Bab 9. Kekhawatiran Dania

1315 Words
"Baiklah, aku akan segera ke sana. Tunggu aku," jawab Chris yang akhiri panggilan dan menyimpan ponselnya. "Ada apa, Bos?" Apa dia sudah sampai?" tanya Robert kepada Chris. "Hmm, sudah. Kalian bersiaplah. Aku yakin kalau saat ini Leon atau King Leon akan ada ke tempat itu juga. Dia juga ingin merampas barang-barangku. Jadi, gunakan kemampuan kalian untuk melumpuhkannya," jawab Chris yang dianggukan oleh Robert dan teman-temannya. Perjalanan menuju ke markas memakan waktu 5 jam. Chris mendapatkan pesan kalau markas yang menyimpan obat-obatannya diserang oleh King Leon. Anak buahnya terus mengirimkan pesan kalau musuhnya menyerang terus. "Apa kita masih lama sampainya?" tanya Chris. "Tidak, Tuan. Sebentar lagi kita sampai. Nah, itu dia markas kita dan itu musuh Anda King Leon. Sepertinya, dia tidak tahu kalau anda ke sini. Dan satu lagi barang-barang sudah aman," jawab Asher menunjuk ke arah musuh mafia Chris sudah menyerang anak buahnya. Beruntungnya sahabat Chris yang tadi menghubungi dia sudah datang lebih dulu membantu. Tanpa menunggu lama Chris segera turun dan tidak lupa dia memakai topeng untuk menutupi wajahnya. Terjadilah baku tembak antara keduanya. Musuh Chris yang melihat kedatangan sang mafia panik, mereka tidak menyangka kalau Chris akan datang ke markas tersebut. "Kalian katakan dia tidak datang. Lihat dia datang. Kalian mau menipu saya?" tanya King Leon kepada anak buahnya yang saat ini berada tepat di depannya untuk melindungin sang majikan dari serangan mafia yang tidak lain adalah teman-teman dari Chris. "Sa-saya tidak tahu Tuan. Saya mendengar kabar kalau dia tidak datang datang yang datang hanya pengawalnya tapi entah kenapa dia datang dan juga mafia lain juga ikutan datang ke sini. Setahu saja mereka semua teman-teman dari Tuan King Devil," jawab Jo kepala pengawal King Leon yang memberitahukan kepada bosnya kalau dia tidak tahu kalau sahabat Chris yang lain datang untuk membantunya. "Habisi dia jangan kasih ampun," teriak King Leon ke anak buahnya. Serangan demi serangan terjadi di tempat tersebut. Chris terus menyerang musuhnya dia tidak menyangka kalau ketua King Leon akan tahu barangnya ada di sini dan dia juga harus segera menyelamatkan klien yang saat ini berada di markasnya. Chris tidak ingin sampai kliennya terluka dan beruntungnya barang-barang yang ada di dalam markas sudah di amankan. Jika tidak diamankan akan diambil musuh terlebih lagi jika sampai ketahuan oleh pihak berwajib maka habislah dia. King Leon yang melihat kedatangan dari Chris segera menembak Chris. Dia yang berada di belakang anak buahnya tidak henti-hentinya menembak Chris yang jalan dengan gagah tanpa sedikitpun ada rasa takut. Sorot mata Chris begitu tajam seperti belati semua musuh yang mendekatinya langsung dihabisi Chris dengan senjata kesayangannya. "Kali ini aku akan pastikan kau akan lenyap di tanganku, King Leon. Tidak akan aku biarkan kau berada di dunia ini. Jika kau lenyap maka aku yang akan menguasai dunia mafia," ucap Chris yang mengarahkan senjata ke arah King Leon namun tembakannya meleset. Peluru yang dikeluarkan oleh Chris mengenai Jo sehingga anak buah King Leon langsung roboh. Melihat anak buah kesayangannya roboh, King Leon segera berteriak untuk meminta anak buahnya yang lain menyelamatkan Jo. "Kalian cepat bawa Jo menjauh. Selamatkan dia cepat. Dia tertembak," teriak King Leon dengan cukup kencang meminta kepada anak buahnya yang lain untuk membawa Jo dari tempat tersebut. Ketua King Leon panik, dia benar-benar tidak menyangka kalau Chris bisa menembak Jo. King Leon menatap ke arah Chris yang tersenyum karena dia berhasil melumpuhkan salah satu anak buah dari klannya. Situasi yang panik membuat Ketua King Leon tidak menyadari kalau senjata milik Chris mengarah ke dirinya dan tanpa menunggu lama Chris segera memuntahkan proyektil tepat ke arah dadanya sang Ketua King Leon dan dalam hitungan detik proyektil tersebut melesat dan mengenai ketua klan Leon. King Leon yang ditembak oleh Chris terkejut. Dan sontak saja King Leon murka. "Terkutuklah kau King Devil. Aku tidak akan melepaskanmu," teriak King Leon yang merasa kesakitan. Dadanya tertembak oleh senjata kesayangan dari Chris. King Leon ikut melepaskan tembakan ke arah Chris bertubi-tubi walaupun awalnya meleset tapi tembakan terakhir mengenai Chris hingga Chris tertembak. Chris hampir roboh namun dia bisa bertahan dari rasa sakit yang mulai terasa. "Tuan! Anda tidak apa-apa? Anda tertembak. Oh, ya Tuhan. Bagaimana ini?" tanya Asher yang panik melihat tuannya tertembak. Robert yang melihat bosnya tembak ikut panik. "Bos! Anda tidak apa-apa ? Kurang ajar aku akan membalasnya. Aku akan buat kamu mati," teriak Robert yang langsung menembak balik Ketua King Leon. Sedangkan kaki tangan Chris yang lain melindungi tuannya. Begitu juga dengan beberapa anak buah Chris yang lain. Mereka ikut melindungi Chris dan rekan mereka yang tertembak. Seluruh penembak jitu yang berada di seluruh markas milik Chris memberikan perlawanan mereka menembak ke arah ketua King Leon. Mendapatkan serangan balasan dari anak buah Chris, King Leon panik dan dia mundur ke belakang. "Mundur, kita tidak akan pernah bisa melawannya untuk saat ini. Sudah sampai di sini saja kita lawan. Aku sudah berhasil melumpuhkan King Devil. Ayo mundur," teriak Leon minta kepada anak buahnya untuk segera mundur karena saat ini dia sudah berhasil melumpuhkan Chris dengan senjatanya. King Leon benar-benar puas dia berhasil melukai mafia terkuat tersebut. Mendengar teriakan dari bos mereka, seluruh anak buah dari King Leon mundur ke belakang. Mereka tidak melawan Chris karena si bos sudah meminta untuk pergi. Sahabat Chris yang masih menyerang King Leon menghentikan serangannya. Mereka berlari ke arah di mana Chris berada. Mereka juga terkejut. "Bagaimana bisa tertembak. Ayo kita temui Chris dulu." Arkan mengajak teman-temannya untuk menemui Chris. Dia juga ikut panik karena Chris tertembak. Sebenarnya sejak dulu juga Chris tertembak. Jadi ini hal yang biasa namun kali ini Chris tertembak oleh musuh bebuyutannya. Mereka pun ikutan panik. Seluruh tempat segera di bersihkan oleh anak buah dari Chris dan juga anak buah dari ketiga sahabatnya musuh Chris. King Leon sudah lebih dulu meninggalkan markas tersebut. Anak buah King Leon segera membawa bos mereka ke rumah sakit oleh. Begitu juga dengan Chris. Dia dibawa ke rumah sakit terdekat. "Dia kehilangan banyak darah, tutup lukanya," pinta Arkan ke Acher. Chris banyak kehilangan darah, dirinya langsung pingsan. Di rumah mewah, Dania yang berada di rumah tidak sengaja menjatuhkan gelas hingga membuat pelayan yang melihatnya terkejut dan mereka mendekati Dania. "Nona Dania, Anda tidak apa-apa ?" tanya salah satu pelayan. Nana yang ikut mendengar suara teriakan dari satu rekannya langsung berlari dan dia juga ikut terkejut melihat nonanya menjatuhkan gelas dan wajah Dania juga terlihat pucat pasi. "Nona, Anda tidak apa-apa ? Kalau Anda masih lemas jangan keluar dari kamar. Sudah biarkan saja biar kami bersihkan. Ini pekerjaan kami. Anda naiklah kembali ke atas. Apa Anda perlu sesuatu?" tanya Nana kepada Dania yang menatap ke arah Nana dengan tatapan yang cemas. Sejak kepergian dari Chris tadi Dania tidak bisa istirahat dengan tenang apalagi kedatangan Mia dan Nyonya Maria. Entah kenapa dia merasa hatinya sedikit khawatir. Dania tidak tahu kenapa hatinya mengkhawatirkan Chris dan saat mengambil minum gelas. Tiba-tiba saja gelas yang di tangannya langsung jatuh hingga membuat seluruh pelayan yang ada di rumah tersebut menghampirinya dan terlihat pelayan-pelayan yang ada di rumahnya cemas dengannya. Terlebih lagi para pengawal pribadinya yang langsung berdiri di dekatnya. "Nona, Anda baik-baik saja?" tanya Berta yang juga ikut panik melihat istri majikannya yang gemetar dan wajahnya pucat. "A-aku tidak apa-apa. Aku baik-baik saja. Jangan khawatir. Sepertinya ada sesuatu yang aneh tapi aku tidak tahu apa itu. Sudah tidak apa-apa, kalian kembalilah bekerja. Saya akan naik ke lantai atas untuk istirahat," jawab Dania yang langsung meninggalkan dapur. Sepanjang jalan ke lantai atas Dania terus berpikir kenapa hatinya tidak enak dan kenapa pikirannya terus tertuju kepada Chris? Apakah terjadi sesuatu dengan pria itu. Tapi bagaimana bisa hatinya mengkhawatirkan pria kejam itu. "Apa yang terjadi denganmu?" tanya Dania pelan. Dania menggelengkan kepala dengan cepat menghilangkan pikiran anehnya. "Ah, tidak mungkin terjadi sesuatu. Dia pria kejam, dia juga sudah dewasa. Dan dia pengusaha. Jadi, tidak mungkin terjadi sesuatu dengannya. Kamu berlebihan. Ingat, bentengin dirimu dari dia," gumam Dania yang melangkahkan kaki ke anak tangga sampai di lantai atas Dania segera masuk ke dalam kamar dan melupakan kekhawatirannya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD