Nathan - 16

1894 Words

Anya terbangun dengan kelopak mata yang agak sembap. Terasa berat dan ia bergegas ke kamar mandi untuk segera membantu bibi Sue di dapur. Jam masih menunjukan pukul 6.30 am. Anya belum telat untuk bangun. Lima belas menit berlalu Anya keluar dari dalam kamar dengan mengenakan pakaian casual dan lebih santai. “Selamat pagi, Bibi,” sapa Anya dilanjut dengan sebuah kecupan di pipi Sue. “Pagi, Anya sayang,” balas Sue. Ia menatap Anya dengan menyelidik saat matanya mendapati kelopak mata Anya sembap. “Kau habis menangis?” tanya Sue, ia menggeser kursi makan yang ada di seberang Anya. Meraih tangan gadis itu. “Ceritakan pada bibi, Anya. Apa yang kau sembunyikan?” “Tidak ada Bibi. Aku hanya … merindukan orangtuaku.” Anya mencoba tersenyum setelahnya. Meski ia paksakan namun ia yakin bibi-

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD