orang ganteng mah bebas

1359 Words
kanaya menghempaskan tubuh ke ranjang empuknya, matanya terpejam menerawang mengingat kembali kejadian yang menyakitinya tadi di kampus. flashback on kanaya yang sudah selesai dengan kelasnya yang terakhir keluar berjalan melangkahkan kaki ke tempat parkiran. ia sedang menunggu taksi online yang sudah ia pesan tadi. sebenarnya tadi nadila dan sarah sempat memaksanya untuk ikut mereka jalan-jalan ke mall. kanaya tahu maksud kedua temannya itu baik, mereka ingin menghibur kanaya. tapi lagi-lagi kanaya memang belum bersemangat untuk melakukan hal-hal seperti itu. " kamu ada janji sama justin ya nay ?!" tanya sarah penasaran karna kanaya tidak mau ikut. karna dulu kanaya yang paling bersemangat kalau urusan jalan-jalan. kanaya mengeleng  " jadi kamu belum ketemu sama justin semenjak dia pulang " nadila yang tengah sibuk merapikan tasnya ikut menimpali " belum..hhmm..mungkin dia sibuk " jawab kanaya dan... deggh jantung kanaya berdetak kencang, serasa ribuan jarum tajam sedang menghujam hatinya saat ini. di depannya saat ini yang cuma berjarak beberapa meter darinya terlihat justin dan seorang perempuan sedang bercanda mesra. perempuan itu bergelayut manja di lengan kekar justin. mereka berjalan menuju mobil sport justin. entah apa yang dibicarakan mereka tapi keduanya terlihat begitu menikmati obrolan mereka.  " justin " lirih kanaya terahan bola matanya memanas, tampa ia sadari bulir-bulir bening mulai mengalir deras di pipi cantiknya. dan yang membuatnya semakin terluka ketika ia menyadari siapa perempuan itu " ayana ?? "  tenggorokan kanaya tercekat, ketika tau sepupunya itu yang sedang bersama kekasinya itu. kanaya masih sibuk dengan pikirannya sampai ia akhirnya sadar kalau mobil justin sudah berlalu dari hadapannya. flashback off " ada hubungan apa justin sama ayana ?" batin kanaya sedih kanaya menelungkupkan wajahnya ke bantal, bahunya bergetar terisak " kenapa harus ayana ?" tanyanya lagi yang membuatnya semakin menangis dirinya benar- benar rapuh sekarang, hatinya yang masih terluka karna kehilangan orang tuanya kini harus terluka lagi. " aku butuh kamu justin, aku rindu...seharusnya aku tidak melihatmu tadi " isaknya pilu ^_^ " nay..kok melamun si " suara sarah menyadarkan kanaya dari lamunanya kedua temannya itu sadar kalau kanaya dari tadi sejak di mulai kuliah cuma menatap kosong ke depan, tidak terlihat kalau dia sedang mengikuti apa yang dosen jelaskan dari tadi. kanaya mengeleng tersenyum " aku nggak apa-apa kok " sahut kanaya  sarah mendekati wajah kanaya dan menatapnya lekat-lekat, kanaya yang melihatnya jadi risih dan mendorong wajah sarah menjauh darinya " kamu ngapain sih " tanya kanaya heran sarah bukannya menjawab, tapi malah meletakkan tangannya ke kening kanaya " kamu sakit nay ?, wajah mu pucat gitu " tanya sarah terdengar nada khawatir di sana kanaya menurunkan tangan sahabatnya itu " aku ga apa-apa kok, kalau sakit aku ga disini sekarang " jawab kanaya menyakinkan sarah " kamu udah ketemu sama justin nay ?" tanya sarah lagi huuft kanaya menarik nafas berat " belum, mungkin dia sibuk " jawab kanaya " sibuk apanya, dia udah dua hari di sini..kamu kan pacarnya seharusnya dia itu jumpain kamu dulu nay " nadila yang sedang merapikan tasnya juga ikut celetuk keaal siapa yang nggak kesal, sahabatnya ini sedang terpuruk gini tapi pacarnya justin itu malah cuek. kalau bukan senior udah ia labrak pacar sahabatnya itu. " udah..udah..kita makan yuk " ajak sarah yang langsung di setujui oleh kedua sahabatnya itu. kanaya memang sudah sangat lapar, tadi pagi ia tidak sempat sarapan karna sudah terlambat. semalam ia tidak bisa memejamkan matanya. pikirannya terus menayangkan kejadian di kampus seperti roll film. banyak pikiran buruk yang terus bergentayangan di otaknya. ^_^ "nay.." kanaya yang tengah fokus mencari buku untuk tugasnya di perpustakaan terkejut, ketika suara lembut memanggil namanya. suara yang sangat ia kenal, suara yang sangat ia rindukan selama ini. kanaya berbalik ke arah suara yang memanggilnya namanya itu. dan tidak jauh darinya justin sedang melihatnya dengan penuh cinta. dan tampa basa basi justin langsung memeluknya erat dan sesekali mencium pucuk kepala kanaya dengan lembut. tanpa sadar kanaya juga ikut membalas pelukan justin. jujur ia sangat merindukan pria tampan ini. bulir- bulir bening mulai mengalir di pipi kanaya membasahi d**a bidang justin. " l miss u sayang " bisik justin lembut namun tiba-tiba kanaya melepaskan pelukannya dan mundur dari pelukan justin. justin heran dengan reaksi kanaya " sayang...ada apa ?! " tanya justin menatap kanaya intens kanaya mengeleng sambil melemparkan pandangannya ke arah lain " nay.." panggil justin sambil menggemgam kedua tangan kanaya " aku minta maaf, aku baru tau tentang papa dan mama..aku turut berduka sayang " ujar juatin tulus dan kali ini kanaya benar- benar luruh, tangisnya pecah. justin langsung merengkuhnya lagi kedalam pelukannya. hatinya juga ikut sedih ketika melihat perempuan yang di cintainya selama setahun belakang ini rapuh. kanaya yang biasanya selalu tampil ceria kini lemah tak berdaya. " nggak apa-apa sayang, aku akan selalu ada di sini untukmu " bisik justin sambil mencium kening kanaya. nadila dan sarah yang baru kembali dari toilet seketika baper ketika melihat pemandangan indah yang sedang tersaji di depan mereka. justin si idola kampus..makhluk terindah yang dikirimkan sang pencipta untuk memuaskan mata jomblo- jomblo malang seperti mereka. bahkan dalam mimpipun mereka tidak mungkin bisa memiliki pria setampan itu. justin yang menyadari kehadiran kedua teman kanaya langsung memberi kode agar mereka meninggalkan ia dan kanaya. nadila dan sarah yang sadar dari keterpesonaanya langsung menjauh memberi ruang untuk mereka berdua. ^_^ " aku akan mengantarmu pulang " ujar justin " jangan...aku bisa pulang sendiri " sanggah kanaya cepat, sambil jari jemarinya sibuk membuka aplikasi drivee online namun bukan justin namanya kalau tidak bisa membuat kanaya menurut dengan kemauannya. justin tiba-tiba mengambil handphone kanaya. kanaya terkejut dengan aksi justin yang tiba- tiba. " eh kembalikan " ujar kanaya setengah berteriak berusaha meraih handphonenya, namun tubuh justin yang lebih besar dan tinggi darinya membuat usahanya sia-sia.  " aku tidak suka di bantah, aku yang akan mengantarmu pulang " bisik justin tersenyum penuh kemenangan justin memasukkan handphone kanaya ke saku celananya, yang membuat mata kanaya membelalak seketika " sini kembali handpone aku " pinta kanaya dengan bibir mengerucut ngambek " kalau berani ambil aja sendiri " jawab justin tersenyum nakal sambil menunjuk ke celananya kanaya yang melihatnya langsung mencubit perut justin kesal, justin yang mendapatkan cubitan kanaya berusaha mengelak sambil tertawa geli. " ihh becandanya nggak lucu " ujar kanaya memoyongkan bibirnya, justin yang melihatnya ingin sekali rasanya mencium mengulum si merah muda itu. " jadi pulang ga nih " tiba- tiba suara kanaya membuyarkan fantasi liar justin " jadi dong sayang " sambil merangkul kanaya dan membawanya menuju ke mobil sportnya yang terparkir tidak jauh dari mereka. " ayo masuk sayang " ujar justin ketika membuka pintu mobil untuknya, kanaya cuma mengangguk tersenyum " awas kepalanya sayang "  ujar justin lagi memegang kepala kanaya lembut agar tidak terbentur.  kanaya tidak terkejut lagi dengan perhatian kecil seperti dari seorang justin. dari semenjak mereka pacaran justin memang sangat perhatian dan romantis. bahkan terkadang kanaya yang risih karna terkadang keromantisan dan perhatian justin sudah di ambang batas. pernah dulu suatu ketika mereka lagi jalan bareng ke pameran mobil sport tampa sengaja ada orang yang menumpahkan minuman ke baju kanaya, dan membuat baju kanaya di bagian d**a basah. justin hampir memukul orang itu dan yang lebih parahnya lagi karna melihat baju kanaya basah justin membuka kemejanya dan memaikannya ke tubuh kanaya. romantis ???, tentu !!! tapi bukan itu masalahnya.. justin membiarkan tubuh bagian atasnya terbuka, dan memperlihatkan roti sobeknya yang sempurna itu.  " jangan justin, aku ga pa-pa.." kanaya berusaha menolak karna melihat justin melihat mulai membuka kancing bajunya " aku nggak mau cowok-cowok b*****k itu melihat tubuh kamu " ujar justin tajam " tapi kamu...masak gini ??" kanaya masih berusaha " udah diam..kalau nggak nurut aku cium nih " ancam justin sambil mengenggam tangan kanaya erat kanaya langsung terdiam. dan seperti orang tidak waras malam itu mereka berkeliling pameran dengan justin yang tidak memakai bajunya. bahkan beberapa mata nakal SPG menatapnya seperti singa betina yaang sedang kelaparan. ingin sekali rasanya menjambak rambut mereka saking kesalnya kanaya. namun justin justru tidak peduli dengan orang-orang yang menatapnya itu. " orang ganteng mah bebas " bisik justin bangga kanaya hanya mengeleng-ngeleng kepala tidak percaya dengan rasa percaya diri level dewa yang justin miliki. dan malam itu kanaya terpaksa harus menahan malu sepanjang acara tersebut karna ulah justin. " 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD