BAB 13: BYE-BYE DARREN CLUB

1422 Words
Neni yang merupakan bagian dari admin Darren Club yang ikut merundung Eloisa sekarang sedang menunduk bersama delapan belas anggota Darren Club lain yang tadi juga mendapatkan hukuman skorsing. Kedelapan belas anggota aktif yang merupakan pacar dan mantan pacar edisi kemarin-kemarinnya Darren ini sedang menghadapi sidang dari admin Darren Club saat Darren masuk ke dalam ruang clubnya itu. Dia menatap marah ke sembilan belas wanita yang membuatnya menerima hukuman yang paling dia benci. Dia adalah orang yang menyukai kebebasan dan tidak suka mengurusi orang lain. Sekarang dia harus menjadi asisten Dosen dan lebih parahnya, asisten Dosen Kakaknya. Kakaknya itu perfeksionis, dan itu benar-benar menyulitkan untuk dirinya yang suka mengerjakan apapun secara asal jika sedang malas. “Saya minta klub ini ditutup per hari ini!” perintah Darren. Semua admin dan anggota Darren Club langsung pucat, sebagian dari mereka bahkan tanpa sadar memekik tidak terima, namun mereka tidak berani membantah saat melihat ekspresi dingin wajah Darren yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya. Darren yang mereka kenal adalah pria yang ramah dan murah senyum, pria itu jarang marah kecuali ada member yang melanggar peraturan. Karena itu juga, pria itu mendirikan Darren Club agar para wanita yang menyukainya bisa merasakan pacaran dengan dirinya walau hanya satu bulan. Klub ini dibuat agar para wanita itu mengetahui peraturan saat menjadi pacar bulanan Darren, agar tidak ada masalah di kemudian hari saat mereka putus. Sekali melanggar peraturan itu, maka mereka akan diputus walaupun masih ada waktu tersisa. Di peraturan klub, ditulis kalau resiko ditanggung sendiri jika memakai perasaan saat berpacaran dengan Darren selama satu bulan. Member tidak boleh bertengkar karena Darren, dan mereka tidak boleh saling cemburu antar pacar Darren. Tindakan berbau seksual juga dilarang, jadi mereka hanya akan seperti teman untuk kencan saja. Karenanya, Darren bisa memiliki dua puluh sampai tiga puluh pacar dalam sebulan, bahkan bisa sekali berkencan langsung dengan beberapa wanita. Moto mereka adalah ‘Darren milik bersama’ yang berarti harus mereka jaga bersama dan saling menghormati sesama anggota. Mereka akan menjadi anggota Darren Club saat Darren menerima pernyataan cinta mereka dan mereka diharuskan menandatangani persetujuan peraturan sebagai anggota klub sebelum mulai berpacaran. Setelah satu bulan berpacaran, mereka bisa memilih untuk keluar dari klub atau tetap menjadi member untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai Darren. Klub sudah berjalan hampir tiga tahun dan tidak ada masalah yang berarti sampai saat ini. “Buat surat pembatalan untuk semua yang masih menjadi pacar saya sekarang dan minta mereka menandatanganinya hari ini juga. Besok saya mau ruangan ini sudah kosong. Semua dana dan perlengkapan yang masih ada dibagikan kepada admin klub saja!” perintah Darren lagi sebelum berbalik untuk keluar klub itu. “Kak Darren, tolong jangan tutup klub ini. Kami minta maaf karena sudah terkena hasutan Clara!” kata Neni panik. Dia melihat teman-teman sesama adminnya sudah memelototinya seakan ingin memakannya hidup-hidup. Dia bisa dimusuhi oleh semua wanita di kampus ini! Darren berbalik dan menatap dingin wanita itu yang sekarang semakin ketakutan melihat bagaimana Darren menatapnya. “Kamu dengar bukan tadi apa yang dikatakan Profesor Adianto? Saya menjamin dengan diri saya sendiri kalau klub ini tidak akan membuat masalah. Dan sekarang, kalian membuat masalah besar. Masalah yang melibatkan dosen pula! Sebagai admin, bahkan kamu tidak mengkonfirmasikannya terlebih dahulu informasi yang kamu dapat dengan saya!” bentak Darren yang membuat gadis itu langsung menangis, yang lain langsung pucat pasi. Ini pertama kalinya Darren membentak dengan wajah penuh amarah. “Jika besok masih ada apapun yang menunjukkan kalau ada aktivitas dari Darren Club, akan saya blok semua yang menjadi admin dari media sosial saya. Dan saya tidak mau ada keributan lain setelah ini. Jika kalian memang peduli pada saya, seharusnya kalian tidak akan membuat saya mendapatkan hukuman tambahan lagi!” kata Darren. Kali ini dia menatap dingin pada semua admin disana sebelum berbalik dan keluar sambil membanting pintu ruang klub. Begitu pintu ruangan tertutup, semua anggota dan admin melotot pada ke sembilan belas wanita itu yang sebagian sudah menangis karena ketakutan. Namun sebelum ada yang berbicara, ketua klub sudah menengahi. “Sudahlah. Lagipula Kak Darren juga hanya kuliah sampai semester ini. Lebih baik kita memberi kesan baik diri kita pada Kak Darren, sebelum kita semua di blok dari akun media sosial Kak Darren.” kata si ketua. Walaupun dia berkata seperti itu, dia tetap memelototi para tersangka. Sebenarnya, dirinya juga tidak rela kalau harus menutup Darren Club. Impiannya adalah memajang foto wisuda Darren di masa akhir tugasnya tahun ini. “Saya benar-benar kecewa pada kalian, terutama kamu Neni. Kamu tahu jelas kalau itu dilarang. Tapi bukannya mencegah, kamu malah ikut-ikutan!” lanjutnya lagi. “Ka-kata Clara, Pak Bayu tidak akan menghukum kami kalau kami membantunya!” jawab Neni mencicit. Dia benar-benar takut kalau dia akan dikeroyok member Darren Club yang lain. Jika saja dia tidak menyetujui usul Clara, yang lain juga tidak akan terprovokasi dan ini semua tidak akan terjadi! “Dan sekarang namanya apa? Bahkan kalian membuat Kak Darren dihukum!” katanya sambil menghela nafas. “Sekarang, selain admin dan pacar Kak Darren bulan ini, segera keluar dari sini. Biarkan kami bekerja dengan baik di hari terakhir kami. Kalian dengar sendiri kalau tadi Kak Darren bilang besok ruangan ini sudah harus kosong!” putus si ketua mengusir semua yang tidak berkepentingan. Hampir semua anggota dan admin menangis, beberapa dari mereka mengambil foto dan video sebelum keluar dari ruangan itu. Mereka segera mengirimkan informasi ini ke semua kenalan mereka, terutama yang berada di kampus ini. Setelahnya, hanya tersisa admin minus Neni yang juga diusir, mereka mulai bekerja. Sebagian mengirim surat pembatalan pacaran pada pacar yang tidak bisa datang, dan sebagian lagi membereskan barang-barang yang ada disana. Bahkan ada yang mendokumentasikan saat mereka melepas semua bingkai foto di dinding dan kegiatan mereka yang terakhir yaitu mencopot plang Darren Club dari pintu sambil menangis bersama. Setelahnya, mereka mengunggah video itu di akun media sosial Darren Club sebelum menutup akun media sosial itu untuk selamanya. Sebagian dari admin juga mengunggahnya di akun media sosial mereka masing-masing. Hari ini menjadi hari bersejarah bagi para wanita di kampus itu, tagar hari patah hati sekampus menyebar dengan cepat. Dan sudah pasti hal ini membuat kehebohan luar biasa di kampus. Gosip beredar dengan cepat dan ke dua puluh orang itu sudah menjadi musuh hampir semua orang bergender wanita di kampus itu, terutama Clara yang juga dimusuhi oleh ke sembilan belas temannya yang terkena hukuman dari Profesor Adianto dan hukuman sosial di kampus mereka sendiri. Keduapuluh wanita itu dikucilkan oleh teman-teman mereka. Semua temannya menjauhi Clara. Mereka juga sudah tidak takut pada Clara, karena pada kenyataannya, Clara tetap dihukum karena pamannya yang katanya sangat sayang padanya tidak membelanya dan membiarkan Profesor Adianto memberinya sanksi. Hal ini membuat Clara mengamuk. Semua temannya bahkan memblokir dirinya dari sosial media mereka. Dia melampiaskan kemarahannya dengan melempar semua barang yang ada di kamarnya. Dia sangat benci pada Eloisa Renata! Wanita itu menghancurkan hidupnya dan semua yang sudah dia capai di kampus selama ini. Walaupun sombong, tapi dia terkenal sebagai salah satu wanita tercantik di kampus dan banyak orang yang selalu menjilatnya karena dia kaya dan merupakan keponakan Rektor. Sekarang semua orang menjauhinya, bahkan mengolok-olok dirinya dibelakang! Dia pasti akan membalas wanita itu!! **** Hari masih siang namun suasana kampus hari ini sangat suram. Darius agak terkejut karena saat berjalan menuju ruangannya dari kelas tempatnya mengajar, dia melihat beberapa mahasiswi yang sedang menangis, atau bahkan mereka menangis bersama sambil berpelukan. Dia berpikir untuk mengecek berita di ponsel saat sudah berada ruangannya. Apakah baru saja terjadi bencana alam? Dia sudah merasakan aura kesuraman ini di dua kelas tempatnya barusan mengajar. Setelah mencoba mencari tahu dan tidak menemukan bencana apapun di berita terbaru siang ini, akhirnya dia mendapat pencerahan dari rekan sesama dosennya yang datang untuk mengajaknya makan siang. Ternyata kesuraman yang terjadi adalah karena para mahasiswi yang tengah bersedih karena ditutupnya Darren Club. Darius tidak habis pikir, bagaimana bisa efek Darren begitu besarnya? Dia akui memang adiknya itu sangat tampan, apalagi dengan kulit putih dan mata birunya yang menurun dari ibu mereka, berbeda dengan dirinya dan Donny yang berkulit sedikit gelap dan bermata hitam seperti ayah mereka. Mungkin hal ini juga disebabkan karena demam drama Korea yang sudah berlangsung beberapa tahun ini. Tapi, bisa membuat suasana kampus sesuram ini? Benar-benar luar biasa. Jika adiknya menjadi dosen disini, mungkin kampus ini bisa menjadi kampus paling populer di Indonesia. Otak bisnisnya mulai bekerja. Jika dikemudian hari dia bisa memiliki kampus sendiri, dia akan mengajak adiknya itu untuk menjadi salah satu dosen disana. Dia tidak perlu memusingkan diri mencari teknik pemasaran untuk mendapatkan calon mahasiswa, mereka yang akan datang sendiri begitu melihat wajah Darren ada di iklan kampus. ****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD