malu dengan apa yang terjadi, dia yakin Chris akan murka dengan dirinya yang sudah membuat malu. "Anda baik, Nona? Pakaian Anda kotor, kita ganti dulu dengan yang baru. Saya akan minta anak buah saya bawakan pakaian baru," ucap Asher yang merasa kasihan dengan Dania. "Tidak apa. Saya pulang saja. Tidak enak jika saya di sini," jawab Dania yang sudah tidak nyaman di acara ini. "Dania, kamu ini memalukan sekali. Dasar anak tidak tahu diri. Tempat mewah ini pun kamu membuat malu. Tuan Asher, benar yang dia katakan bawa saja pulang dia. Menganggu acara saja," sahut Nyonya Maria yang tiba-tiba muncul. "Dania, ikut dengan saya." Chris muncul dan menatap Dania dengan lekat ke arah istrinya. Mendengar suara pujaannya, Mia mulai bersikap menggoda Chris. "Tuan Chris, apa kabar? Lama tidak bertemu. Bagaimana, kalau kita bicara empat mata. Ada yang ingin saya katakan," ucap Dania yang percaya diri mendekati Chris. Mia ingin meraih tangan Chris tapi Chris maju mendekati Dania dan memegang tangan Dania. Mia yang tangannya menggantung terpaku. Mia menoleh ke arah Chris yang dengan lembut memegang tangan Dania. Mia tidak terima dengan apa yang dilakukannya Chris. Chris itu miliknya bukan Dania. Harusnya dia yang menikahi Chris bukan anak haram itu, pikir Mila dalam hati "Tuan, kenapa Anda seperti ini dengan saya. Saya itu calon Anda, harusnya Anda tidak mengabaikan saya, Tuan Chris," ucap Mia yang membuat semua orang mulai berbisik kecil karena Mia mengatakan dia calonnya dan siapa wanita cantik dan mungil di samping Chris sekarang. " Kalau dia calonnya Tuan Chris terus yang bersama dia siapa?" tanya salah satu wanita yang menunjuk ke arah Dania. Dania malu dan dia menyembunyikan wajahnya di d**a bidang Chris. Chris sudah cukup sabar dengan kelakuan ibu dan anak ini, dia tidak suka dengan apa yang terjadi. Akhirnya, Chris angkat bicara. "Calon istri saya? Anda terlalu banyak minum. Bukannya, Anda tahu siapa wanita yang bersama saya ini. Anda lupa siapa dia? Apa saya harus mengatakan dengan mulut saya. Kalau saya katakan, reputasi Anda dan keluarga Anda hancur. Dan jangan mencoba membangunkan singa yang tidur," jawab Chris yang sontak saja membuat Mia yang tadinya diatas awan karena tamu yang hadir mencemooh Dania kini berbalik menatap ke arahnya. "Honey, sudah. Ayo kita pulang," ajak Dania dengan lembut. "Hmm." Chris melangkahkan kaki meninggalkan ballroom. Saat melewati Tuan Jack, sorot mata Chris tajam ke arah Tuan Jack. Walaupun dia mertuanya, tapi Chris tidak segan melakukan itu ke Tuan Jack. Tuan Jack sangat malu dengan apa yang anak dan istrinya lakukan. Tuan Jack menundukkan kepala, memohon maaf atas apa yang telah dilakukan oleh keduanya. Dania dan Chris segera ke lift. Tidak ada pembicaraan sama sekali. Sampai di lobby mereka menunggu petugas hotel membawa mobil. Setelah itu, Asher membuka pintu untuk keduanya. "Kamu lapar?" tanya Chris saat di mobil. Dania menatap Chris dan menganggukkan kepala. Chris yang melihat jawaban Dania segera menepuk kursi Asher. "Bawakan kami ke tempat makan," ucap Chris. "Burger yang ada diujung jalan Komplek perumahan Monre saja," sahut Dania yang mencoba menyarankan Asher membawa mereka kesana. Chris menoleh ke arah Dania yang meminta makan burger. "Kesana, Asher." "Baik, Tuan," jawab Asher. Mobil melaju ke tempat yang Dania katakan. Suasana di mobil hening hanya deru mesin mobil yang terdengar. "Kenapa tidak melawannya. Apa kamu sering ditindas olehnya?" tanya Chris yang angkat bicara dan bertanya kenapa Dania kenapa tidak melawan keduanya. "Saya hanya anak yang tidak diinginkan oleh mereka," jawab Dania yang sontak saja membuat Chris dan Asher yang berada di depan terkejut. "Apa maksudmu? Kamu anak tiri? Atau anak angkat?" tanya Chris dengan serius. "Tepatnya, anak haram," jawab Dania singkat. Suara Dania bergetar menahan tangis saat dia mengakui kalau dia anak haram dari Tuan Jack. Dirinya pasrah, kalau Chris menendangnya karena status dia sebagai anak haram. Chris terdiam, dia bingung harus berkata apa. Apakah dia marah karena lagi-lagi tertipu atau biasa saja dan menerimanya. Pikiran Chris kacau dengan kenyataan yang ada. Suasana di mobil hening kembali tidak ada sedikitpun yang berbicara. Dania menahan air matanya di pelupuk mata. Dia tidak boleh menangis. Karena, dia mau jadi wanita kuat. Dunia kejam, jika dia lemah maka dia akan ditindas. "Maaf, Tuan. Kita sudah sampai," ucap Asher memecahkan keheningan di mobil. "Kamu yakin, kalau kamu anak haram Tuan Jack?" tanya Chris sekali lagi hingga membuat Dania menoleh ke arahnya. Dan Chris bisa melihat istri barunya ini menahan air mata yang akan jatuh karena pertanyaan darinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD