Malam itu, Kimmy sedang asyik menyiapkan makan malam saat tangan besar itu merengkuh pinggangnya. Ia menoleh dan mendapati suami tampannya tersenyum manis seraya mencium kilat bibirnya. “Kau pulang cepat.” Matanya melirik jam di dapur yang masih menunjuk pukul lima sore. Biasanya Damian paling cepat jam enam sore baru sampai di rumah. “Aku merindukanmu,” katanya sambil menggigiti daun telinga Kimmy. “Damian! Jangan menggodaku!” Teriak Kimmy kesal disambut kekehan Damian dan pelukan yang semakin erat. Pria itu menghirup napas dalam-dalam di bahunya. “Aku tidak mengganggumu, Pumpkin. Aku ‘kan hanya memelukmu.” Damian menggerutu dan melepas pelukannya. Bibirnya cemberut. Kimmy tertawa dan berbalik menghadapnya. Ini adalah sisi lain suaminya yang baru Kimmy tahu setelah enam bulan merek

