Janji Pernikahan

1176 Words
Jean tidak menyangka bahwa ia pada akhirnya akan mengenakan sebuah gaun pernikahan yang sangat cantik dan juga mewah, berwarna putih terang dengan ujung gaunnya yang panjang menjuntai mencapai karpet merah gedung. Dia tidak pernah membayangkan sedikitpun tentang hal ini bahkan di umurnya yang menginjak ke dua puluh empat. Gadis itu sibuk mengatur nafasnya sambil memegang lengan ayahnya dan paman Haris, kelihatan aneh? Tapi dia tidak peduli, pikirnya mendadak kalut ketika menyadari dia akan menikah – dan sebagai seorang pengganti. Hera sialan! “Aku benar-benar berhutang banyak pada kalian, terima kasih Jean dan maafkan kami," kata Haris dengan suara tercekat. “Hanya malam ini Haris,” Gibran menatap tajam Harris yang berada di samping putrinya. Persahabatan berpuluh-puluh tahun yang mereka jalin sepertinya akan kandas setelah ini. “Everything gonna be alright, sweetheart.” Gibran mengusap punggung tangan Jean yang dingin, mencoba membuatnya tenang. Tapi hei! Jean tidak mungkin bisa tenang di situasi seperti ini, gadis itu menganggukkan kepalanya samar-samar, berusaha mengatasi detak jantungnya yang kian lama kian menyesakkan. Pintu Hall terbuka dan dari depan pintu, Jean bisa melihat betapa ramainya para tamu yang berkumpul di dalam sana – berpakaian mewah namun tetap terkesan simpel dan tidak berlebihan ciri khas keluarga konglomerat. “Anda bilang hanya orang terdekat saja yang hadir," kata Jean panik, mengeratkan genggamannya pada ayahnya. Semakin banyak saksi mata semakin sulit bagi Jean melepaskan diri bukan? “Mereka semua orang terdekat dan percayalah mereka tidak akan berbicara dengan orang luar," kata Haris menenangkan. Harris meringis setengah tidak yakin dan Jean merasa di bohongi dengan telak, tapi sialnya dia tidak bisa kembali. Sebenarnya terbesit pikirannya untuk lari saja keluar dari hall dan mempermalukan semuanya tapi mengingat jika ia melakukan itu dia akan berhadapan dengan keluarganya, perusahaan dan paman Haris dan semuanya akan menjadi sangat rumit, dia tidak memiliki keberanian menghadapi hal-hal yang tak terduga setelahnya nyalinya menciut. “Sialan kamu menipuku ya!” Umpatan ayahnya terdengar samar-samar karena suara alunan instrumen piano dan Cello mulai dimainkan – Pachelbel's Canon in D– suaranya mengalun lembut, mendayu-dayu berusaha membuat semua orang terbuai. Mereka mulai berjalan perlahan menapaki karpet merah yang terbentang sepanjang jalan. “Mendongak Jean," kata Haris. Jean ragu namun tetap mencoba melakukan yang diperintahkan oleh Paman Harris, ia mendongak secara perlahan menjelajah seluruh ruangan, semua tamu undangan berdiri menyambutnya. Ibunya ada di barisan terdepan terdekat dengan mini stage tengah menatapnya tanpa emosi, dia lalu menggulirkan pandangannya kearah MC yang berdiri di sudut stage suaranya yang tidak asing membuat Jean penasaran namun sedetik setelah matanya mendapatkan jawabannya ia menyesal – Lintang Saputra ada di sana tengah menjadi MC untuk acara pernikahannya. Iya Lintang yang itu aktor yang dramanya menjadi favoritnya akhir-akhir ini. karena Jean terlalu terkejut dengan keberadaan Lintang dia mengalihkan pandangannya mengatur nafasnya tapi sepertinya sia-sia saat dia juga malah mendapatkan Shock Attack karena melihat siapa yang menjadi pengiringnya! Suara merdu itu berasal dari nyanyian penyanyi papan atas yang sedang booming tahun ini SEVEN ANTRES!! Mendadak dia pusing karena memikirkan isi tamu undangan yang sama sekali tidak terduga. Tadi saat datang dia langsung di cegat Harris di entrance hingga belum sempat melihat ke dalam. Batinnya bertanya-tanya orang seperti apa yang akan ia nikahi. Jean kalut terlalu takut dengan konsekuensi yang akan ia hadapi. Mengundang sederet artis papan atas Indonesia bukan hal yang mudah, ditambah acara yang keep in low key namun ada di ballroom hotel berbintang sekelas Shangri La membuktikan kalau yang menyelenggarakan acara tidak main-main. Seluruh perhatian Jean seolah teralihkan saat pandangannya bergulir lagi melihat seorang pria yang sedang berdiri di atas small stage di depan sana. Sedang memunggunginya, lalu pria itu berbalik dengan gerakan yang sangat dramatis. Jean tercekat, nafasnya sesak, jantungnya berdetak kencang melihat siapa yang berdiri dengan tegak di sana tengah menantinya. HERA SIALAN! THAT FUCCKING BITCCH! Pria itu, dia tahu betul siapa dia. pria yang digilai sahabatnya, pria itu Raiden Airlangga Javas!!! Iya Raiden Seven Antres yang kata Nari sebelumnya akan menikah. Mother fuccking s**t, jadi dia yang akan menikah dengan Raiden Airlangga Javas pada akhirnya dan menjilat ludahnya sendiri? Jean tidak menyangka takdir begitu memuakkan seperti ini. Batinnya menjerit kesal, marah, senang tidak bisa dijelaskan. Di sisi lain Jean benar-benar marah kepada Hera karena gadis itu meninggalkan Raiden di hari pernikahan mereka! Setidaknya Hera harus bersyukur dapat calon seperti Raiden walaupun tanpa cinta. Di sisi lainnya Jean marah dengan dirinya sendiri menyadari jika dia hanya seorang pengganti! Semua wanita pasti tidak ingin jadi pengganti, jika kalian berpikir Jean suka Raiden, kalian salah Jean bahkan tidak menyukai pria itu sedikitpun dia hanya sebatas tahu dan tidak mau tahu lebih banyak. Raiden menatap sepasang iris mata Jean dari kejauhan dan tersenyum, Jenis senyum hangat yang biasanya dilontarkan kepada Fansnya. Jean tahu betul itu walaupun dia bukan penggemar karena berteman dengan Nari membuat Jean mau tidak mau jadi tahu tentang Seven Antres. Jean terus menatap Raiden lekat dan tidak mengalihkan tatapan ke arah lain. Menjadikannya sebagai satu-satunya pusat dari seluruh perhatian. kaki Jean melangkah semakin dekat, jarak antara keduanya semakin menyempit dan akhirnya berhenti melangkah karena saling berhadapan. Ketika ayahnya dan Paman Harris melepaskan pegangannya Jean tahu dia tidak bisa kembali. "Maafkan aku Jean." bisik samar Paman Harris sebelum melangkah menjauh dari stage mini dan meninggalkannya sendirian bersama dengan Raiden. Raiden menggenggam tangan dingin Jean mengambil alih dan mereka berdua berbalik untuk saling berhadapan dengan seorang priest, membelakangi para tamu. "Siapa namamu?" Suara pelan namun datar dari sampingnya membuat Jean menoleh dengan gugup, senyum hangat Raiden Airlangga Javas luntur pria itu menatapnya dingin. Dia kelihatan marah dan tidak senang dengan keadaan seperti ini setelah melihat kalau yang akan ia nikahi bukanlah Hera. Apakah Raiden tahu jika Hera melarikan diri? "Make it right, aku tidak mau menikah dengan nama orang lain jadi siapa namamu." Raiden tahu, dan Jean terkesip buru-buru menjawab dengan reflek "Joe Jean." "Raiden Javas dan Joe Jean yang menikah hari ini." kata-kata yang diucapkan Raiden terdengar seperti mimpi buruk untuk Jean, priest itu mulai membuka Holy Bible di tangannya dan siap membimbing untuk membacakan janji pernikahan. Mereka berdua mendengar kan dengan hening dan Jean seolah tersihir saat tanpa paksaan apapun dia menjawab pertanyaan dari pendeta dalam satu tarikan nafas seolah yakin. “Ya, saya bersedia.” "Raiden Javas dan Joe Jean kalian adalah suami istri." ujar priest itu. Raiden memutar tubuhnya untuk berhadapan dengan Jean, saling bertatapan sedemikian rupa membuat perut Jean bergelanyar dan baru menyadari bahwa pria itu memiliki sepasang mata yang sangat seksi? Dan wajah yang benar-benar rupawan. Pantas saja Nari menjadi gila. Raiden tersenyum tipis, Jean gelagapan tidak tahu harus bagaimana membalas senyuman Raiden. Dia terlalu terkejut dengan perubahan raut wajah Raiden yang tiba-tiba seperti itu. Raiden menatap Jean seolah mata itu berbicara meminta persetujuan, tapi Jean terlalu kalut dan terkesima sesat akan wajah Raiden yang kelihatan bersinar malam itu dengan tubuh yang terbalut tuksedo hitam. Sesaat mata mereka bertatapan saling mendalami emosi yang tersimpan di sana, dengan hati-hati pria itu mengecup kening Jean Lama, disusul tepuk tangan riuh tamu undangan, dan musik yang mengalun, di iringi nyanyian merdu yang menambah kesan sentimental acara hari itu. Sungguh sial kalau begini, bagaimana Jean akan melarikan diri selanjutnya?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD