Marina duduk di teras rumah sakit, ia menatap layar ponsel melihat foto Anna dan Park, wanita itu sangat merindukan suami dan putrinya tetapi tidak ada yang bisa dilakukan hanya menunggu. Anna hanya mengirim pesan menanyakan kabar tetapi tidak pernah mau melakukan panggilan.
“Apa yang kamu rahasiakan dari Mama, Sayang?” Marina meneteskan air matanya.
“Park, apa kamu sudah melupakan diriku? Apa kamu sudah memiliki keluarga baru?” Marina berbicara pada ponselnya.
“Permisi, Nyonya.” Seorang berseragam menyapa Marina.
“Ya, ada yang bisa saya bantu?” Marina berdiri.
“Apakah Anda Nyonya Marina−ibu dari Anna Ariella?” tanya pria itu sopan.
“Ya, ada apa dengan putriku?” Marina terlihat khawatir.
“Putri Anda baik-baik saja.” Pria itu tersenyum.
“Perkenalkan, nama say
