Prolog

373 Words
Dia tidak mungkin menutup hati untuk selamanya, dia hanya membutuhkan waktu untuk menyembuhkan luka yang sempat ada di hatinya. *** Cia menatap Alden dengan menuntut penjelasan membuat Alden menghela napas. Dia takut putrinya itu tersinggung karena keputusan yang dia buat bersama Glenn. "Jelasin semuanya ke aku, Dad. Jangan diam aja. Aku gak bakalan bisa ngerti kalau Dad gak jelasin apa pun," ucap Cia. "Oke, kamu dengarin baik-baik dulu ya. Dad sama Om Glenn gak ada maksa kamu atau pun David untuk nerima keputusan kita. Kalau kamu sama David setuju, kami berdua senang. Kalau gak, kami berdua gak bisa berbuat apa-apa. Jadi, kami berdua ingin menjodohkan kalian," jelas Alden membuat David dan Cia membelalakkan mata mereka tak percaya. Mereka berdua tidak mengerti dengan jalan pikiran kedua orang tua mereka, terutama Cia. Mengapa Alden ingin menjodohkannya dengan orang yang bahkan tidak dia kenali sama sekali? Dia menertawakan dirinya dalam hati. Dia yakin Alden takut bahwa dia tidak akan membuka hati untuk orang lain, maka dari itu Alden hendak menjodohkannya dengan David. Alden terlalu mengkhawatirkannya dan dia sangat tidak suka itu. Bukannya dia tidak berniat mencari pacar, dia juga sangat ingin punya pacar, agar ada yang memerhatikannya dan segala macam. Hanya saja, dia takut terjatuh untuk kedua kalinya. Cia menghela napas lalu menarik Alden keluar dari ruangan tersebut karena dia tidak enak jika mengatakan isi hatinya di depan banyak orang yang dia tidak kenal. Sesampainya di luar, dia berkacak pinggang sembari berucap, "Aku gak suka sama keputusan Dad kali ini. Apa yang buat Dad bisa kepikiran kayak gini sih? Aku itu gak kenal sama dia. Kenapa Dad mau jodohin aku sama dia? Apa Dad takut aku bakalan jomblo selamanya gara-gara dia? Dad, aku gak bakalan jomblo selamanya. Aku cuma butuh waktu untuk mengobati luka." Alden meraih lengan Cia sebelum berucap, "Bukan gitu, Sayang. Dad gak maksa kamu untuk nerima perjodohan ini kok. Dad bukan mikir gitu, Sayang. Kamu jangan salah paham sama perjodohan ini. Semua ini gak ada sangkut pautnya sama masa lalu kamu." Cia mengembuskan napasnya perlahan lalu menutup matanya. Apakah menerima perjodohan adalah hal yang terbaik untuk hidupnya? Apakah David adalah orang yang tepat untuk menjadi pemilik hatinya? Apakah dia siap untuk membuka hatinya untuk orang lain setelah sekian lamanya dia menutup hatinya rapat-rapat
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD