chapter 15

1097 Words

Lauren terbangun dengan perasaan takut. Yang dia ingat adalah suara ledakkan yang sangat kencang. Dia pun menutup kupingnya dan berteriak dengan kencang. Tidak berapa lama Fabian langsung masuk ke dalam kamar dengan wajah panik. Istrinya itu masih beteriak. Wajahnya kembali di selimuti ketakutan. Padahal Fabian sudah berusaha agar wajah itu tidak pernah terpampang lagi. Fabian membawa Lauren ke dalam pelukannya dan berusaha untuk menenangkannya.             “Bunyi itu kencang sekali. Aku...aku...”             “Ssst... kita udah keluar. Kita baik-baik saja.” Fabian menenangkan Lauren dengan menepuk bahunya. Perlahhan ketakutannya pun menghilang dan berganti dengan tangisan yang sangat keras. Berapa banyak lagi air mata yang harus ia keluarkan, seakan kesepuluh jari Fabian tidak cukup untu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD