Chapter 2

1148 Words
Felica membuka kedua matanya, hari ini tangan dan kedua kakinya sudah kembali bebas sehabis beristirahat selama beberapa hari setelah Nero dan Xavier menggempur tubuhnya habis-habisan. Melihat ke sisi ranjang ia mendapti Xavier yang masih tertidur dengan tangan yang memeluk tubuhnya. Felica mendekat lalu mengecup bibir Xavier, sepetinya pria itu kelelahan karena percintaan yang tidak ada habisnya selama delapan hari penuh. Beruntung Felica diberikan obat stamina agar tidak kelelahan, karena setelah ini ia akan melakukan misi rahasia yang hanya diketahui olehnya. Memang membahayakan, tetapi Eliezer dapat mengatasinya. Felica turun dari ranjang dan berjalan sedikit tertatih karena rasa nyeri di daerah kewanitaannya. Ia baru sadar jika Nero tidak ada di dalam kamar, entah kemana pria itu pergi yang jelas saat ini Felica harus segera pergi dan menjalankan misi sesuai dengan rencananya. Dengan cepat Felica membersihkan tubuhnya, ia mengambil pakaian miliknya yang berbahan latex. Lekukan tubuhnya benar-benar terlihat sempurna dengan kostum hitam yang ia kenakan saat ini. Felica membuka walk in closet miliknya yang terdapat ribuan senjata di dalamnya. Nero sengaja membuat tempat itu menjadi salah satu tempat penyimpanan senjata untuk Felica pakai. Sebuah katana menjadi pilihannya, tidak lupa dengan beretta px4 rancangan Nero dan beberapa pisau kecil untuk ia gunakan dalam misinya. Wanita itu juga tidak lupa mengambil beberapa alat dan memasangnya di pinggang rampingnya. Sekarang ia harus keluar dari istana Roulette tanpa ketahuan siapa pun. Tidak mudah keluar dari istana itu karena terletak di antara Versailles dan Marly-le-Roi, tempat yang ia tinggali berupa Mansion yang bergaya abad ke-17. Mansion ini memiliki kolam renang indoor dan outdoor, bioskop pribadi, lapangan squash, dua ballroom dan klub malam. Ada 10 kamar tidur suite, ruang tamu besar dengan gantungan kubah di langit-langit setinggi 52 kaki, perpustakaan, sebuah gudang anggur dengan ruang yang mampu menampung 3.000 botol, dan ruang meditasi di ruang bawah tanah yang dilingkari akuarium dengan sturgeon besar di dalamnya. Halaman mansion seluas 23 hektar, 1,2 mil merupakan sebuah labirin dengan tiga replika Istana de Versailles. Bagian muka bangunan memiliki monumental perunggu dan enamel jam asli yang identik dengan halaman muka di Versailles. Parterres elegan ditanam di depan bangunan, sebuah air mancur dengan patung Apollo terbuat dari emas, sebuah taman bunga, patung-patung marmer, labirin, taman dan kebun bertemakan Le Notre menjadi desain yang pas. Keamanan yang tinggi merupakan hal yang paling diperhatikan. Ada pengawasan kamera yang terkoneksi ke semua negara. Felica dapat melihat seluruh dunia melalui smartphone serta sistem alarm hi-tech. Dan yang terakhir adalah pintu gerbang raksasa yang hanya bisa dirusak dengan bom, atau tank. Di bangunan utama Istana Versailles total terdapat 2300 ruangan. Yang bisa dimasuki tamu diantaranya adalah ruangan-ruangan di Grand Apartments of the King and Queen, Hall of Mirrors, Chapel of Versailles, Gallery of Battles, Apartment of Merdames, Palace History Gallery, dan juga beberapa ruang pameran. Grand Apartments, terdapat dua set Grand Apartments yaitu Grand Apartmens of The King dan Grand Apartmens of The Queen. Keduanya terletak dilantai utama lantai dua dan terletak berhadapan. Desain asli Grand Apartmens of The King terdiri dari 7 ruangan yang masing-masing didedikasikan untuk planet dan bintang dan asosiasinya dengan dewa dan dewi Romawi. Hall of Mirors, merupakan sebuah aula besar dengan 17 cermin dinding yang merefleksikan bayangan jendela didepannya. Aula ini didominasi warna emas dan kecoklatan dengan dihiasi lampu-lampu kristal putih menggantung dibagian tengah sepanjang hall. Deretan patung juga menghiasi aula sementara jendela depannya menghadap ke taman istana. Chapel of Versailles, Chapel yang dibangun pada tahun 1689 pada masa Raja Louis XIV. Chapel ini memiliki kombinasi bergaya Gothic dan Baroque style, didominasi warna putih dari tiang-tiang marmernya dan warna kuning keemasan dari warna lantai marmernya dan juga lukisan yang menghiasi langit-langit chapel. Gallery of Battles, ruang aula besar yang memamerkan berbagai lukisan dengan ukuran yang berbagai macam dengan karya seni para sang maestro. Garden of Versailles, seperti semua istana Palace of Versailels juga memiliki taman. Taman istana Versailles merupakan taman istana terluas didunia dengan luas mencapai 100 hektar dengan berupa formal garden dengan jalan taman, rumput, pepohonan yang dibentuk dengan pola-pola geometrik. Taman ini didesain oleh landscape gardener André Le Nôtre pada abad 17 sebagai taman formal bergaya khas Perancis. Taman ini meliputi bangunan Orangery, beberapa kolam, air mancur juga kanal. Mengingat betapa luasnya markas Roulette kali ini, Felica mengutuk dirinya sendiri karena telah memilih markas yang membuat dirinya juga kesulitan untuk keluar dari sana. Namun, ia baru mengingat jika ada jalan rahasia yang dapat ia gunakan menggunakan mobil tanpa terlihat penghuni markas. Dengan cepat Felica berlari tidak peduli cctv akan merekamnya, yang jelas saat ini ia harus segera pergi melakukan misi rahasia dari pemerintah. Mengambil chip yang dicuri Salvador, lagi-lagi Salvador bangkit dan mereka sudah membangun kembali kekuatan penuh mereka. Setelah berhasil keluar dari wilayah markas Roulette, Felica segera menginjak pedal gas mobil ranger rover miliknya. Perjalanan memakan waktu cukup lama dan ia harus segera menyelesaikan misinya sebelum para suaminya sadar jika ia telah menghilang. Felica menghembuskan napasnya kasar, belum saatnya Eliezer untuk keluar, tetapi kepribadiannya yang jahat itu benar-benar sudah ingin memotong orang. DEG Jantung wanita itu mulai berdegup kencang, Felica memaki dalam hati. Racun Lauye akan kembali kambuh menggerogoti tubuhnya. Felica hanya memiliki waktu empat jam sebelum racun itu benar-benar melahap habis jantungnya. Dengan cepat Felica melajukan mobil miliknya. Setelah sampai tujuan, ia langsung bergegas bergantian dengan Eliezer, kepribadiannya yang satu itu cukup bisa menahan peredaran racun dalam tubuh Felica selama satu jam. Tidak ada masalah, Eleizer cukup menghabisi semua orang di dalam gedung yang kini ia masuki. Tembakan beruntun mulai terdengar dan melesat ke arah Felica. Dengan mudah wanita itu menghindar dan sedikit menangkis dengan katana miliknya. Dengan gerakan yang lugas, Felica dengan mudah membunuh para mafioso yang menyerangnya. Melompat tinggi, menendang hingga mematahkan tangan lawannya, Felica tidak ada ampun untuk kali ini. Tidak peduli siapa lawannya, ia akan membereskannya dengan cepat sebelum racun itu menyebar. Menebar teror adalah salah satu keahliannya, dengan Eliezer yang mendominasi, ia akan baik-baik saja. Hingga hanya tersisa satu orang di hadapannya, tanpa perlawanan pria itu pasrah bersimpu di kaki Felica. Tidak ingin membuang waktu, Felica langsung menancapkan katana miliknya dari punggung pria itu menembus hingga ke perut. Jantung wanita itu mulai tidak stabil dan kemungkinan racun mulai menari-nari dalam pembuluh darahnya. Felica mengambil chip yang harus ia dapatkan dengan mudah, wanita itu dengan cepat menuju keluar gedung yang terletak di dermaga. Kepala Felica mulai terasa berputar, wanita itu menyandarkan tubuhnya ke dinding. Ia harus menghubungi White secepat mungkin, tetapi tangannya sudah tidak bisa bergerak. "Sial, apa aku akan mati di sini?" rutuk Felica sambil menyandarkan kepalanya yang terasa sakit ia jatuh terduduk di atas tanah. "Uhuk!" lagi-lagi Felica mengeluarkan darah saat terbatuk. Pasrah, ia tidak akan tertolong kali ini. Tidak ada orang yang dapat menolongnya dengan cepat seperti White. Dalam kepasrahannya ia dapat melihat seseorang bersurai putih mendekatinya. "White," gumam Felica sebelum kesadarannya menghilang. Dengan cepat lelaki itu berlari dan langsung saja menyuntikkan sesuatu ke tubuh Felica yang sudah mengeluarkan urat biru di wajah cantiknya. "Aku tidak akan membiarkanmu mati, Mommy." ***
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD