Ketika sama-sama kecewa karena salah paham, di saat itulah hati kita sedang di uji, seberapa mampu kita untuk tidak saling menghakimi
- FMDE
"Eh nak El,,"
Belum sempat Erin - mama Edgar menyelesaikan kata-katanya, Elang langsung mencium pipinya. "Ke atas dulu Ma," ujarnya, kemudian berlari cepat layaknya game mobil yang diberi turbo gas, ia melangkahi dua anak tangga sekaligus menuju kamar Edgar. Erin hanya geleng-geleng kepala dan tersenyum melihat kelakuan Elang.
Bertepatan ia ingin membuka pintu kamarnya, seorang dokter keluar. Elang tersenyum sedikit dan langsung berjalan melewati dokter itu.
Dari kejauhan ia sudah bisa melihat Ara yang terbaring terpejam. Lebam dan luka kini menghiasi wajahnya. Ia berjalan lamat-lamat mendekati ranjang itu, yang kini Edgar sedang duduk disampingn
