Suasana penat mencekam saat Arisa tiba di rumahnya. Percikan darah tak terhitung jumlahnya mengotori setiap sudut rumah Arisa. Darah yang entah muncul dari mana dan tak tahu milik siapa. Percikan darah yang menambah kecemasan bagi Arisa atas apa yang mungkin terjadi pada para rekannya. “Apakah mungkin ini darah Jimmy dan Veli?” “Apa yang sebenarnya saat ini sedang terjadi?” “Aku tidak berani membayangkan apa yang terjadi pada mereka?” Arisa cukup bertanya-tanya tentang apa yang mungkin saja terjadi. Banyaknya darah yang ada di rumah tersebut menimbulkan banyak tanya. Tentang siapa pemilik darah tersebut. “Apakah ini darah mereka atau mungkin ada hal lain lagi yang terjadi?” Tak terhitung Arisa menanyakan itu di dalam benaknya. Darah yang BEr cipratan itu adalah darah yang asli. Memb