Harapan hanya sekadar sebuah harapan belaka saat Ren, Arisa dan juga Jimmy yang penuh tekad untuk menyelamatkan nyawa para sandera.
Terkadang mereka sedikit lupa dengan tujuan asli mereka, tentang dendam yang mereka kubur dengan rapat, serta segala perasaan resah yang semula tak terbendung itu mendadak lenyap dan tergantikan dengan perasaan resah tetang para korban yang mungkin sedang berharap menanti mereka, tentang para sandera yang mungkin terus berdoa di setiap detiknya untuk mendapatkan sebuah keajaiban. Perasaan yang sama dengan apa yang dulu sempat mereka dambakan, kala mengharapkan sebuah bantuan.
“Aku ingin menyelamatkan mereka. Menghapus rasa putus asa tentang apa yang pernah aku harapkan!”
Ren terlena dalam pikirannya, ia menjadikan ajang membantu orang lain sebagai pelipur
