Khawatir 2

1031 Words

"Mas, nggak berangkat duluan aja? Nanti aku bisa naik ojek atau taksi," kata Marisa ketika mereka hampir menyelesaikan sarapan. Marisa memang sudah ganti pakaian, tapi belum ber-make up. "Nggak apa-apa. Mas harus nganterin kamu ke kantor dulu." "Nanti Mas terlambat." "Nggak apa," jawab Aksara tenang sambil menghabiskan sarapan. Pagi ini jadwalnya langsung bertemu seorang klien di luar. Janjian jam delapan. Jadi asistennya tahu kalau dia tidak ke kantor dulu. "Mas, tadi sudah telepon Mama?" Aksara mengangguk. "Terus ...." "Mama akhirnya mau ngikutin saran Mas. Jenguk jika Hafsah sudah dibawa pulang ke Surabaya saja atau Mas izinin pergi kalau Mbak Siti juga bisa ikut untuk menemani. Tapi sepertinya Mbak Siti nggak bisa ikut karena kursi sudah penuh." "Mama nggak kecewa kalau Mas pa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD